PKB Ngambek Prabowo Belum Tetapkan Imin Jadi Cawapres
Mikhael Sinaga: Proses Sudah Cukup Tentukan Cawapres
JAKARTA - Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang dirundung masalah.
Masalahnya, PKB sedang ngambek karena Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang telah ditetapkan sebagai Calon Presiden (Capres) tak kunjung menetapkan sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres)-nya.
Deklarasi Capres-Cawapres KKIR rencananya digelar pada Ramadan lalu, tapi tertunda. Untuk itu, PKB mengancam mengevaluasi kerja sama politik dengan Gerindra bila tidak mendeklarasikan Capres-Cawapres pada Juni.
"Segera putuskan pada Juni. Kalau tidak, dinetralkan lagi saja. Ya, evaluasi," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6).
Sebab, menurutnya, ada dorongan dari para kiai agar deklarasi Capres-Cawapres segera dilakukan. "Itu dari kiai, bukansaya," klaim Jazilul.
Jazilul menilai, wajar apabila para kiai menyampaikan agar ada tenggat waktu sosialisasi, setelah deklarasi Capres-Cawapres pada Juni, sebelum Pilpres 2024.
"Kita ini sudah dua kali Lebaran. Waktu Lebaran, para kiai sudah minta. Ini sekarang sudah Lebaran Kurban. Tunggu Lebaran apa lagi. Kalau nggak jadi, evaluasi saja," ucapnya.
Jubir DPP PKB Mikhael Sinaga menguatkan pernyataan Jazilul.Kata Mikhael, wajar jika PKB mendesak agar KKIR segera mendeklarasikan Capres-Cawapres, karena koalisi ini sudah berjalan cukup lama.
"Memang ini sudah waktunya. Tahapan Pemilu juga sudah seharusnya pada bulan ini. Makanya, saya harap Gerindra semakin serius berdialog dengan PKB. Sebab, PKB sudah siap, tinggal menunggu dari Gerindra saja," kata Mikhael.
Ketua Umum Relawan Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer menganggap wajar jika PKB melakukan manuver politik. Ia yakin, Gerindra tidak akan meninggalkan PKB, karena peluang Muhaimin Iskandar (Imin) sangat besar menjadi pendamping Prabowo.
Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Mikhael Sinaga soal ini.
Waketum PKB Jazilul Fawaid ingin mengevaluasi koalisi jika Juni ini, Prabowo tidak mengumumkan cawapresnya?
Koalisi ini (KKIR) sudah dijajaki dari tahun lalu. Seharusnya, proses yang dijalani ini sudah cukup untuk menentukan siapa cawapresnya. Saya rasa, Pak Prabowo dan Gus Muhaimin sudah bisa sama-sama menentukan.
Harus bulan Juni ini ya?
Memang ini sudah waktunya. Tahapan Pemilu juga sudah seharusnya bulan ini. Makanya, saya harap Gerindra semakin serius berdialog dengan PKB. Sebab, PKB sudah siap, tinggal menunggu dari Gerindra saja.
Jika bulan ini tidak diumumkan, terbuka lebar untuk dievaluasi?
Iya dievaluasi. Tapi, evaluasi ini untuk mencari, apakah ada yang kurang dari koalisi ini.
Apakah bisa membubarkan diri?
Tidak untuk membubarkan diri. Jangan diartikan segamblang itu. Evaluasi itu bisa juga menambah intensitas dialog lagi antara PKB dan Gerindra. Karena setahu kami, kandidatnya (Cawapres) ada di kantong Pak Prabowo.
Kalau sudah di kantong, seharusnya dipercepat ya?
Iya, ayolah percepat prosesnya. Jangan menunggu terlalu lama hanya karena menunggu koalisi lain mengumumkan sikapnya.
Memangnya kalau menunggu agak lama, kenapa?
Jika ditunggu sampai hari terakhir, tidak baik juga. Sebaiknya, masyarakat tahu dari sekarang.
Paling tidak, pada bulan inilah Capres-Cawapres diumumkan. Supaya, ada waktu untuk menjelaskandan mengkampanyekan kepada masyarakat.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 22 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
TangselCity | 14 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu