Layani Pekerja Dan Penumpang Umum

JAKARTA - Rute baru Transjakarta dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan diuji coba bulan depan. Sama seperti pada rute lainnya, tarif akan dikenakan Rp 3.500 dan melayani penumpang umum.

Pada tahap uji coba, bus Transjakarta yang akan dioperasikan sebanyak 15 unit dan hanya melayani karyawan pekerja Bandara Soetta.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub DKI) Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) saat ini tengah mengurus persyaratan izin mengoperasikan rute tersebut ke Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ)

“Bandara itu kan di luar Ja­karta, maka harus izin ke Badan Pengelola Transportasi Jabo­detabek,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Rute yang akan diuji coba yakni dari Terminal Kalideres ke Soetta. Rute ini direncanakan tidak berhenti di terminal umum yang melayani penumpang.

“Berhenti di terminal khusus, di terminal kargo misalnya, sehingga tidak mengganggu layanan reguler yang sudah ada,” ujarnya.

Syafrin memastikan, ke depannya bus Transjakarta Ban­dara Soetta juga akan melayani masyarakat umum.

“Bus ini bukan bus karyawan, ini adalah angkutan umum yang melayani ke kawasan bandara. Otomatis karyawan yang naik bus itu menjadi angkutan penumpang umum,” terang Syafrin.

Syafrin mengungkapkan, masuknya bus Transjakarta ke Ban­dara Soetta ini merupakan bagian dari pengembangan layanan. Karena, ada kekosongan layanan di segmen pekerja bandara.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan, membuka rute Ban­dara Soetta bagian dari tujuan dan tugas Transjakarta untuk melayani warga Jakarta.

Karena itu, mantan Wali Kota Jakarta Utara ini memastikan tarif bus Transjakarta menuju Bandara Soetta akan tetap disubsidi.

Seperti rute lainnya tarif Rp 3.500,” kata Heru di Jakarta Utara, Jumat (16/6).

Baca juga : Transjakarta Siapkan Rute Khusus Ke Soekarno-Hatta

Hal senada diungkap Direk­tur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza. Ditegaskannya, rute Bandara Soetta bukan layanan khusus untuk karyawan yang bekerja di bandara. Pihaknya tidak pernah melarang masyarakat mengakses layanan Transjakarta.

Siapa pun boleh naik. Siapa pun yang akan menggunakan jasa, dia bayar, ya kami angkut,” terang Welfizon.

Dia menjelaskan, bus Transja­karta akan berhenti di titik pem­berhentian bus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. “Akan ada beberapa bus stop. Jadi bukan dari ujung sampai ke ujung, nggak,” ucapnya.

Gagasan menghadirkan layan­an Transjakarta ke Bandara Soetta mencuat dalam rapat kerja dihadiri Penjabat Gubernur Heru, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan President Director PT Ang­kasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin, Mei lalu.

Dalam pertemuan itu, PT Angkasa Pura II mengusulkan agar bus Transjakarta membuka rute dari dan ke Bandara Soetta. Diungkap Awaluddin, pekerja di Bandara Soetta saat ini mencapai 40.000-50.000 orang. Usulan itu disambut baik Heru.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Gembong Warsono mendukung ren­cana Transjakarta membuka rute Bandara Soetta.

“Monggo, tapi jangan tang­gung-tanggung. Jangan hanya untuk pekerja bandara,” kata Gembong.

Gembong bilang, jika ingin memperluas layanan sebaiknya dilakukan secara all out. Apala­gi, sebagai transportasi publik, Transjakarta harus melayani semua orang. Tidak dikhususkan untuk kelompok tertentu saja.

Soal tarif Transjakarta rute Bandara Soetta ini, Gembong menilai, perlu ada kajian ma­tang agar tarif tidak mem­beratkan penumpang dan PT Transjakarta.

Dengan hadirnya rute ini, lanjut Gembong, akan membuat pilihan moda transportasi ke Soetta semakin beragam. Se­lain itu, mendorong pengelola transportasi publik berkompetisi sehingga mereka akan terpacu untuk terus meningkatkan pe­layanannya.

“Siapa yang bisa memberikan pelayanan terbaik, ya itulah yang mendapatkan simpati masyarakat,” tandasnya.