Pemilu 2024 Mulai Panas
Hoaks Jangan Dipercaya!
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berupaya mengedukasi masyarakat agar tidak percaya terhadap hoaks Pemilu 2024. Kali ini dengan menggandeng Kementerian Agama (Kemenag).
Ketua KPU, Hasyim Asy’ari berharap tahapan Pemilu 2024 yang sudah berjalan, sedang berlangsung atau yang akan datang dapat berjalan dengan aman dan damai. Peran masyarakat dan para stakeholder dalam upaya mensukseskan Pemilu sangat dibutuhkan.
“Kami juga terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat agar tidak percaya terhadap hoaks,” kata Hasyim dalam keterangannya, kemarin.
Menurut Hasyim, pemilu, pilkada adalah arena konflik yang dianggap sah dan legal untuk meraih kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan. Karena faktanya, kata dia, terjadi kompetisi pada masing-masing peserta pemilu dan calon dalam memperebutkan suara untuk dikonversi menjadi kursi atau diitung menjadi calon terpilih.
“Tapi jangan sampai konflik dalam kontestasi pemilu sampai memunculkan kekerasan atau bahkan kekerasan dijadikan instrumen rasional sebagai alat untuk berkompetisi. Ini yang harus dihindari bersama-sama,” tandasnya.
Hasyim menjelaskan, Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu sudah menentukan larangan menggunakan instrumen kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Sehingga, tambah dia, dalam konteks kepemiluan sejak tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019 boleh dikatakan tidak ada kekerasan fisik.
“Pemilu merupakan pesta demokrasi yang tidak bisa diselenggarakan oleh satu pihak. Banyak topik yang perlu dikerjakan secara bersama-sama dengan berbagai pihak,” katanya.
Atas dasar itu, kata Hasyim, KPU menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga,salah satunya Kementerian Agama (Kemenag). Kata dia, kerja sama ini untuk mengoptimalkan sosialisasi kepemiluan di lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kemenag.
“(Di Kemenag) Ada siswa, mahasiswa yang masuk dalam kategori pemilih, juga ada tenaga pengajar, dosen, guru yang dapat berkontribusi dalam pendidikan pemilih, sosialisasi atau bahkan menjadi bagian dari para penyelenggara pemilu,” katanya.
KPU, kata Hasyim, akan melibatkan kantor perwakilan Kemenag yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia untuk menyempurnakan penyelenggaraan Pemilu 2024. Sebab, pihaknya memerlukan dukungan sampai tingkat desa atau kelurahan, termasuk penempatan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Sehingga kerja sama dan kolaborasi dengan Kemenag menjadi sesuatu yang penting,” kata dia
Sementara, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas bersyukur dan senang dilibatkan dalam proses demokrasi yang bersejarah. Kemenag, kata dia, siap mendukung dan berkontribusi penuh untuk menyukseskan Pemilu 2024.
“Kemenag, akan mengerahkan seluruh instrumen yang dimiliki, terutama dalam sosialisasi dan edukasi penyelenggaraan Pemilu 2024,” kata Gusmen Yaqut di Gedung KPU, Jakarta, kemarin.
Yaqut menyebut, Kemenag memiliki penyuluh agama sebanyak 50 ribu orang. Juga memiliki Madrasah Aliyah (MA) yang sebagian sudah memiliki hak suara. Kemudian perguruan tinggi, mulai sekolah tinggi, institut, dan universitas yang bisa dipakai penyelenggara pemilu.
“Kami memiliki semua instrumen ini, dan siap berkontribusi terhadap pemilu ke depan,” jelasnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 2 hari yang lalu