TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Aguan dan Prajogo Bangun Hotel Di IKN, Para Konglomerat Yang Lain, Mana Ya!

Laporan: AY
Sabtu, 23 September 2023 | 08:40 WIB
Presiden Jokowi saat groundbreaking  Hotel Nusantara di IKN. Foto : Setpres
Presiden Jokowi saat groundbreaking Hotel Nusantara di IKN. Foto : Setpres

IKN - Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, dan Prajogo Pangestu menanam investasi besar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Hotel bernama Nusantara dengan nilai Rp 20 triliun. Presiden Jokowi sangat senang dengan itikad baik dari Aguan dan Prajogo ini. Para konglomerat lainnya, ayo tiru Aguan dan Prajogo untuk segera invest di IKN.

Groundbreaking Hotel Nusantara dilakukan langsung Jokowi, Kamis (21/9/2023). "Terima kasih Pak Aguan dan kawan-kawan. (Investasi) ini memberikan kepercayaan diri kepada investor ke Nusantara," kata Jokowi, di hadapan sepuluh investor dalam konsorsium yang dipimpin Agung Sedayu Group seperti Salim Group, Sinarmas, Pulau Intan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart Group.

Jokowi menegaskan, Pemerintah berkomitmen mendahulukan investor dalam negeri untuk pembangunan IKN. Kalau tidak, ia khawatir dikritik.

"Pak di dalam negeri ini yang punya duit banyak, Pak. Ngapain cari ke Singapura, ke Malaysia, ke Korea, ke Jepang, ke Uni Emirat Arab? Di sini banyak yang punya duit, Pak. Pasti ada yang berbicara seperti itu," seloroh Kepala Negara.

Jokowi yakin, setelah pembangunan Hotel Nusantara, para investor lain akan mengikuti menanamkan modalnya di IKN. "Inilah nanti akan menjadi lokomotif dan membawa gerbong di belakangnya banyak masuk (investor) ke Nusantara. Saya yakin itu," lanjutnya.

Menurutnya, kehadiran Aguan Cs secara langsung dapat meningkatkan kepercayaan investor lain terhadap IKN Nusantara. "Ini memberikan rasa percaya diri pada Nusantara bahwa ini sangat diminati oleh investor," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi pun mengajak para konglomerat lain segera menanamkan modalnya di IKN. “Kita dorong terus itu sebanyak-banyaknya groundbreaking dari sektor swasta, dari dunia usaha," imbuhnya.

Selain Aguan dan Prajogo, masih banyak konglomerat Indonesia lain. Misalnya, pemilik Djarum Group Robert Budi Hartono, pemilik Salim Group Anthony Salim, pendiri dan pemilik Artha Graha Group Tomy Winata, pendiri dan pemilik Lion Air Group Rusdi Kirana, pendiri dan pemilik Gemala Group Sofjan Wanandi, pendiri dan pemilik Surya Citra Media (SCM) yang membawahi beberapa stasiun televisi Jacob Soetoyo, pemilik Lippo Group James Riady, anak pertama pendiri Astra International Edward Soeryadjaya, dan pendiri dan pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir.

Keseluruhan konglomerat tersebut biasanya main di bisnis pembangunan sarana dan prasarana seperti universitas, rumah sakit, hingga pusat-pusat perbelanjaan. Kebetulan, Pemerintah memang mengajak swasta untuk membangun sarana dan prasarana tersebut di IKN.

"Kalau semuanya ada ini (sarana prasarana seperti RS dan lain-lain) akan bisa dan memunculkan sebuah crowd dan keramaian. Itu yang akan memberikan kehidupan ke kota Nusantara itu," ucap Jokowi.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan, perkembangan pembangunan infrastruktur utama dan pendukung di IKN sudah mencapai 38 persen. "Dari Kementerian PUPR masih on the track, terakhir laporan, kan 38 persen," sebut Bambang, Jumat (22/9/2023).

Bambang menerangkan, dari swasta juga semakin banyak yang menunjukkan minat untuk masuk ke IKN. Hal itu sejalan dengan arahan Jokowi yang ingin investor dalam negeri masuk lebih dulu dari investor luar negeri.

"Setiap bulan nantinya akan ada groundbreaking dari investor swasta. Kira-kira ada 10 (investor swasta) sampai akhir tahun," bebernya.

Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, meyakini akan ada pengusaha lain yang masuk IKN. Hal ini berkaca dari kesuksesan membangun Bumi Serpong Damai (BSD), Alam Sutra, dan lain-lain.

"Pengembang itu bikin kota sendiri tanpa Pemerintah saja mau. Lihat saja BSD, Alam Sutera, dan lain-lain, semua itu kota mandiri. Mereka mau karena mereka tahu betapa cuan-nya membangun sebuah kota," jelas Piter, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), Jumat (22/9/2023).

Untuk IKN, kata Peter, para pengembang pasti tahu potensi keuntungannya. "Setelah mereka melihat kesungguhan Pemerintah membangun IKN, melihat perkembangan yang sangat cepat dari IKN, mereka akan berbondong-bondong masuk ke IKN. Saya meyakini itu," tegas dia.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo