Instruksi Presiden Jelang Ramadan Dan Lebaran
Ketersediaan Dan Jaga Stabilitas Harga Pangan
JAKARTA - Sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadan. Presiden Jokowi menginstruksikan seluruh jajarannya di Kabinet Indonesia Maju untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin sidang kabinet yang membahas persiapan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024).
“Percepat juga pembagian seluruh paket perlindungan sosial dan jaminan sosial,” ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta kementerian terkait mengecek persiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan untuk arus mudik masyarakat.
“Setiap tahun kita selalu persiapkan, karena ini event tahunan,” tuturnya.
Untuk menindaklanjuti arahan Jokowi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta dukungan dan kerja sama seluruh Kepala Daerah Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota secara aktif dan terus-menerus melaksanakan tiga hal. Pertama, Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Saya minta tolong teman-teman semua di daerah bisa melakukan GPM sebagai langkah stabilisasi harga dan menjaga ketersediaan pangan kebutuhan pokok di masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran,” kata Arief dalam acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024 di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Kepala Daerah, kata Arief, harus menjalin kerja sama dengan Perum Bulog, ID Food dan asosiasi terkait untuk memenuhi kebutuhan GPM.
Kedua, Kepala Daerah diminta melakukan sinergi dan komunikasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Ketiga, Pemerintah Daerah juga diminta melakukan pemantauan harga pasar, baik di pasar induk, pasar tradisional, maupun pasar retail modern.
“Nanti, Pak Kabareskrim (Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Wahyu Widada) mohon izin supaya kita bisa sama-sama memastikan harga ini memang benar tidak terlalu tinggi. Karena biasanya baru jelang puasa atau jelang Lebaran, harga itu sudah naik,” ujar Arief.
Dia juga memastikan Bapanas bakal all out menjaga kestabilan harga-harga bahan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Bapanas upayakan pengendalian harga pangan sebaik mungkin. Termasuk koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan BUM Daerah. Juga pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di 514 Kabupaten Kota.
Menurutnya, sejumlah harga bahan pokok akan mengalami penurunan pada Maret dan April 2024, seiring dengan masa panen atau faktor musiman.
Harga beras, misalnya, baik yang medium dan premium, diyakini Arief akan mengalami penurunan sejalan dengan banyaknya panen pada Maret dan April 2024.
Selain itu, lanjut Arief, harga jagung pakan ternak juga akan mengalami penurunan sejalan dengan panen yang sudah berlangsung dan diperkirakan sampai April 2024.
Kemudian, cabe rawit dan cabe keriting juga telah menunjukkan penurunan harga dibanding beberapa waktu lalu.
“Ada cabe merah besar yang masih tinggi harganya akibat kemarin gagal panen. Tapi akan membaik (harganya) dua bulan ke depan,” kata Arief.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Budi Waryanto mengimbau masyarakat tidak panik karena harga pangan naik menjelang Ramadan 2024.
“Belanja saja yang bijak. Untuk beras misalnya, kemasan lima kilogram itu cukup untuk dua minggu bagi keluarga kecil. Jangan beli berlebihan,” saran Budi.
Bagi masyarakat yang rentan terhadap daya beli, Pemerintah masih menjalankan bantuan pangan untuk 22 juta penduduk.
“Untuk komoditas selain beras, kami juga sudah melakukan koordinasi dengan stakeholder pelaku usaha agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi,” ujar Budi.
Koordinator Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri, secara alamiah memang menyebabkan peningkatan konsumsi pangan kebutuhan pokok.
“Agar stok hingga harga pangan kebutuhan pokok tetap terjaga, sejak jauh hari Pemerintah seharusnya sudah menghitung dan mempersiapkan dengan matang,” kata Said kepada Redaksi, Sabtu (9/3/2024).
Sayangnya, lanjut dia, sejak tahun lalu harga komoditas pangan kebutuhan pokok di dalam negeri sudah naik signifikan. Salah satu penyebabnya adalah fenomena cuaca ekstrem El Nino.
Karena itu, Pemerintah diminta melakukan pemetaan sesegera mungkin agar saat panen raya untuk beberapa komoditas pangan yang berlangsung dalam waktu dekat, harga di tingkat petani tidak anjlok.
“Yang harus dijaga tidak hanya dari sisi konsumen, tapi dari sisi petani juga. Saat ini harga komoditas pangan sedang tinggi, tapi biasanya saat panen raya, harga anjlok dan petani merugi. Ini yang harus diantisipasi,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, manajemen pangan harus diperkuat agar inflasi pangan tidak naik drastis di Ramadan dan Idul Fitri.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu