AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Serius Atau Gimmick

JAKARTA - Setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres), tim kecil dari internal PDIP mulai menyeleksi tokoh-tokoh yang akan menjadi Cawapres.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani membeberkan beberapa nama yang masuk sebagai bakal cawapresnya Ganjar. Kata Puan, nama-nama tersebut sudah muncul di media, seperti Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Yang membuat kaget adalah munculnya nama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam deretan bakal cawapresnya Ganjar. “Kemudian, ada Pak AHY,” lanjut Puan.

Menurut Puan, nama-nama tersebut punya kelebihan masing-masing dan akan dipertimbangkan oleh PDIP. Misalnya, apakah nama-nama tersebut bisa bekerja sama dengan Ganjar, sesuai visi-misi, cita-cita, dan sebagainya. “Jadi, nama akan ditentukan nanti, belum hari ini. Masih menimbang nama-nama yang ada,” tuturnya.

Munculnya nama AHY, sontak membuat ruang politik menjadi ramai. Bagaimana tidak, AHY dikenal sebagai sosok yang kesannya dijauhi PDIP.

Apakah penyebutan nama AHY sebagai upaya untuk menggoda Demokrat agar menjauhi Koalisi Perubahan, atau ada kepentingan lain? Lalu, bagaimana tanggapan PKS dan NasDem atas pernyataan Puan itu?

Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie bilang, bagus. Berarti, Megawati dan Puan sudah terbuka untuk Demokrat, AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Artinya, ada sinyal mengajak rekonsiliasi. Bagus jika ada pemimpin atau mantan Presiden mengajak rekonsiliasi melalui 2024," kata Effendy.

Sedangkan Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal menganggap, pernyataan Puan tersebut, gimmick saja.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Effendy Choirie soal ini.

Bagaimana respons Anda tentang pernyataan Puan Maharani, bahwa AHY salah satu bakal Cawapres untuk Ganjar?

Yang pertama bagus, kedua bagus, dan ketiga bagus.

Kenapa bagus?

Berarti, Ibu Mega dan Mbak Puan sudah terbuka untuk Demokrat, sudah terbuka untuk Mas AHY, sudah terbuka untuk Pak SBY.

Apa arti keterbukaan itu?

Itu artinya, ada sinyal mengajak rekonsiliasi. Bagus, jika ada pemimpin atau mantan Presiden mengajak rekonsiliasi melalui 2024.

Versi Anda, apakah AHY mau?

Mau atau tidak, itu nomor sekian. Tapi, statement Puan itu bagus, karena selama ini PDIP kurang bersahabat dengan SBY, AHY, dan Demokrat.

Contohnya?

Menurut Sekjen PDIP, PDIP tidak akan berkoalisi dengan Demokrat dan PKS. Kan begitu. Nah, sekarang Puan tiba-tiba menyebut nama AHY, itu bagus.

Pertanda apakah itu?

Itu berarti hatinya sudah terbuka dan dapat hidayah. Tapi, untuk pelaksanaannya, apakah SBY dan AHY mau atau tidak untuk berkoalisi dengan mereka, saya tidak yakin.

Kenapa?

Karena, Demokrat dan AHY sudah mengikat janji komitmen bersama Koalisi Perubahan dan Anies Baswedan sebagai capresnya. Perlu diingat, menepati janji itu nomor satu.

Demokrat dan AHY tak akan tergoda ya..

Saya yakin SBY, AHY dan Demokrat kuat imannya terhadap tawaran dari pihak lain.