TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Debat Capres Serius Tapi Seru

Anies, Prabowo Dan Ganjar Kompak Tapi Tetap Saling Skak Mat

Laporan: AY
Rabu, 13 Desember 2023 | 08:15 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kekhawatiran publik bahwa debat Capres bakal hambar, tidak terbukti. Debat Capres yang digelar di Kantor KPU tadi malam, berlangsung serius, tapi seru. Ketiga Capres ; Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo kompak, tapi tetap saling skak mat.

Debat capres perdana yang disiarkan secara live di stasiun televisi ini dimulai pukul 7.15 malam. Molor 15 menit dari yang diagendakan. Untuk acara ini, ketiga Capres tampil dengan gayanya masing-masing. Pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kompak mengenakan kemeja putih yang dibalut jas tanpa dasi dengan peci hitam.

Sementara Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tampil dengan stelan khasnya yaitu kemeja warna biru muda. Sedangkan Capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tampil lain dari biasanya. Ganjar mengenakan kemeja putih lengan panjang yang digulung sesiku dipadu celana hitam. Di bagian dada kanannya ada tulisan “Sat Set” yang kurang lebih artinya gerak cepat alias gercep.

Setelah Capres-Cawapres masuk arena, acara debat dimulai dengan menyanyikan Indonesia Raya dan jingle Pemilu. Setelah itu, debat dimulai dengan memberikan kesempatan kepada Capres untuk memaparkan visi misinya.

Anies tampil lebih dulu. Tanpa basa-basi, eks Gubernur DKI Jakarta langsung melakukan serangan. Capres 01 langsung menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi soal gugatan usia Capres-Cawapres. Putusan itu diketahui menimbulkan polemik dan menuai protes dari kalangan rakyat.

Dalam negara hukum kekuasaan diatur oleh hukum. Dalam negara kekuasaan, hukum diatur oleh penguasa dan kita tidak menginginkan itu terjadi pada saat ini,” kritik Anies.

Di sesi ini, Prabowo mencoba bertahan, sambil melancarakan serangan balik. Kata dia, soal demokrasi ini memang masih banyak kekurangan, tapi harus bersyukur.

Prabowo menuturkan, saat dunia penuh tantangan dan ketidakpastian, ada perang saudara dan kerusuhan, Indonesia masih aman. Harga sembako masih terkendali, rakyat masih aman. Hal tersebut bisa terjadi karena keberhasilan seorang pemimpin. Kata dia, pemimpin itu tidak boleh munafik. Apalagi menghasut.

“Pemimpin itu harus memberi contoh. Kami akan perbaiki yang harus diperbaiki kita akan tegakkan apa yang perlu,” janji Prabowo.

Sementara itu, Ganjar lebih banyak menceritakan pengalamannya saat kampanye di berbagai daerah dan menawarkan berbagai programnya. Soal hukum dan demokrasi, Ganjar mengakui masih jadi persoalan.

Eks Gubernur Jawa Tengah ini mencontohkan masih ada orang yang berurusan dengan aparat gara-gara menyampaikan pendapat. Singkat kata, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tak bisa hanya dengan kata-kata.

“Harus ada keseriusan yang selama ini sudah dilakukan Pak Mahfud sebagai Menkopolhukam, yang mengeksekusi itu dengan baik. Mohon dukungan semuanya,” kata Ganjar.

Di babak selanjutnya, perdebatan mulai terasa panas. Meskipun dalam beberapa tema, ketiga Capres kadang adem ayem. Semua kompak setuju dengan pernyataan lawannya. Misalnya soal penanganan Papua, soal prioritas terhadap disabilitas. Namun, di tema-tema yang sensitif, aksi saling serang tak terelakkan. Para Capres saling sanggah, dan saling kritik.

Perdebatan sengit itu misalnya terlihat saat para Capres bicara soal kepercayaan masyarakat terhadap parpol yang rendah. Kata Anies, problemnya bukan cuma itu. Ada persoalan yang mendasar yaitu kebebasan berbicara menurun, minim oposisi, dan soal netralitas aparat saat pemilu.

Prabowo menilai keluhan Anies itu terlalu berlebihan. Ketum Partai Gerindra itu lalu mengungkit bagaimana Anies terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, yang saat itu didukung partai oposisi. Kata Prabowo, kalau demokrasi tidak berjalan tidak mungkin Anies bisa jadi gubernur.

Kalau Jokowi diktator Anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi Mas Anies, Anda ke rumah saya, Anda terpilih,” cerita Prabowo, sambil nunjuk-nunjuk Anies.

Anies menghela napas panjang, membenarkan letak jasnya, lalu membalas. Kata dia, posisi pemerintah dan oposisi sebenarnya sama-sama terhormat. Namun, tak semua orang tahan untuk menjadi oposisi, termasuk Prabowo sendiri yang pernah mengeluh menjadi oposisi tidak bisa berbisnis dan berusaha.

“Padahal kekuasaan lebih dari soal bisnis, uang. Namun kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” balas Anies.

Prabowo sudah siap menanggapi. Namun sayang, moderator menyela mengatakan waktu sudah habis. Melihat dua kandidat berseteru, Ganjar nyeletuk. “Saya jadi gak enak hati. Karena dua kawan saya sedang nagih janji buka buku lama,” selorohnya.

Perdebatan sengit kembali terjadi saat Anies melontarkan pertanyaan soal putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan ada pelanggaran etik dalam putusan MK soal syarat capres-cawapres. “Bagaimana perasaan Bapak?” tanya Anies.

Mendapat pertanyaan menukik itu, Prabowo santai saja. “Kita ini bukan anak kecil Mas Anies. Anda juga paham, sudah lah,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, biarkan nanti rakyat yang menilai. Kalau rakyat tidak suka Prabowo-Gibran tidak usah dipilih. “Saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anies, sorry yee,” kata Prabowo, meledek.

“Mas Anies saya tidak punya apa-apa saya sudah siap mati untuk negara ini,” imbuh Prabowo dengan intonasi tinggi.

Selain itu, masih ada perdebatan sengit antara Ganjar dan Prabowo soal peristiwa pelanggaran HAM dan para korban yang hilang. Prabowo juga santai saja. Menurut dia, isu tersebut hanya lima tahunan.

Orang-orang yang dulu ditahan, tapol, yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya membela saya. Jadi masalah HAM, jangan dipolitisasi Mas Ganjar,” kata Prabowo.

Mendengar jawaban itu, Budiman Sudjatmiko, Andi Arief yang duduk di kursi pendukung Prabowo-Gibran bersorak sambil berdiri.

Secara keseluruhan, debat berlangsung seru. Perdebatan masih berlanjut di beberapa topik seperti soal polusi Jakarta, dan kelangkaan pupuk di Jawa Tengah. Meski begitu, usai debat para Capres kembali salaman dan berangkulan kembali. Terakhir, keakraban ditutup dengan melakukan selfie bersama.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo