Tanggapi Megawati, Alexander Marwata: Pemberantasan Korupsi Bukan Cuma Tugas KPK
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku memaklumi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang meminta komisi antirasuah itu dibubarkan karena dianggap tak efektif memberantas korupsi.
"Barangkali bu Mega itu prihatin sudah 20 tahun KPK berdiri kenapa korupsi masih terjadi. Bahkan kalau dilihat dari indeks persepsi korupsi malah turun," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (23/8).
"Kalau menyangkut keprihatinan, loh saya di sini 8 tahun, prihatin juga saya," imbuh eks hakim adhoc Pengadilan Tipikor ini.
Meski begitu, Alex mengingatkan, untuk memberantas korupsi di Tanah Air, tidak bisa hanya mengandalkan KPK.
KPK, lanjut dia, hanya menjadi leading sector dalam pemberantasan korupsi.
"Sangat tidak mungkin upaya pemberantasan korupsi hanya diserahkan kepada KPK. Jelas di dalam undang-undang, KPK itu melakukan tugas itu dengan melibatkan seluruh elemen bangsa, seluruh penegak hukum. Jangan hanya berharap kepada KPK," bebernya.
Komisi antirasuah pun mengajak aparat penegak hukum yang lain, yakni kejaksaan dan kepolisian, untuk bersama-sama memberantas korupsi.
Alex menilai, kejaksaan saat ini sangat agresif untuk menindak para pelaku korupsi.
Dia berharap, kepolisian juga seperti itu. Sebab, Korps Bhayangkara tidak hanya memiliki aparat di pusat, tapi juga di seluruh wilayah Tanah Air.
"Saya kira kalau mereka betul-betul konsen dan betul-betul peduli terhadap pemberantasan korupsi, tentu tidak segan-segan menindak para kepala daerah atau pejabat daerah yang terbukti melakukan korupsi," tutur Alex.
"Sekali lagi pemberantasan korupsi ini kerja kita bersama, jadi tidak melulu menjadi domainnya KPK," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya pernah meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membubarkan KPK.
Sebab, dia menilai keberadaan KPK tidak efektif menangani korupsi.
"Udah deh bubarin aja KPK itu pak. Jadi menurut saya nggak efektif. Ibu nih kalau ngomong cespleng," ujar Mega, dalam acara acara sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila, di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (21/8).
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Advertorial | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu