TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Hukuman Mati Nggak Jamin Orang Kapok Korupsi, Prabowo: Kalau Nekat, Ya Nekat Aja

Oleh: Farhan
Rabu, 20 September 2023 | 13:02 WIB
Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Foto : Ist
Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Foto : Ist

JAKARTA - Bacapres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan, hukuman mati terhadap koruptor seperti yang berlaku di China sekalipun, tidak akan mampu mencegah orang untuk tidak korupsi.

"Ternyata, orang kalau nekat ya nekat aja. Di China, walaupun sudah ada hukuman mati, korupsi besar-besaran tetap masih ada," kata Prabowo dalam acara Mata Najwa bertajuk 3 Capres Bicara Gagasan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (20/9/2023).

Prabowo menilai, pemberantasan korupsi saat ini, sudah cukup membikin orang jera. Karena hampir semua kekayaan orang yang korupsi, disita. Dimiskinkan. Ditambah lagi, hukumannya juga cukup panjang, hingga berpuluh tahun.

"Saya kira, asal dilaksanakan dengan benar, ini cukup memberikan efek jera," ujar Prabowo, yang juga menjabat Menteri Pertahanan.

Menurutnya, pemberantasan korupsi akan memberikan hasil optimal, bila didukung sistem yang baik.

"Contoh, sekarang pemerintah sudah naikin gaji 8 persen. Setelah saya hitung kekayaan negara beserta potensi dan sebagainya, kita mampu menaikkan gaji hampir semua pejabat yang punya wewenang menentukan, secara signifikan," kata Prabowo.

Dia pun mengambil contoh negara-negara Afrika. Di sana, kata Prabowo, pejabat-pejabat yang berhasil 5 tahun menjalankan tugasnya, mendapat bonus yang cukup besar di akhir masa jabatannya.

Di banyak negara, untuk pejabat-pejabat tertentu, disiapkan rumah sakit agar bisa berobat gratis dengan baik. Serta fasilitas rumah, sehingga pensiun bisa punya rumah sendiri. Anak-anaknya pun bisa sekolah, asal memenuhi persyaratan akademis.

"Jadi istilahnya, ada kompensasi dalam bentuk pelayanan in kind (benefit dalam bentuk non barang, natura, Red). Saya kira, ini bisa banyak mengurangi korupsi," tutur politisi kelahiran 17 Oktober 1951.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo