TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tangani Polusi Udara, RI Bisa Tiru New Delhi Pakai GRAP

Oleh: Prof Tjandra Yoga Aditama
Sabtu, 19 Agustus 2023 | 14:02 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SERPONG - Hari-hari ini Jakarta sedang dilanda polusi udara, sementara waktu saya sebagai Direktur WHO Asia Tenggara tinggal di New Delhi beberapa tahun yang lalu juga ada polusi udara. Biasanya di New Delhi polusi udara buruk-buruknya di sekitar Oktober dan November.

Di New Delhi memang sudah lama jadi aturan bahwa mobil harus memeriksa uji emisinya, termasuk mobil diplomat yang saya naiki. Juga ada beberapa pendekatan mereka yang menarik. Di New Delhi dibuat level siaga waspada dan bahaya tergantung dari konsentrasi PM 2.5. Jadi berbeda dengan kita yang menggunakan AQI, yang merupakan komposit dari PM 2.5 PM 10 dan gas polutan.

New Delhi menggunakan pendekatan GRAP (Graded Response Action Plan). Jadi penanganan akan bertingkat sesuai derajat yang ada di waktu itu. 

Kalau sudah level waspada truk angkutan non essential sudah tidak boleh masuk kota. Generator listrik diesel pribadi tidak boleh dioperasikan (yang boleh hanya CNG).

Konstruksi gedung distop. Pemda setempat lalu melakukan penyemprotan kabut air di beberapa tempat.

Kalau level bahaya  maka sekolah diliburkan. Kantor essensial saja yang boleh masuk.

Akan baik kalau sekarang juga dijelaskan pada masyarakat tentang bagaimana derajat / level polusi udara kita, bisa pakai kriteria waspada, atau mungkin hati-hati, atau mungkin mengancam, atau bahaya, atau pakai derajat 1 sampai 5, dll. Tergantung istilah dan kriteria apa yang akan dipakai. 

Yang jelas tentu baik kalau secara berkala diumumkan ke publik secara luas, dan lebih baik lagi kalau di bagi-bagi bagaimana situasi polusi di lima wilayah kota Jakarta, yang mungkin berbeda satu dengan lainnya.

Prof Tjandra Yoga Aditama

Penulis adalah Ketua Majelis Kehormatan Dokter Paru Indonesia, Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi, Guru Besar Universitas Indonesia.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo