Terima Bos Bank Dunia, Bicara Soal Negara Berkembang
Jokowi Minta Sistem Keuangan Yang Adil
JAKARTA - Presiden Jokowi menerima Presiden Bank Dunia Ajay Banga beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9) sore. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah isu. Salah satunya soal reformasi sistem keuangan global.
Jokowi mengatakan, Indonesia dan negara berkembang lainnya menaruh harapan kepada Bank Dunia untuk bisa mewujudkan sistem keuangan yang lebih adil.
“Saya yakin Presiden Banga menyadari berbagai kritik pada Bank Dunia, termasuk oleh Sekjen PBB terkait kurangnya perhatian pada kepentingan negara berkembang,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kemarin.
Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury.
Diterangkan Jokowi, saat ini situasi ketidakpastian global berpengaruh terhadap pembangunan di negara berkembang. Karena itu, perlu adanya kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk menghadapi situasi tersebut.
“Saya ingin jajaki potensi kolaborasi Bank Dunia dengan Indonesia dan ASEAN untuk menjawab tantangan tersebut,” ucap Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, eks Wali Kota Solo itu juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Kepala Negara mendorong penguatan komitmen untuk merealisasikan pembiayaan dan investasi dalam transisi energi dan ekonomi hijau.
Berbagai terobosan telah kami lakukan, termasuk pengembangan EBT dan upaya penerapan pajak karbon. Tapi tidak semua negara dapat penuhi kebutuhan pembiayaan hijau,” kata Jokowi.
Sebelumnya di hari yang sama, Jokowi juga melakukan pertemuan dengan Ketua Eksekutif atau Executive Chairman World Economic Forum (WEF) Profesor Klaus Schwab di Istana Merdeka, Jakarta.
Sebelumnya, Ajay Banga sempat membeberkan apa yang dibahas dirinya bersama Jokowi. Hal ini dia ungkapkan saat mengunjungi hutan mangrove di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin.
Banga mengaku membahas soal yang telah dilakukan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dalam hal investasi di bidang infrastruktur, sumber daya manusia, peraturan dan undang-undang baru seputar liberalisasi investasi swasta, juga mengenai tenaga kerja dan perubahan fiskal.
Banga menilai, banyak pekerjaan yang telah dilakukan di Indonesia sebagai bagian dari proses pembangunan. Oleh sebab itu, dia hendak menyampaikan pengakuan atas pekerjaan-pekerjaan itu kepada Jokowi.
“Pekerjaan hanyalah proses dan Indonesia berambisi menjadi negara berpendapatan tinggi dalam waktu 20 tahun. Saya pikir reformasi yang dilakukan Presiden (Indonesia) sedang dalam perjalanan,” ujar Banga.
Selain itu, Banga mengaku akan membicarakan apa yang dapat dilakukan Bank Dunia untuk membantu Jokowi memikirkan reformasi berikutnya di Indonesia.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu