TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tidak Libur

Oleh: Dahlan Iskan
Editor: admin
Rabu, 27 Desember 2023 | 08:00 WIB
Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

TIDAK ADA libur Natal di Tiongkok. Kemarin adalah hari kerja biasa. Saya pun ke Jiangmen. Dua jam dari Macao. Jalan darat. Itu di pertengahan antara Macao-Guangzhou.

Saya ke satu pabrik besar di Jiangmen. Di mana-mana terlihat pabrik –pabrik apa saja. Kini sudah banyak pabrik yang dari luar tidak terlihat seperti pabrik.

Sudah berupa ''taman berpabrik'' atau ''pabrik bertaman''.

Lihatlah foto. Itu halaman depan pabrik yang saya kunjungi. Foto itu saya ambil dari lantai 3. Terlihat halaman yang luas dan indah.

Ada kolam air yang besar di depan –agar hongshui-nya baik. Ada taman yang dibentuk berbukit. Cocok dengan perbukitan yang tampak di kejauhan.

Yang istimewa, pohon-pohon zaitun itu. Zoom-lah foto itu.

Tampak sederet pohon zaitun yang dibonsai. Pohonnya tua tapi daunnya begitu sedikit.

Alangkah mahalnya pohon itu. Hanya jadi pajangan sebuah pabrik. Saya hitung jumlahnya: 12 pohon. Baru sekali ini saya lihat pohon zaitun dibuat bonsai –bonsai yang tinggi.

Asrama pekerjanya pun tidak terlihat seperti barak di masa lalu. Asrama itu sudah berbentuk apartemen pencakar langit. Saya hitung: tiga tower tinggi-tinggi.

Dari pabrik ini saya belajar: ternyata teknologi motor pun berkembang terus. Kini sudah ada as motor yang pakai insolasi. Insolasinya pun berupa metal dicampur tanah jarang. Bayangkan: tanah jarang untuk insolasi benda yang harus kuat dan berputar tiada henti.

Teknologi as tanah jarang itu tentu sangat baru: baru dua tahun terakhir. Tujuannya: agar as motor tidak mengalirkan panas sampai ke bearing. Dengan demikian bearing-nya lebih awet.

Tidak disangka bahwa tanah jarang mulai dipakai di alat-alat mekanik. Demi efisiensi tinggi.

Saya jadi ingat perusahaan saya: menggunakan begitu banyak motor. Hampir 1000 motor. Besar dan kecil. Berarti sudah kurang efisien. Sudah begitu ketinggalan.

Ada juga hal baru lainnya: motor model baru itu menggunakan pendingin air. Bukan lagi udara.

Dengan teknologi pendingin seperti itu maka di setiap samping motor ada panel khusus: mengatur sirkulasi air. Motor dimasuki air, dikelilingkan di dalam, lalu dikeluarkan untuk didinginkan, dimasukkan lagi.

Anda sudah tahu: musuh utama orang tua adalah kaki. Maka kaki harus dilatih terus lewat sport dance medium impact. Kalau tidak, masa otot kaki terus berkurang. Orang tua pun sulit berdaya.

Musuh utama motor adalah panas. Yakni panas yang diakibatkan oleh putaran cepat motor itu sendiri. Apalagi motornya tidak pernah berhenti berputar.

Sepanjang hari. Sepanjang minggu. Sepanjang tahun.

Maka pencarian jalan keluar terus dilakukan. Pabrik ini termasuk yang menemukannya.

Jiangmen adalah satu kabupaten. Di sebelah kabupaten Zhongshan.

Tapi Jiangmen sudah menjadi kota besar. Pun kabupaten-kabupaten lain di seluruh provinsi Guangdong: Foshan, Zhongshan, Dongguan, Zhuhai dan sekitarnya.

"Apakah Anda tahu hari ini merupakan hari penting bagi agama Kristen," tanya saya pada seorang manajer yang mendampingi saya.

"Tahu. Kami di sini biasa saja," jawabnya.

Dengan pendiri perusahaan Mr. Ocean Shi--

Taiwan kemarin juga tidak libur. "Kami di sini juga tidak libur," ujar sahabat Disway di Jepang Taki Tikada.

"Jepang hanya libur untuk tahun baru. Mulai tanggal 29 Desember sampai 3 Januari," ujar Suyoto, ketua IJBNet, yang lama bekerja di Jepang. IJBNet adalah lembaga untuk peningkatan dagang Indonesia-Jepang.

Hanya Korea Selatan negara di Asia Timur yang libur. "Sudah sejak tahun 1945 setiap Natal jadi hari libur," ujar Gina, sahabat Disway di Seoul.

Setelah Magrib saya kembali ke Macao. Saya minta dilewatkan Zhongshan: ingin tahu perkembangan kota itu.

Di perbatasan Tiongkok-Macao kini ada dua lokasi pasporan. Kali ini saya lewat Hengqin. Bukan lagi di Gongbei. Sudah beberapa kali ''menyeberang'' lewat Gongbei. Baru kali ini lewat Hengqin.

Sama saja. Hanya lebih sepi. Masih baru.

Di lokasi ini pun jarak daratan Tiongkok dengan pulau Macau hanya segelundungan batu. Hanya sejauh parit yang bisa bisa diloncati Shun Go Kong.

Parit itu pun sudah tidak kelihatan. Di atasnya sudah dibangun gedung imigrasi. Pintu barat gedung itu di daratan Tiongkok. Pintu timurnya di Macao.

''Meja'' imigrasinya hanya satu: dibagi dua. Meja Tiongkok dengan petugas imigrasi Tiongkok dan meja Macao dengan petugas imigrasi Macao.

Dua petugas itu dibatasi penyekat kaca. Penyekat membuka otomatis kalau urusan di imigrasi meja sebelah sudah beres.

Simpel. Dua negara di satu negara.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit