TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bos Al Qaeda Ayman Al Zawahiri Tewas Dalam Serangan Drone AS Di Kabul

Oleh: AY/HES
Editor: admin
Selasa, 02 Agustus 2022 | 08:59 WIB
Pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan operasi oleh Intelejen AS di Afghanistan. (Ist)
Pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan operasi oleh Intelejen AS di Afghanistan. (Ist)

AFGHANISTAN - Pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, dilaporkan tewas dalam operasi kontra-terorisme, yang digelar Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) di Afghanistan, Minggu (31/7).

Berita ini ramai diwartakan oleh media Amerika. CBS News mengatakan tiga sumber: The New York Times, Washington Post, CNN International telah mengkonfirmasi tewasnya Zawahiri dalam operasi tersebut, dengan mengutip sumber tak dikenal yang mengidentifikasi korban.

Namun, belum ada konfirmasi independen terkait hal ini.

Gedung Putih menyebut, Presiden Joe Biden akan memberikan rincian operasi di Afghanistan dalam beberapa jam ke depan.

Seperti dikutip BBC pada Senin (1/8), Zawahiri mengambil alih kepemimpinan Al Qaeda, setelah kematian Osama bin Laden pada Mei 2011.

Bersama Bin Laden, pria kelahiran 19 Juni 1951 itu mendalangi serangan 9/11 di AS.

Zawahiri, seorang ahli bedah mata yang membantu mendirikan kelompok militan Jihad Islam Mesir, merupakan teroris paling dicari di AS. 

Seorang pejabat senior AS sebelumnya mengkonfirmasi telah terjadi operasi "sukses" terhadap target "penting" al-Qaeda di Afghanistan.

"Operasi itu berlangsung selama akhir pekan dan tidak ada korban sipil," imbuh sumber tersebut.

Pada saat yang sama, Juru Bicara Taliban melaporkan, serangan drone AS terjadi di Perumahan Kabul, Minggu (31/7).
Dia menggambarkannya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip internasional.

"Tindakan seperti itu merupakan pengulangan dari pengalaman gagal selama 20 tahun terakhir. Bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat, Afghanistan, dan kawasan," papar Juru Bicara Taliban. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit