TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Hendry Ch Bangun, Nakhoda Baru PWI

PWI Adalah Rumah Gagasan Untuk Membangun Bangsa

Oleh: RATNA SUSILOWATI
Kamis, 28 September 2023 | 08:24 WIB
Suasana Konggres PWI ke XXV. Foto : Ist
Suasana Konggres PWI ke XXV. Foto : Ist

SERPONG - Hendry Ch Bangun terpilih menjadi nakhoda baru Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada Rabu (27/9/2023) dini hari.

Pemilihan Ketua Umum PWI Pusat berlangsung selama hampir lima jam. Dimulai pukul 21.00 WIB, berakhir sekitar pukul 02.00 pagi keesokan harinya.

Pemilihan Ketua Umum PWI menjadi segmen puncak dari keseluruhan kegiatan Kongres ke-25 PWI di Bandung, yang berlangsung pada 25-27 September 2023.

Hendry terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat untuk periode 2023-2028, dengan dukungan 47 suara, selisih 6 dari incumbent, Atal Depari yang mendapat 41 suara.

Bagi pendukung incumbent, kemenangan Hendry mungkin cukup mengejutkan dan membuat syok. Sebab, menjelang pemilihan, mereka terlihat sangat percaya diri dan mengklaim telah mengantongi sekitar 50 dari 88 suara yang diperebutkan.

Pendukung utama incumbent terdapat di sejumlah provinsi dengan suara yang gemuk. Di antaranya, wilayah Lampung (5 suara), Jawa Barat (5 suara), Sumatera Barat (3 suara), Jambi (3 suara) dan Sulawesi Selatan (3 suara).

Keempat provinsi ini tampaknya juga bertahan dengan kekuatan penuh, sebagai loyalis incumbent, hingga di pemilihan putaran yang kedua.

Sementara pendukung Hendry yang solid, tersebar merata di hampir seluruh provinsi. DKI Jakarta, Jawa Tengah, Solo, Yogyakarta, Bali, NTB dan NTT, serta Kalimantan.

Selain itu, Hendry juga mendapatkan suara dari sebagian wilayah Sulawesi, Papua dan sebagian Sumatera.

Sistem pemilihan Ketua Umum PWI Pusat memang menarik. Ada 39 wilayah pemilihan dengan kekuatan suara berbeda-beda, tergantung jumlah anggota PWI yang teregister di tempat tersebut.

Wilayah yang memiliki lebih dari 100 anggota, tapi kurang dari 200, memiliki dua hak suara.

Wilayah dengan 200 anggota, tapi kurang dari 400, mendapat tiga hak suara. Dan anggota lebih dari 400, tapi kurang dari 600, mendapat 4 suara. Yang anggotanya lebih dari 600, mendapatkan 5 hak suara.

Pemilihan berlangsung dua putaran, karena yang maju ke pertarungan ada tiga calon.

Selain Hendry dan Atal Depari, juga berlaga Zulmansyah Sekedang (Ketua PWI Riau).

Di putaran pertama, Zul mendapatkan 9 suara, yang kemudian sebagian di antaranya mendukung Hendry di putaran kedua.

Hendry bukanlah tipikal orang yang ambisius. Wartawan senior yang sudah matang di dunia jurnalistik ini, penampilannya bersahaja dan tenang.

Modal utamanya adalah kematangan berpikir, profesional, dan rekam jejak yang cukup meyakinkan.

Lama berkarier di Kompas Group (1984-2018). Hendry juga 10 tahun menjadi Sekjen PWI, pemikir dan tangan kanan PWI di era Margiono (2008-2018). Lalu dua periode di Dewan Pers, hingga menjadi Wakil Ketua-nya (2016-2022).

Pria kelahiran Sumatera Utara juga dikenal memiliki concern yang tinggi pada kualitas pendidikan wartawan, dan diangkat sebagai Ahli Pers di Dewan Pers sejak 2016.

Saat paparan misi visi, Hendry menyampaikan, ingin menjadikan PWI sebagai rumah bersama bagi seluruh wartawan yang profesional. Sehingga, mereka bisa ikut menyumbangkan pikirannya untuk membangun bangsa.

Ada 10 program prioritas yang akan dikerjakan. Lima di antaranya terkait dengan pendidikan, termasuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi. Tujuannya, untuk peningkatan dan pengembangan kemampuan jurnalistik.

PWI adalah organisasi wartawan yang tertua di Indonesia. Berdiri sejak 9 Februari 1946, usianya sudah 77 tahun. Jumlah anggota mencapai 20-an ribu di seluruh Indonesia.

Sehingga, menurut Hendry, PWI sebaiknya menjadi rumah bersama seluruh anggota dan menjadi tempat diskusi yang terbuka bagi kampiun wartawan, di mana pun berada.

PWI akan menjadi rumah gagasan, menjadi tempat pembahasan, tidak hanya masalah profesi wartawan dan industri pers, tetapi juga soal lain yang menyangkut problematika kebangsaan.

“PWI nantinya akan selalu hadir dalam wacana dan perbincangan tema politik, hukum, ekonomi, kebudayaan dan lainnya, karena kegiatan dan gagasannya yang selalu relevan dengan kondisi aktual bangsa,” kata Hendry.

Selain memilih nakhoda yang baru, Kongres PWI Bandung juga memilih Sasongko Tedjo, sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat.

Sasongko adalah wartawan senior dari Koran Suara Merdeka, Semarang. Figurnya dikenal sangat santun dan rendah hati. Gaya bicaranya halus dengan tutur kata lembut.

Sebelumnya, Sasongko duduk di Sekretaris Dewan Kehormatan dan pernah menjadi Ketua Bidang Organisasi PWI, serta Plt Ketua Umum PWI Pusat saat Margiono maju ke pecalonan Bupati Tulung Agung.

Figur Hendry bersama Sasongko, dinilai banyak kalangan sangat pas melayarkan PWI Pusat.

Kombinasi keduanya, tegas profesional sekaligus mengayomi, diyakini bisa memperbaiki marwah organisasi, meningkatkan dan mengembangkan kualitas pers dan jurnalis Indonesia.

Selanjutnya, selama sebulan ke depan, Ketua Umum PWI sebagai Ketua tim formatur menyusun kepengurusan PWI Pusat masa bakti 2023-2028. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo