Ketemu Prabowo 3 Jam Sambil Makan Bakso
Imin Nggak Bisa Paksain Dirinya Jadi Cawapres
JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak bisa memaksa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadikan dirinya sebagai Cawapres. Hal itu terlihat dari sikap Prabowo, yang sampai kemarin belum juga memberi kode bahwa Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, akan menjadi Cawapresnya.
Kemarin, Imin bertemu dengan Prabowo, yang bertamu ke rumah dinasnya, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. Prabowo tiba pukul 14.10 WIB. Menteri Pertahanan ini datang didampingi sejumlah elite Gerindra seperti Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, dan Sugiono.
Kedatangan Prabowo disambut hangat Imin dan sejumlah elite PKB lainnya. Antara lain Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda, dan Waketum PKB Hanif Dhakiri. Mereka lalu melakukan pertemuan tertutup sambil makan siang.
Setelah tiga jam ngobrol, Prabowo dan Imin keluar menemui awak media. Imin berbicara lebih dulu. Kata dia, kunjungan Prabowo sebagai sambutan baginya yang baru pulang ibadah haji. Ia pun menyuguhi Prabowo air zamzam.
"Alhamdulillah, terima kasih Pak Prabowo sudah silaturahmi dan jenguk kami semua. Kedatangan beliau langsung kami sambut air zamzam, Insya Allah waras, menang," ucap Imin.
Mengenai isi pembicaraan, Imin ogah membocorkan. “Banyak temuanlah. Apa temuannya? Masih rahasia semua,” ucap Imin. Prabowo lalu menyela, “Makan bakso.” Gerrr, para elite PKB dan Gerindra pun tertawa.
Setelahnya, giliran Prabowo yang bicara. Prabowo menerangkan, awalnya dia hanya ingin sowan kepada Imin yang baru pulang dari Tanah Suci. Namun, dalam pertemuan, obrolan-obrolan mengenai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) tidak bisa dihindarkan.
"Kita buka-bukaan, saya sudah sepakat, saya sudah katakan, mereka (PKB) dukung saya karena sesuatu, saya juga terima kasih dan saya juga hormati mereka," ucapnya.
Untuk urusan pencapresan, Prabowo menegaskan, pihaknya tidak bisa gegabah. Sebab, penentuan Capres-Cawapres sangat berhubungan dengan masa depan bangsa.
“Ini keputusan yang besar bagi negara dan bangsa. Kami berunding dengan seksama. Kami kan mau mendapatkan yang benar-benar tepat,” ucapnya.
Saat ditanya mengenai Cawapres, jabatan Prabowo masih ngambang. Dia juga tidak menyinggung soal keinginan PKB agar Imin menjadi Cawapresnya.
Prabowo hanya menyebut, sebagai pihak yang mendukungnya menjadi Capres, Imin bisa menentukan Cawapres. "Kalau mereka dukung saya sebagai Capres, ya mereka akan menentukan siapa Cawapres. Kan begitu,” ucapnya.
Dia lalu berterima kasih kepada PKB yang komit untuk bekerja sama dengan Gerindra. "Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan PKB, kepercayaan yang diberikan Gus Muhaimin Iskandar. Yang ada di benak kita hanya kepentingan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," tandas mantan Danjen Kopassus itu.
Meski begitu, PKB masih pede Imin bisa menjadi Cawapres. Wasekjen PKB Syaiful Huda menyatakan, Prabowo sudah sering menyampaikan bahwa Cawapres diserahkan ke Imin. Artinya, penentuan Cawapres menjadi hak prerogatif Imin. Bisa digunakan Imin untuk maju sendiri atau didelegasikan kepada sosok lain.
Huda sangat yakin Imin bakal menggunakan tiket Cawapres itu untuk dirinya. Sebab, Imin mendapatkan mandat dari partai melalui Muktamar untuk maju Pilpres 2024.
"Yang jelas, Gus Muhaimin kan dapat mandat dari PKB. Hasil Muktamar menyatakan, beliau harus maju. Artinya, urusan Cawapres urusan Pak Muhaimin, pasti dipakai Pak Muhaimin,” ucap Huda, kemarin.
Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah ragu dengan hal itu. Dia menilai, pernyataan Prabowo yang menyerahkan keputusan Cawapres kepada Imin cuma basa basi. Yang sebenarnya adalah, Prabowo ingin menyampaikan bahwa Gerindra tidak setuju Imin menjadi Cawapresnya.
"Secara tidak langsung Prabowo mengisyaratkan apakah Muhaimin setuju jika dirinya menunjuk tokoh lain," ucap Dedi, tadi malam.
Nasional | 7 jam yang lalu
Pos Tangerang | 18 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 7 jam yang lalu