TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Disikat Kapolri Dan Erick

Mafia Bola Tak Berkutik

Oleh: Farhan
Jumat, 29 September 2023 | 09:46 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kolaborasi antara Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mulai membuahkan hasil. Mafia bola yang selama ini telah mencoreng dunia sepak bola dalam negeri akhirnya berhasil disikat. Sejauh ini, sudah ada 6 orang yang ditetapkan tersangka, dan berpotensi bakal bertambah. Kini, mafia bola tak berkutik lagi.

Penangkapan 6 orang yang diduga mafia bola itu disambut suka cita para penggemar sepak bola di Indonesia. Apalagi, penangkapan itu hanya berselang 7 hari setelah Erick membentuk Satgas Mafia Bola, Rabu (20/9/2023).

Mendengar kabar itu, Erick pun langsung girang. Menteri BUMN itu mendukung berbagai upaya penegakan hukum terhadap pelaku pengaturan skor yang selama ini tak tersentuh.

“Kami akan terus mendukung kepolisian dan Satgas Anti Mafia Bola dalam upaya membersihkan liga sepak bola kita dari segala bentuk kecurangan,” kata Erick di akun X miliknya, @erickthohir, Kamis (28/9/2023)

Mantan Presiden Inter Milan itu mengapresiasi para penegak hukum seperti kepolisian dan Satgas Anti Mafia Bola yang berhasil membongkar kecurangan ini. Tak butuh waktu lama, 6 orang yang terlibat dalam pengaturan skor di Liga 2 beberapa tahun lalu, langsung disikat. Empat dari 6 yang terlibat, diketahui berprofesi sebagai wasit.

Untuk diketahui, Rabu (20/9/2023), Erick resmi membentuk Satgas Mafia Bola. Dalam Satgas itu, Erick melibatkan sejumlah tokoh profesional masuk dalam jajaran pengurus. Mulai dari presenter Najwa Shihab, Maruarar Sirait, mantan Kepala BPKP Ardan Adiperdana, hingga pengamat sepak bola Akmal Marhali.

Dalam aksinya, Satgas Mafia Bola bentukan Erick itu berkolaborasi dengan Satgas yang dibentuk Kapolri. Terbukti, kolaborasi dua Satgas berbeda institusi itu langsung ada hasilnya.

Kasatgas Anti Mafia Bola Polri Irjen Asep Edi Suheri mengatakan, berdasarkan hasil penyidikan, pihaknya memperoleh bukti yang cukup untuk menciduk 6 orang tersangka. Mereka adalah K selaku LO wasit, A selaku kurir pengantar uang, R sebagai wasit tengah, T selaku asisten wasit 1, R asisten wasit 2, dan A wasit cadangan.

Tak berhenti sampai di situ, Asep bakal terus menganalisis sejumlah pertandingan, baik yang sudah berjalan maupun berlangsung. Proses penegakan hukum sendiri hasil dari sinergitas antara Polri dan PSSI.

Tepatnya, saat PSSI menyampaikan laporan dari Sport Radar Intelligence dan Investigation dari FIFA yang diserahkan, 24 Juni 2023. Dalam standar internasional, FIFA menggunakan jasa dari Sport Radar untuk menganalisa dan mengumpulkan data intelijen terkait dugaan match fixing.

“Tidak menutup kemungkinan praktik seperti itu masih terjadi di tahun 2023. Dikarenakan target tersebut masih diduga masih berkecimpung dalam kegiatan persepakbolaan Indonesia sampai saat ini,” ungkap Asep.

Tertangkap 6 tersangka mafia bola diapresiasi di dunia nyata hingga dunia maya. Di dunia nyata, anggota Komisi III DPR Eva Yuliana mengacungi jempol untuk Kapolri dan Erick yang langsung bergerak dalam waktu yang cukup singkat. Dia berharap hal ini dapat membongkar praktik pengaturan skor dalam pertandingan sepakbola.

“Terakhir, saya berharap Polri melalui satgas anti mafia bola mampu melakukan tindakan preemtif dan preventif juga terhadap perilaku match fixing yang terjadi di Indonesia, agar kejahatan seperti ini bisa ditumpas hingga ke akar akarnya,” ujar politisi NasDem di DPR ini.

Pujian juga datang dari Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti. Dia nemuji sikap tegas Kapolri atas pengungkapan kasus pengaturan skor sepakbola atau match fixing dalam pertandingan Liga 2. Menurutnya, kesigapan Kapolri untuk menjadikan sepak bola Indonesia lebih bersih.

Poengky mengatakan persepakbolaan Indonesia sudah lama ‘melempem’ gara-gara mafia bola. Karena itulah, bersih-bersih mafia bola ini sangat penting dilakukan.

Yang sangat ironis mengingat sumber daya manusia Indonesia yang luar biasa seharusnya dapat ditingkatkan profesionalitasnya di lapangan bola. Oleh karena itu, pembersihan mafia bola sangat penting dilakukan,” ujarnya.

Poengky berharap para pelaku diproses hukum dan dijatuhi hukuman berat. “ Kompolnas mendorong para pelaku diproses hukum dan dijatuhi hukuman yang berat agar ada efek jera,” katanya.

Poengky menegaskan mafia bola ini sangat merusak sportivitas dan membuat persepakbolaan Indonesia tercoreng. Ia berharap kerja keras Satgas akan membawa sepak bola Indonesia lebih bersih dan profesional.

Di dunia maya, warganet menyampaikan kegembiraannya usai Erick dan Kapolri yang membuat mafia bola tak berkutik. “Mantap. Baru beberapa minggu setelah terbentuknya sangat anti-mafia Bola, sudah ada hasil nyata,” cuit @HadiBSulaiman96.

“Upaya bersih-bersih mohon dilakukan terus pak. PSSI harus bebas dari para mafia,” pinta @neyaava. “Klubnya gimana pak? Tidak dihukum? Harus ada efek jera buat para pelaku, termasuk klub,” usul @yopyyuliawan.

“Gaspol terus semua yang terlibat Pak Erick Thohir dalam kasus ini,” kata @abi_sasaLL. “Nggak pernah pernah sebelumnya berita seperti ini, yang rajin pak biar pada kapok! Pidana langsung, jeblosin!” tegas @DENIDANI.

Selain ke Erick, pujian juga diungkapkan warganet kepada Jenderal Sigit. “Bravo Polri! Kami masyarakat berharap pemberantasan mafia bola bisa terus berlanjut sampai benar-benar bersih sepak bola kita dari mafia! #PengabdianUntukIndonesia,” dukung @seeuinptn22. “Bravoo !!! Saya malah setuju kalau ada tim khusus yang mengawasi mencegah praktek mafia bola dan aparat Kepolisian ada di dalamnya, minimal setingkat AKP,” usul @herman_chou73.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo