TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pemilu 2024 Mulai Panas

Hoaks Jangan Dipercaya!

Oleh: Farhan
Editor: admin
Senin, 18 September 2023 | 10:15 WIB
Ketua KPU Hasyim Asy'ari. Foto ; Ist
Ketua KPU Hasyim Asy'ari. Foto ; Ist

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berupaya mengedukasi masyarakat agar tidak percaya terhadap hoaks Pemilu 2024. Kali ini dengan menggandeng Kementerian Agama (Kemenag).

Ketua KPU, Hasyim Asy’ari berharap tahapan Pemilu 2024 yang sudah berjalan, sedang ber­langsung atau yang akan datang dapat berjalan dengan aman dan damai. Peran masyarakat dan para stakeholder dalam upaya mensukseskan Pemilu sangat dibutuhkan.

“Kami juga terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat agar tidak percaya terhadap hoaks,” kata Hasyim dalam keterangannya, kemarin.

Menurut Hasyim, pemilu, pilkada adalah arena konflik yang dianggap sah dan legal untuk meraih kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan. Karena faktanya, kata dia, terjadi kompetisi pada masing-masing peserta pemilu dan calon dalam memperebutkan suara untuk dikonversi menjadi kursi atau diitung menjadi calon terpilih.

“Tapi jangan sampai konflik dalam kontestasi pemilu sampai memunculkan kekerasan atau bahkan kekerasan dijadikan in­strumen rasional sebagai alat untuk berkompetisi. Ini yang harus dihindari bersama-sama,” tandasnya.

Hasyim menjelaskan, Un­dang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu sudah menentukan larangan meng­gunakan instrumen kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Sehingga, tambah dia, dalam konteks kepe­miluan sejak tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019 boleh dikatakan tidak ada kekerasan fisik.

“Pemilu merupakan pesta demokrasi yang tidak bisa dise­lenggarakan oleh satu pihak. Ba­nyak topik yang perlu dikerjakan secara bersama-sama dengan berbagai pihak,” katanya.

Atas dasar itu, kata Hasyim, KPU menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga,salah satunya Kementerian Agama (Kemenag). Kata dia, kerja sama ini un­tuk mengoptimalkan sosialisasi kepemiluan di lembaga pen­didikan yang berada di bawah naungan Kemenag.

“(Di Kemenag) Ada siswa, mahasiswa yang masuk dalam kategori pemilih, juga ada tenaga pengajar, dosen, guru yang dapat berkontribusi dalam pendidikan pemilih, sosialisasi atau bah­kan menjadi bagian dari para penyelenggara pemilu,” katanya.

KPU, kata Hasyim, akan meli­batkan kantor perwakilan Ke­menag yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia untuk menyempurnakan penyelenggaraan Pemilu 2024. Sebab, pihaknya memerlukan dukungan sampai tingkat desa atau kelurahan, termasuk penempatan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Sehingga kerja sama dan kolaborasi dengan Kemenag menjadi sesuatu yang penting,” kata dia

Sementara, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas bersyukur dan senang dilibat­kan dalam proses demokrasi yang bersejarah. Kemenag, kata dia, siap mendukung dan berkontribusi penuh untuk me­nyukseskan Pemilu 2024.

“Kemenag, akan mengerahkan seluruh instrumen yang dimiliki, terutama dalam sosialisasi dan edukasi penyelenggaraan Pemi­lu 2024,” kata Gusmen Yaqut di Gedung KPU, Jakarta, kemarin.

Yaqut menyebut, Kemenag memiliki penyuluh agama se­banyak 50 ribu orang. Juga me­miliki Madrasah Aliyah (MA) yang sebagian sudah memiliki hak suara. Kemudian perguruan tinggi, mulai sekolah tinggi, in­stitut, dan universitas yang bisa dipakai penyelenggara pemilu.

“Kami memiliki semua in­strumen ini, dan siap berkontri­busi terhadap pemilu ke depan,” jelasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit