TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Rencana Pertemuan Puan Dengan AHY Picu Banyak Spekulasi Politik

Muslimin: Di Politik, Tidak Ada Yang Tidak Mungkin

Oleh: Farhan
Senin, 12 Juni 2023 | 11:33 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Komunikasi politik kerap dilakukan partai politik untuk menjajaki kerja sama atau koalisi.

Seperti yang dilakukan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDIP) Puan Maharani yang ingin mengajak Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu.

Padahal, AHY sudah berkomitmen membangun Koalisi Perubahan bersama PKS dan Partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres).

Sebelumnya, Puan mengungkapkan bahwa AHY masuk dalam daftar bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Disinggung tentang peluang partainya berkoalisi dengan Demokrat, Ketua DPR itu mengatakan, mungkin saja hal itu terjadi.

Kendati demikian, Puan mengaku akan mengobrol dahulu dengan AHY untuk melihat, apakah PDIP dan Demokrat memiliki kecocokan. Utamanya, dalam membangun bangsa.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani me­nyambut baik hal itu. "Rencana silaturahmi politik Mbak Puan dan Mas AHY menjadi sesuatu yang positif dan meneduhkan, di tengah dinamika politik menuju Pemilu 2024," ujarnya.

Menurut Direktur Eksekutif Puspol Indonesia, Muslimin, ajakan Puan berkomunikasi dengan AHY, bisa dilihat sebagai upaya menggoda Demokrat agar berkoalisi dengan PDIP.

Bisa juga dilihat sebagai upaya menekan Anies Baswedan agar segera memutuskan dan mengumumkan cawapresnya," tandas Muslimin.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Muslimin mengenai hal tersebut.

Bagaimana Anda melihat rencana Puan mengajak AHY bertemu untuk ngobrol?

Kalau pertemuan itu memang ter­jadi, saya kira bagus untuk konsumsi publik, karena sudah lama ada kesan ketegangan antara PDIP dan Demokrat, Megawati dan SBY.

Saya kira, itu baik untuk demokrasi kita. Bisa mencairkan suasana. Walaupun, kalau bicara lebih lanjut, apakah terbuka untuk melakukan koalisi atau tidak, kita belum tahu.

Apa mungkin berkoalisi?

Dalam politik, tidak ada yang tidak mungkin. Artinya, bisa saja dalam be­berapa waktu ke depan, PDIP melaku­kan pertemuan itu secara serius dan mengajak Demokrat bergabung dalam koalisi mendukung Ganjar sebagai Capres. Saya kira, bisa saja terjadi.

Tetapi, prediksi saya, ada syarat yang mesti dihadapi PDIP. Karena, Demokrat sudah masuk dalam Koalisi Perubahan.

Kira-kira, apa syaratnya?

Misalnya, AHY dipinang jadi Cawapres pendamping Ganjar. Saya kira, tidak menutup kemungkinan Demokrat bisa menerima itu.

Apalagi, sampai saat ini, Anies Baswedan belum menentukan siapa yang akan menjadi cawapresnya. Tapi, sulit untuk memenuhi syarat, bahwa AHY harus jadi Cawapresnya Ganjar.

Jika untuk berkoalisi terasa sulit, kenapa Puan ingin bertemu AHY?

Bisa saja ini adalah strategi PDIP untuk membangun kesan kepada publik, bahwa partai ini sangat ter­buka. Bahkan, membuka diri kepada Demokrat.

Ataukah ada faktor lain ?

Bisa juga, karena selama ini Anies tidak memberikan komitmen poli­tik kepada Demokrat tentang Cawapres. Hal ini bisa dimanfaatkan siapa pun untuk mengganggu Koalisi Perubahan.

Ada juga yang menduga, ini adalah godaan untuk Demokrat....

Bisa juga dikatakan seperti itu. Hal ini sebagai upaya menggoda Demokrat untuk bergabung. Tapi, syarat yang harus dipenuhi PDIP itu berat untuk mengajak Demokrat bergabung.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo