Puan Maharani Mesra Dengan Semua Capres
JAKARTA - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, terlihat hadir menonton langsung debat Pilpres ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) lalu. Ketua DPR itu terlihat mesra dengan semua Capres.
Dalam sejumlah momen yang terekam kamera, Puan bersalaman dengan Capres Prabowo Subianto. Momen itu terjadi saat jeda istirahat segmen pertama debat. Capres nomor urut 02 itu terlihat menghampiri Puan yang duduk di jajaran pendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Prabowo berjalan ke bagian pendukung Ganjar, lalu menyalami Puan.
Tak hanya bersalaman, Puan dan Prabowo juga cipika-cipiki. Keduanya tampak tersenyum dalam momen itu. Tangan kiri Prabowo memegang lengan kanan Puan saat cipika-cipiki.
Tak hanya berhenti di situ. Setelah debat selesai, Puan juga bersalaman dengan pasangan Capres nokor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Ketiganya tampak akrab dalam momen tersebut.
Saat bersalaman, ekspresi ketiganya juga tersenyum, terlihat seperti bergurau antara Puan, Anies, dan Imin. Terdengar tawa di antara ketiganya saat berbincang.
Banyak yang menduga kemesraan Puan dengan paslon nomor urut 01 sebagai cikal bakal kolaborasi jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
Lalu apa kata PDIP soal sikap Puan itu? Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut, momen kemesraan Puan dengan Anies dan Imin adalah hal baik yang dilakukan oleh tokoh politik. Dia pun menyindir Prabowo yang tidak mau berjabat tangan dengan Anies usai debat.
Hasto menyebut, Puan memiliki perbedaan sikap dalam memandang sebuah perdebatan jelang Pilpres 2024. Menurutnya, Puan dengan tangan terbuka berjabat tangan bersama Anies.
Anies Baswedan belum mau membocorkan pembicaraan dirinya dan Puan usai debat Pilpres. "Ya, nantilah ceritanya," kata Anies, Selasa (9/1/2024).
Menurut Anies, dirinya dan Imin hanya fokus menyalami semua yang ada di lokasi debat. "Jadi semua yang ada di situ kami salami, termasuk ada Mbak Puan," ujarnya.
Terkait peluang untuk berkoalisi dengan PDIP ke depan, Anies mengaku, belum memikirkan ke arah tersebut. Ia masih fokus memperbesar dukungan bagi AMIN.
Anies meyakini semangat untuk perubahan semakin besar. Jadi optimistis bukan hanya satu atau dua partai saja yang akan bergabung, tetapi masyarakat akan bergabung dengan gerakan perubahan.
"Ya pokoknya semua peluang selalu ada, tapi kami sekarang konsentrasinya bukan di situ, konsentrasi kami memperbesar dukungan untuk perubahan, sesudah itu baru bicara fase berikutnya," ujar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.
Juru Bicara Timnas AMIN, Billy David Nerotumilena berharap, tidak ada spekulasi terkait momen kemesraan Puan dengan Anies. "Nggak mau spekulasi sekarang. Kalau mau salaman atau aja persepsinya sudah macam-macam," katanya
Billy menegaskan, Timnas AMIN tidak ingin berspekulasi apapun mengenai arah koalisi ke depannya atas adanya momen tersebut. Saat ini semua harapannya sama, mendapat suara terbanyak.
Ia mengatakan, telah menghitung bahwa ada potensi Pilpres 2024 berlangsung dua putaran. Sehingga menurutnya koalisi lanjutan bakal diperbincangkan setelah putaran pertama selesai. "Kalau kita nanti akan bekerja dengan siapa, itu nanti pembahasannya setelah putaran pertama selesai," cetusnya.
Bagaimana ulasan pakar? Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, politik tetap cair. Namun, dari kejadian tersebut, Adi memuji, sikap cucu mendiang Bung Karno itu.
"Puan kelihatan sangat matang berpolitik. Tak terlihat ada sekat dengan kubu paslon lain. Bahkan Puan juga sempat bertemu dengan Luhut Binsar Pandjaitan dengan penuh keakraban," kata Adi, Selasa (9/1/2024).
Menurutnya, momen yang terjadi di panggung Debat Pilpres berpotensi terjadinya kerja sama antara jika terjadi dua putaran. "Ini gestur politik yang memungkinkan kubu 01 dan 03 bisa berkongsi nantinya. Termasuk Puan bisa berkongsi dengan paslon 02. Mungkin. Tergantung kesepakatan politik yang bisa jadi titik temu," katanya.
Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, peluang koalisi 01 dan 03 di putaran kedua sangat mungkin. Mengingat PDIP akan sulit bergabung dengan Prabowo yang terang-terangan memporak-porandakan PDIP dalam Pilpres kali ini. "Kemesraan itu bisa menjadi titik awal dialog," katanya.
Dedi meyakini, 01 dan 03 bisa bergabung. Mungkin banyak yang berpikir jika PDIP dan PKS tidak bisa bersama. Faktanya, di sejumlah pemilihan di daerah, PDIP dan PKS bisa berkoalisi. "Artinya di kancah nasional pun masih mungkin. Sisanya tidak ada persoalan," pungkasnya.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu