Setoran Dividen Ke Negara Lampaui Target
Kinerja BUMN Makin Sehat, Fokus Dan Efisien
JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyetor dividen kepada Pemerintah sebesar Rp 74,1 triliun. Capaian ini diyakini buah kinerja perusahaan pelat merah yang kini makin fokus dan efisien.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai, langkah Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perbaikan telah memperlihatkan hasilnya.
“Kita patut mengapresiasi kinerja BUMN yang semakin baik, yang dicerminkan oleh setoran dividen BUMN kepada negara yang semakin meningkat,” ujar Piter kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.
Ia menjelaskan, realisasi dividen BUMN hingga Oktober yang telah mencapai Rp 74,1 triliun merupakan hal positif. Sebab, imbuh Piter, angka ini masih berpotensi naik di penghujung tahun 2023. Target awal penerimaan dividen Rp 85,8 triliun.
Sehingga hal ini patut diapresiasi, karena menunjukkan hasil transformasi hingga bersih-bersih, yang mendorong kondisi BUMN menjadi lebih sehat dan berdampak pada peningkatan kontribusi bagi negara.
“Kinerja BUMN yang semakin baik, tentu tidak terlepas dari reformasi BUMN yang terus dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir,” puji Piter.
Ia mencontohkan, salah satu gebrakan besar mantan bos klub Inter Milan yang terbukti mendorong kinerja BUMN, ialah pembentukan holding.
Menurut Piter, konsolidasi melalui holding membuat kerja-kerja BUMN menjadi lebih fokus dan terintegrasi antar BUMN, dengan core business serupa.
“Strategi pembentukan holding untuk meningkatkan fokus BUMN secara bertahap, telah menunjukkan hasilnya,” katanya.
Meski demikian, masih ada sejumlah persoalan dan tantangan yang masih menggelayuti sejumlah BUMN.
Sebab, imbuhnya, upaya perbaikan sejumlah BUMN, terutama yang bergerak di sektor infrastruktur, memerlukan waktu dan penanganan yang komprehensif.
“Tapi saya melihatnya permasalahan (BUMN Karya) tersebut masih bisa diatasi,” ucapnya
Kendati begitu, ia berpendapat, Kementerian BUMN tetap memiliki tugas untuk segera mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada, baik yang ada di BUMN Karya maupun BUMN lainnya.
Terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, transformasi perusahaan pelat merah telah memberikan dampak besar bagi negara dan masyarakat.
Lewat transformasi secara menyeluruh, Erick yang juga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), berhasil meningkatkan kontribusi BUMN kepada negara.
“Alhamdulillah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun ikut happy karena dividen BUMN hingga Oktober 2023 sudah tembus Rp 74,1 triliun,” jelas Erick, di Jakarta, Jumat (24/11).
Ia menyampaikan, realisasi dividen atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) ini 150 persen lebih tinggi dari target awal.
Menurutnya, capaian ini menjadi bukti konkret akan perubahan BUMN yang berdampak positif bagi kinerja perusahaan.
“Kontribusi terbesar datang dari BUMN-BUMN yang bergerak di sektor perbankan dan energi,” akunya.
Meski demikian, pihaknya akan terus mendorong peningkatan kontribusi dari BUMN sektor lain, agar kian meningkatkan kontribusi BUMN kepada negara dan masyarakat.
“Sejak awal saya selalu tekankan, BUMN harus menjadi benteng ekonomi Indonesia. Peningkatan kontribusi, juga menggambarkan kondisi BUMN yang terus membaik,” ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Ia optimistis, setoran dividen BUMN kepada negara akan terus meningkat hingga akhir tahun.
Pihaknya ingin BUMN terus menjaga tren positif. Termasuk dalam peningkatan laba, yang pada 2020 hanya sebesar Rp 13 triliun lalu menjadi Rp 124 triliun pada 2021. Dan melonjak hingga Rp 250 triliun pada 2022.
“Insya Allah, BUMN mampu kembali mencetak sejarah seperti pemberian dividen tertinggi untuk negara, sebesar Rp 80,2 triliun pada 2022,” tegasnya.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu