Menunggu Arah Jokowi
CIPUTAT - Sebagian masyarakat hingga saat ini belum menentukan Capres mana yang akan dipilih untuk Pilpres 2024. Mereka masih menimbang-nimbang calon yang paling cocok sambil menunggu arah sikap Presiden Jokowi.
Fakta ini bukan hanya ada dalam survei-survei. Dalam sebuah obrolan di desa kecil di pesisir Jawa Barat, beberapa masyarakat mengaku masih bimbang dalam menentukan Capres. Mereka belum tahu mana yang terbaik. Karena itu, mereka memilih menunggu sikap Jokowi di Pilpres.
Kenapa demikian? Karena mereka merasa di era Jokowi ini, Pemerintah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat desa. Bansos yang diberikan bukan satu macam, tapi banyak. Ada bantuan sembako, ada bansos Covid-19, bantuan bagi UMKM, Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP), dan yang lainnya. Mereka yakin, calon yang didukung Jokowi akan melanjutkan program-program bantuan ini.
Memang, obralan ini tidak bisa mewakili sikap semua masyarakat desa di Indonesia. Namun, hal ini menunjukkan bukti bahwa analisis yang menunjukkan bahwa “endorsement” Jokowi pada salah satu Capres sangat berpengaruh dalam peta pertarungan Pilpres 2024.
Dengan fakta ini, tidak heran jika Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Gerindra Prabowo Subianto berebut endorse Jokowi. Mereka terus berusaha dekat dan mengklaim paling bisa melanjutkan program-program Jokowi selama ini.
Jokowi sendiri hingga saat ini belum menunjukkan sikap yang pasti di hadapan publik. Kadang Jokowi seperti akan mendukung Ganjar. Kadang, Jokowi juga memberi kode mengarah ke Jokowi. Namun, di lain waktu, Jokowi sering mewanti-wanti para para relawannya untuk tidak terburu-buru dalam menentukan pilihan Capres.
Dalam momen lain, Jokowi juga seakan “menjodohkan” Ganjar dan Prabowo. Setidaknya ada dua momen yang menggambarkan hal ini. Pertama, saat Jokowi mengajak Ganjar dan Prabowo dalam panen raya di Kebumen, Maret lalu. Kedua, saat Jokowi mengajak Ganjar dan Pranowo blusukan di Pasar Grogolan Baru, Pekalongan, akhir Agustus lalu. Dalam dua momen tersebut, Ganjar dan Prabowo juga tampak happy dan akrab.
Makanya, tidak heran juga akhir-akhir ini muncul kembali wacana menduetkan Ganjar dengan Prabowo. Peluang ini memang kecil. Alasannya, Ganjar dan Prabowo punya modal elektabilitas yang sama-sama tinggi sehingga diprediksi akan sulit mengalah untuk menjadi nomor 2. Tapi, baik dari sisi PDIP maupun Gerindra, mengakui bahwa peluang ini bisa terjadi.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Lifestyle | 9 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 10 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu