Saatnya Stop Politik Uang

JAKARTA, Sudah saatnya para politisi bersa­ma-sama Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperbaiki kualitas pemilu. Sebab, hanya dengan pemilu yang baik, kualitas anggota legislatif yang dihasilkan juga baik.

Kita berharap, ke depan ini para politisi dan partai politik sama-sama bertekad mencegah politik uang. Kita juga berharap, KPU pusat dan daerah tidak main-main dalam menentukan siapa saja yang terpilih dan berhak menjadi anggota DPR atau DPRD.

Oleh karena itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mesti mengawasi secara ketat jalannya kampanye pemilu. Kalau ada tanda-tanda caleg mau main politik uang, Bawaslu harus cepat bertindak.

Kita juga berharap, Komisi Pembe­rantasan Korupsi (KPK) ikut menga­wasi jalannya kampanye pemilu. Kalau ada tanda-tanda caleg petahana main uang haram, KPK harus cepat tu­run tangan. Kalau bisa OTT (Operasi Tangkap Tangan), lakukan OTT.

Kita ingin pemilu 2024 jadi pemilu yang jujur, adil dan bersih serta meng­hasilkan anggota legislatif dengan integritas tinggi.

Kita berharap, yang terpilih jadi anggota DPR atau DPRD adalah orang-orang yang pro rakyat serta punya keinginan kuat mengangkat harkat dan martabat mereka yang ada di lapisan paling bawah.

Oleh karena itu, ke depan, dalam rapat-rapat bersama pemerintah, caleg terpilih wajib memprioritas­kan hal-hal yang berkaitan langsung dengan kepentingan rakyat kecil.

Rakyat kecil butuh infrastruktur jalan yang baik di desa, kecamatan dan kabupaten. Rakyat kecil bu­tuh air bersih. Rakyat kecil butuh lapangan kerja di desa, kecamatan dan kabupaten.

Kalau anggota legislatifnya pro rakyat, dipastikan Angaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) bakal diarahkan ke proyek-proyek padat karya yang bisa dikerjakan rakyat kecil.

Sekali lagi, kalau yang terpilih jadi anggota legislatif adalah orang-orang baik dan tak pernah main politik uang, dipastikan ke depan tak ada lagi kebocoran anggaran.