TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pemkot Catat Ada Ratusan Kasus HIV/AIDS di Tangsel, Terbanyak Usia 25-49 Tahun

Laporan: Rachman Deniansyah
Senin, 31 Juli 2023 | 16:42 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SERPONG, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada ratusan kasus HIV/AIDS di wilayahnya. Rata-rata penderita masih berada pada usia produktif, yakni 25-49 tahun. 

Berdasarkan data hingga per Juni 2023 kemarin, tercatat ada sebanyak 144 kasus HIV dan 33 kasus AIDS di wilayah termuda se-Provinsi Banten ini. 

Atas kondisi tersebut, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengungkapkan keprihatinannya. 

"Berapa pun jumlahnya tentu saya prihatin adanya warga Tangsel yang terkena HIV/AIDS ini. Saya tidak ada data mereka terkena nya di mana, di luar atau dalam Tangsel. Tapi itu bukan masalahnya," ujar Benyamin, Senin (31/7/2023). 

Benyamin memastikan bakal memberi pelayanan kesehatan yang maksimal bagi para penderita. Selain itu, di sisi lain Ia juga memerintahkan jajarannya untuk lebih menggencarkan sosialisasi guna melakukan pencegahan atas kasus penyebaran HIV/AIDS ini.

"Sekarang bagaimana 140-an ini data sebelumnya sampai 200 berarti ada penurunan. Untuk pemberian tablet, obat dan lainnya sudah kita berikan. Saya harapkan 140-an ini bisa kita terus intervensi untuk kita tangani, kita obati lah. Makanya kami menyediakan Puskesmas kita, termasuk dua rumah sakit umum untuk menanggulangi HIV/AIDS," ungkap Benyamin. 

Untuk hal ini, Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama melakukan pencegahan. 

Benyamin juga mengimbau kepada para penderita HIV/AIDS untuk tidak menutup diri. Sebab, berbagai pelayanan kesehatan kini telah disediakan. 

"Jadi jangan khawatir dan kemudian menghukum diri sendiri karena penyakit ini. Prinsipnya ada obatnya, tentu dengan mengikuti anjuran kesehatan para dokter. Karena minum obat harus rutin, dan seterusnya. Karena bukan HIV/AIDS-nya yang kita khawatirkan, tapi tertular dengan penyakit lainnya. Kemudian menurunkan daya tahan tubuh mereka sehingga semakin rentan. Maka terbuka saja, akan kita tangani. Ada kok obatnya, walaupun itu virus," imbaunya. 

Lebih lanjut, Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar memaparkan, ratusan penderita HIV/AIDS di wilayahnya ini mayoritas adalah laki-laki. 

"Data sampai Juni 2023,ada 144 kasus HIV dan 33 kasus AIDS. Peningkatan kasus ini disebabkan salah satunya, adalah karena mobilitas masyarakat yang meningkat dan adanya pengubahan kebijakan saat pandemi Covid-19 tiga tahun lalu. Didominasi oleh laki-laki sebesar 77 persen, dan 23 persen perempuan. Terbanyak berada pada usia produktif 25-49 tahun," papar Allin. 

Untuk itu, Dinkes Tangsel mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama melakukan pencegahan hingga terus menekan angka penularan HIV/AIDS ini. 

"Denhan strategi Triple 95, Atau 95, 95, 95. Yakni 95 persen orang beresiko HIV/AIDS harus mengetahuinya status HIV-nya, 95 persen orang yang mengetahui status HIV/AIDS diobati, dan 95 orang HIV/AIDS yang ditemukan dan diobati harus tersupresi virusnya," jelasnya. 

Saat ini, untuk pihaknya juga telah menyediakan berbagai fasilitas kesehatan. Baik untuk pemeriksaan dan juga pengobatan. 

"Untuk mengetahui status HIV sudah disediakan pelayanan di seluruh layanan kesehatan di Tangsel. Lalu untuk pengobatan ada PDP atau perawatan pendukung perobatan yang ada di 3 rumah sakit pemerintah, 5 rumah sakit swasta, 18 puskesmas, dan akhir tahun ini melakukan pelatihan untuk semua Puskesmas di Tangsel," kata Allin. 

"Kemudian 95 persen harus tersupresi virusnya, bisa dilakukan dengan pelayanan pemeriksaan viralload test atau tes cepat molekuler yang ada di 7 fasilitas kesehatan, yakni RSU Tangsel, Puskesmas Kampung Sawah, Pondok Aren, Rawa Buntu, Pamulang, Pondok Jagung, serta Ciputat Timur," sambungnya. 

Dengan begitu, lanjut Allin, maka diharapkan agar target triple zero bisa dicapai hingga 2030 mendatang. 

"Zero infeksi baru HIV, zero kematian akibat AIDS, dan zero stigma dan diskriminasi. Tentu kami sangat butuh kolaborasi dan kerjasama dari seluruh sektor," tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo