Anies Anggap Soal Nyagub Di Jakarta, Hanya Untuk Pengalihan Isu
BINTARO - Capres nomor urut 01, Anies Baswedan mengaku heran belakangan ini ramai kabar yang menyebutnya bakal kembali nyagub di Jakarta. Anies beranggapan, hal itu merupakan pengalihan isu di tengah banyaknya dugaan kecurangan di Pilpres 2024.
Sebagai Capres yang diusung Koalisi Perubahan, Anies mengatakan, saat ini dirinya sedang fokus mengawal perhitungan suara Pilpres 2024 yang masih dilakukan KPU. Jadi, dirinya belum berpikir soal Pilkada, karena Pilpres belum selesai.
Ia pun menaruh curiga, isu Pilkada sengaja dimunculkan untuk mengalihkan perhatian publik dari proses penghitungan suara Pilpres, yang ternyata ditemukan banyak persoalan.
"Jadi isu itu untuk mengalihkan Pilpres. Seakan-akan Pilpres sudah selesai," kata Anies, usai Salat Jumat di Masjid Agung Bintaro, Jumat (8/3/2024).
Capres yang diusung Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini lantas meminta publik tidak terjebak dengan isu tersebut. Dia berharap, simpatisan dan pendukungnya tetap mengawal proses perhitungan suara yang sedang dilakukan KPU.
Menurutnya, hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei bukanlah hasil yang sesungguhnya. Anies bilang, pemenang Pilpres 2024 baru sah ketika KPU mengumumkan hasilnya pada 20 Maret mendatang. "Jadi anda jangan terjebak," tegasnya.
Kabar Anies mau nyagub di DKI sebelumnya disinggung oleh Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni. Dia memberi sinyal bahwa Anies kemungkinan besar akan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ia juga membantah kabar yang menyebut dirinya akan nyagub di Jakarta, seperti yang sempat ramai diperbincangkan.
“Anies kali maju lagi, gw sih enggak," kata Sahroni di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) Selasa (5/3/2024).
Meski begitu, Sahroni mengakui, hingga kini di internal partainya belum muncul nama yang pasti dalam bursa pencalonan Gubernur DKI Jakarta. Sebab, rentang waktu menuju pilkada masih sangat lama. "Cagub kan namanya masih lama, masih enam bulanan," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR tersebut.
Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago mengatakan, tidak menutup kemungkinan partainya akan mengusung Anies sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, jika kalah dalam Pilpres. Namun, secara pribadi, Irma lebih mendukung Sahroni yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Alasannya, tentu karena Sahroni adalah kader Partai NasDem.
"Saya pribadi yang mengatakan bahwa saya mendukung Sahroni, tapi kalau misalnya nanti Anies didukung atau kita mendukung Anies ya enggak masalah juga, bagus-bagus saja," kata Irma di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).
Sementara, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, sejauh ini di internal koalisi perubahan belum ada pembahasan soal nama-nama yang akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Anggota Komisi II DPR ini menekankan, semua pihak masih fokus mengawal perolehan suara Pilpres dan Pileg. Termasuk, Anies dan Muhaimin alias Cak Imin. Dia bilang, Pilkada bakal dibahas setelah gelaran Pilpres beres.
"Mas Anies masih fokus jaga proses di Pilpres dan beliau orang beradab yang sangat menjunjung tinggi etika. Untuk Pilkada, semua sedang konsolidasi, karena proses perhitungan suara Pileg dan Pilpres belum selesai," ujarnya.
Senada dikatakan Ketua DPP PKB Daniel Johan. Dia bilang, partainya juga belum membahas sosok yang bakal diusung dalam Pilkada DKI Jakarta. Sebab, saat ini masih fokus mengawal proses perhitungan suara agar tidak ada yang hilang.
Meski begitu, Anggota Komisi IV DPR ini menyampaikan urusan Pilkada akan ditangani oleh tim khusus yang dibentuk PKB. Sehingga untuk saat ini belum jelas ke mana arah dukungan partainya bakal berlabuh.
"Kita belum bahas masalah calon-calon, nanti akan dibahas oleh desk khusus Pilkada. Jadi belum paham," singkatnya saat dihubungi.
Lalu apa kata pengamat soal peluang Anies maju Pilkada Jakarta? Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro menilai, yang disampaikan Anies soal pengalihan isu ada benarnya. Namun, dia menyebut hal itu tidak terlalu banyak memberi dampak signifikan terhadap perolehan suaranya.
"Kemungkinan Anies maju lagi dalam Pilkada DKI membesar karena berdasarkan hitung cepat dan hitung sementara KPU, ia kalah Pilpres," ujar Agung.
Dia pun yakin bahwa Anies akan mendapat dukungan dari partai politik yang tergabung dalam koalisi perubahan, jika nantinya memutuskan untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Karena terbukti suara NasDem, PKB, dan PKS turut terdongkrak dan terjaga setelah pencapresan Anies mampu mengalirkan efek ekor jas secara efektif.
"Kendaraan politik Anies masih solid dalam memberikan dukungan politik baik dalam konteks pasca pilpres maupun pilkada jika kelak Anies membutuhkan," pungkasnya.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu