Jokowi: Tak Mudah Datangkan Argentina, Apalagi Kalau Ketum PSSI-nya Bukan Erick Thohir

JAKARTA - Presiden Joko Widodo memuji upaya Ketua Umum PSSI Erick Thohir, yang mendatangkan Juara Dunia Argentina dalam laga FIFA Matchday.

"Mendatangkan klub besar seperti Argentina yang ranking pertama, bukan barang mudah. Apalagi, kalau Ketua PSSI-nya bukan Pak Erick Thohir. Ini kita harus ngomong apa adanya," kata Presiden Jokowi, usai menyaksikan pertandingan FIFA Matchday Indonesia melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Senin malam (19/6).

Erick yang berdiri di samping Jokowi, tampak tersenyum sumringah. Dia pun terlihat puas, saat menyaksikan perkembangan timnas, yang mampu mengimbangi permainan Argentina. Sekalipun kalah 0-2.

Presiden Jokowi berharap, pertandingan melawan Argentina bisa menjadi awal kebangkitan sepak bola Indonesia.

Dia memuji performa pemain Indonesia. Meskipun kalah 0-2, para punggawa Garuda memperlihatkan kerja keras selama pertandingan.

Ini Argentina, sekali lagi ranking pertama. Kita (ranking) 149. Jadi, cuma kebobolan dua gol itu luar biasa," tandas Jokowi.

Menurutnya, pertandingan persahabatan dengan tim besar seperti Argentina, diperlukan untuk meningkatkan pengalaman bertanding tim nasional Indonesia.

Jokowi yakin, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir akan kembali mendatangkan tim-tim hebat untuk berlaga dengan Indonesia.

"Semakin banyak kompetisi, kita akan semakin banyak pengalaman," ujarnya. 

Seperti Jokowi, Erick juga puas dengan performa anak asuh Shin Tae-yong. Menurutnya, Asnawi Mangkualam Cs telah menunjukkan nyali besar,.dengan menciptakan banyak peluang berbahaya yang sempat membuat kiper Argentina Emiliano Martinez jatuh bangun.

"Mental pantang menyerah dan terus berjuang, harus dipertahankan pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Mari terus tingkatkan kualitas sepak bola Indonesia, membawa Garuda mendunia," tulis Erick di akun media sosialnya.

Laga Indonesia Vs Argentina ini, juga disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.