TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Obati Polusi Udara

Hujan Buatan Nggak Berhasil Di Jakarta

Laporan: AY
Rabu, 23 Agustus 2023 | 09:27 WIB
Ilustrasi proses pembuatan hujan buatan. Foto : Ist
Ilustrasi proses pembuatan hujan buatan. Foto : Ist

JAKARTA - Usaha Pemerintah untuk mengobati polusi udara di Jakarta belum membuahkan hasil. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan tidak turun di langit Jakarta karena terkendala minimnya awan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan, fenomena alam El Nino menyebabkan langit di Ibu Kota Jakarta tidak punya awan. Padahal, kata dia, awan adalah salah satu faktor krusial untuk melakukan hujan buatan. Adapun konsentrasi awan yang dibutuhkan untuk membuat hujan buatan minimal 30 persen.

“Memang kesulitan itu menjadi dasar tidak dapat turun hujan di wilayah Jakarta,” kata Asep, dalam rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.

Asep mengatakan, sebenarnya tim gabungan antara Pemprov DKI, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah sempat melakukan uji coba TMC pada 19 dan 20 Agustus 2023. Wilayah yang dilakukan modifikasi cuaca ada di wilayah penyangga ibu kota. Namun, upaya itu tak berhasil menghadirkan hujan di Jakarta.

“Hanya hujan di Bogor, Pamulang, dan gerimis saja di Depok,” ungkapnya.

Saat ini, Asep mengakui, pihaknya hanya bisa menunggu terciptanya awan di langit Jakarta. Sebab berdasarkan perkiraan, awan belum bisa terbentuk hingga 29 Agustus 2023.

Sambil menunggu, Asep tengah mempelajari alternatif lain untuk menekan polusi udara di Jakarta yang kian memburuk. Salah satunya menyulap generator di sejumlah gedung tinggi ibu kota menjadi blower peniup angin dan air, seperti kipas yang kerap ditemui di acara kondangan.

“Sedang kami diskusikan intens dengan kementerian, karena memang secara TMC itu tidak mungkin untuk saat ini,” paparnya.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya juga mengatakan, ada kendala dalam menciptakan hujan buatan di wilayah Jakarta. Salah satunya adalah faktor geografis.

Dia menyampaikan, awan hujan yang berhasil diciptakan di luar Jakarta tidak mampu bergerak ke ibu kota karena banyak dihiasi gedung-gedung tinggi yang membuat sirkulasi udaranya terganggu.

Namun, dia menegaskan, upaya tersebut akan terus dilakukan pemerintah demi menghadirkan udara yang bersih. “Nanti kita lihat lagi tanggal 28 Agustus, lalu tanggal 2 atau 4 September,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Harsoyo menjelaskan, pihaknya juga berupaya mengurangi polusi udara di Jakarta. Salah satunya menaburkan 800 kilogram garam di atas ketinggian 9.000-10.000 kaki. Wilayah itu meliputi Kabupaten Cianjur, Depok, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Baca juga : Tekan Polusi Udara, Kemenperin Minta Ini Ke Industri

Tapi sayang, usaha itu belum bisa menurunkan hujan di Jakarta. Ia pun akan melakukan cara berbeda dan berupaya melakukan kegiatan TMC untuk ‘mengganggu’ stabilitas atmosfer. Caranya adalah menaburkan bahan semai dalam bentuk dry ice atau es kering di ketinggian tertentu di udara.

“Nah ini yang akan kita ganggu, dibuka ibaratnya. Sehingga kumpulan-kumpulan polutan yang terkungkung di sekitar wilayah Jakarta bisa terus naik ke atas,” tandasnya.

Diketahui, tiga hari setelah penyemaian garam di awan pada 19 Agustus 2023, data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih mendeteksi banyak wilayah Jabodetabek dengan polusi udara pekat. Indikator utamanya adalah pencemar (polutan) dengan ukuran amat kecil (PM10 dan PM2.5) yang biasanya berasal dari asap kendaraan bermotor dan industri.

Warganet ikut mengomentari usaha pemerintah mengurangi polusi udara. Mereka berharap upaya pemerintah menghadirkan hujan di Ibu Kota bisa membuahkan hasil. Sebab, mereka mengakui, belakangan ini udara makin sesak dan sinar matahari terasa begitu menyengat kulit.

“Siang panas banget subhanallah. Tapi kemarin Depok hujan katanya dan dengar-dengar Jakarta juga mau dibuat hujan buatan buat mengurangi polusi,” cuit akun @fuhayra. “Menghilangkan asap di Jakarta paling ampuh buat rekayasa hujan buatan,” timpal akun @machrilmachril1.

Meski banyak yang berharap hujan bisa turun di Jakarta, ada juga warganet yang khawatir ada bencana lain jika curah air yang jatuh dari langit terlalu banyak. “Masalahnya kalau terus terusan bikin hujan buatan, banjir,” sindir akun @Andry18916980.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo