Ekor Jas Kurang Ngefek
KPP Bakal Gencar Safari Bersama Anies

JAKARTA - Pencapresan Anies Baswedan dinilai kurang memberi dampak efek ekor jas kepada partai pengusungnya yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Hal ini diketahui dari survei teranyar Litbang Kompas.
Menanggapi hal ini, Ketua Bappilu Partai Nasional Demokrat (NasDem) Effendi Choirie mengaku tak risau. “Tidak akan menggoyahkan pencapresan Anies,” kata pria yang akrab disapa Gus Choi ini dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) kemarin.
Dikatakan, hasil survei amat dinamis dan fluktuatif. Sehingga dia meyakini, seiring berjalannya waktu, apalagi dengan semakin intensnya sosialisasi dan kampanye bersama Anies, suara NasDem Cs akan meningkat.
“Anies ini sangat positif untuk partai pengusung. Jadi ‘berkah’-nya ya nanti, bukan sekarang. Nanti saat Pemilu,” tegasnya.
Meski Anies berkontribusi dalam menambah suara partai, namun, Gus Choi tetap mengingatkan para Caleg NasDem bekerja keras.
“Bersamaan mendapat berkah pencapresan Anies, para caleg juga harus kerja keras supaya NasDem bisa dapat kursi setiap dapil. Dapil DPR RI ada 84. Insya Allah NasDem dapat kursi lebih dari itu, sekitar 100 kursi. Tentu dengan strategi berlapis, sambil berdoa dan atas izin, qudrat dan irodat Allah,” harapnya.
Seperti diketahui, survei Litbang Kompas yang dilakukan 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan penurunan elektabilitas Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Angka elektabilitas NasDem 6,3 persen. Turun dari survei Januari yang tercatat 7,3 persen. Elektabilitas Demokrat meraih 8 persen pada survei Mei. Turun dibandingkan survei sebelumnya 8,7 persen. Adapun PKS turun 1 persen, yakni dari 4,8 persen di Januari menjadi 3,8 persen pada Mei.
Terpisah, Ketua DPP PKS, Ahmad Mabruri mengungkapkan, kampanye partai koalisi bersama Anies belum terlalu intens dilakukan. Dia pun yakin, setelah Anies rajin berkeliling bersama, elektabilitas partai akan ikut terkerek. “Dengan PKS akan safari awal Juni. Insya Allah akan meningkat,” yakinnya.
Sedangkan, pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin melihat, stagnannya suara partai pengusung Anies Baswedan disebabkan banyak hal. Pertama, Anies belum terlampau intens safari bersama NasDem, Demokrat, dan PKS.
“Sehingga berkah Anies belum terlalu terasa sampai saat ini,” kata Ujang kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) kemarin.
Namun begitu, hasil Survei ini harus jadi catatan dan evaluasi. Sebab, bagaimana pun, gambar Anies sudah terpampang dalam berbagai alat peraga ketiga partai. Catatan ini khususnya bagi PKS dan Demokrat.
“Artinya upaya untuk mengatakan Anies adalah capres mereka, kurang maksimal,” saran Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Alasan berikutnya, sebenarnya segmentasi pemilih Anies hanya di ceruk tertentu. Pemilih Anies stagnan di kelompok Islam kanan dan akademisi.
Anies, lanjutnya, kurang dapat meraih suara di kelompok nasionalis serta kelompok Islam moderat yang jumlahnya massif.
“Sementara, basis suara Anies itu, sudah terbukti dalam pemilu sebelumnya, jumlahnya tak signifikan. Anies mesti dapat pendamping yang bisa menambal kekurangan di suara kaum nasionalis dan Islam tengah,” tandasnya. (RM.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Haji 2025 | 2 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu