TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

KPU Rilis Laporan Dana Kampanye Peserta Pilpres 2024

Paslon 01 Paling Irit, Paslon 02 Lumayan Banyak Dan Paslon 03 Paling Banyak

Laporan: AY
Minggu, 10 Maret 2024 | 08:07 WIB
Kampanye Paslon 02. Foto : Ist
Kampanye Paslon 02. Foto : Ist

JAKARTA - Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (7/3/2024). Hasilnya, ada yang percaya, ada juga yang tidak.
Berdasarkandata KPU, pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi paslon dengan penge­luaran dana kampanye terbesar, yakni Rp 506 miliar. Disusul pasangan Prabowo-Gibran yang menghabiskan biaya Rp 207 mil­iar. Kemudian, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebesar Rp 49 miliar.
Direktur Riset Poltracking Arya Budi menyatakan, LPPDK yang dirilis KPU tidak meng­gambarkan pengeluaran riil setiap paslon. Sebab, saat masa kampanye banyak tim-tim kecil, baik yang lahir secara swa­daya maupun terorganisir, juga melakukan penerimaan dan pen­geluaran.
“Tanpa uang, politik tidak akan bekerja. Jadi, kalau ada pertanyaan, apakah (LPPDK) sudah merefleksikan kegiatan (pemenangan) di lapangan? Itu belum merefleksikan,” ujar Arya di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Pasangan AMIN Iwan Tarigan mengatakan, lapo­ran spending dana kampanye jagoannya didasarkan pada data yang benar.
Dia menegaskan, biaya kam­panye sebesar Rp 49 miliar merupakan angka yang tercatat secara resmi oleh tim peme­nangan.

Menurut Iwan, bila ada spend­ing yang tidak masuk dalam laporan, hal itu merupakan pen­geluaran yang dilakukan oleh para pendukung AMIN, yang dilakukan secara swadaya.

Wajar kalau tim 01 itu paling sedikit. Itu bisa dilihat dari jumlah balihonya (yang lebih sedikit) dibanding paslon lain. Pengeluaran yang di KPU itu yang tercatat dan ada kuitansinya. Namun, karena 01 itu dasarnya adalah partisipasi publik, mer­eka (pendukung AMIN) ada yang bergerak secara swadaya,” ujarnya.

Netizen ikut bersuara terkait LPPDK peserta Pilpres ini. Akun @BosPurwa menilai, lap­oran keuangan paslon nomor urut 02 selama kampanye dirasa terlalu kecil. Pasalnya, banyak isu lain yang seharusnya ikut masuk dalam hitungan keuangan.
“(Mungkin) 207 M ditambah 492 T Bansos ditambah 11 T BLT ditambah (perpanjangan) Kades 8 tahun, serta Pj kepala daerah dan lain sebagainya,” ujarnya.
Senada, akun @shouvia juga menilai, dana kampanye terbesar seharusnya jatuh pada palson 02. “Masa iye? Gue kira paslon 02 yang tertinggi. Wkwk,” ki­caunya.
Sementara, kekecewaan dita­mpakkan akun @dhemitha_01. Menurutnya, paslon nomor urut 03 sebagai pihak yang paling jor-joran harusnya bisa menang, bukan sebaliknya berada di po­sisi terakhir.

“Dana Kampanye 01 ialah 49 M. Paslon 02 adalah 207 M dan palson 03 adalah 506 M. Tapi, kok hasilnya nyesek banget,” ucapnya.
Akun @Belok_dong menilai, hasil laporan dana kampanye berbanding lurus dengan sikap partai politik dalam menanggapi kekalahan, mulai dari wacana angket hingga PHPU.
“Bagaimana PDIP tidak pan­ik dan uring-uringan. Lebih dari setengah triliun dana yang dikucurkan hanya meraih 16 persen suara,” tulisnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo