Jelang Pemilu 2 Menterinya Kena Kasus, NasDem Rawan Rontok

JAKARTA - Menjelang Pemilu 2024, dua menteri Partai NasDem terlilit kasus korupsi. Satu ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung), satu digarap KPK. Kondisi ini membuat elektabilitas NasDem rawan rontok.
Menteri NasDem pertama yang tersandung kasus korupsi adalah Johnny G Plate. Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini ditetapkan Kejagung sebagai tersangka pada Rabu (17/5/2023). Plate terjerat kasus korupsi penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo tahun 2020-2022.
Saat ini, perkara Plate sedang diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta. Oleh Jaksa, Plate didakwa korupsi proyek BTS yang merugikan keuangan negara sekitar Rp 8 triliun. Korupsi tersebut dilakukan Plate bersama dengan Direktur Utama Bakti Anang Achmad Latif, Galubang Menak (GMS) selaku direktur utama PT Mora Telematika Indonesia, dan Yohan Suryanto (YS) selaku tenaga ahli Human Development Universitas Indonesia tahun 2020, Mukti Ali (MA) dari PT Huawei Technology Investment, Irwan Hermawan (IH) selaku komisaris PT Solitchmedia Synergy, Windi Purnama (WP), serta Dirut PT Basis Utama Prima, Muhammad Yusrizki.
Belum kelar perkara Plate, kini giliran Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang tersandung kasus. Syahrul pun dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Syahrul diduga terlilit kasus pemerasan terkait pengisian posisi atau jabatan di Kementerian Pertanian (Kementan).
Menanggapi kasus Syahrul, Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mengatakan, pihaknya tidak mau buru-buru menyimpulkan. Karena sejauh ini belum ada pengumuman dari KPK.
Yang jelas, Wakil Komisi III DPR itu menegaskan, NasDem menghormati seluruh proses penegakan hukum yang dilakukan KPK. Dia yakin, lembaga pimpinan Firli Bahuri itu bekerja sesuai norma yang berlaku tanpa adanya unsur politis.
Kita hormati dan kita dukung proses hukum yang dilakukan KPK dan kita tunggu keterangan dari KPK setelah ini," ujar Sahroni, kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).
Saat ditanya soal kesiapan menteri NasDem di-reshuffle apabila Syahrul jadi tersangka. Sahroni menyatakan, tidak mau mendahului proses penegakan hukum di KPK. "Nggak ada skenario apa pun, nih," pungkasnya.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, kasus korupsi yang memilit Plate dan Syahrul bisa berpengaruh pada elektabilitas NasDem di Pemilu 2024. "Kalau bicara apakah NasDem rawan rontok? Ya tentu,” ujarnya, Jumat malam (29/9/2023).
Namun, NasDem juga bisa lolos dari “ujian” tersebut. Caranya, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, dengan memainkan peran sebagai pihak terzalimi. Sebab, penanganan kasus Plate dan Syahrul ini muncul setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres, yang kini berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.
"Jadi, kita tunggu saja, apakah NasDem bisa bertahan, dan pasangan Anies-Cak Imin juga bisa bertahan. Masih ada waktu 4 bulan setengah untuk bangkit," ujarnya.
Terkait jatah menteri NasDem bisa berkurang lagi, Ujang menilai, hal itu bisa terjadi. Sebab, ketika Plate jadi tersangka, posisinya tidak digantikan kader NasDem, melainkan oleh Budi Arie Setiadi, relawan Jokowi.
"Kelihatannya tidak ke NasDem lagi. Tapi, dikasih ke pihak lain. Jadi kalau ada reshuffle, bisa diberikan ke pihak lain dan bisa jadi seperti di Kominfo yang diserahkan ke pihak Jokowi," pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
Pos Banten | 21 jam yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu