Rupiah Akhir Pekan Kembali Layu, Diperdagangkan Di Level Rp 15.626 Per Dolar AS

SERPONG - Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,3 persen ke level Rp 15.626 dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.580 per dolar AS.
Pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand minus 0,04 persen, won Korea Selatan turun 0,76 persen, peso Filipina minus 0,29 persen, yen Jepang turun 0,08 persen, ringgit Malaysia anjlok 0,32 persen, yuan China turun 0,01 persen, dolar Singapura minus 0,09 persen, rupee India naik 0,04 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,11 persen ke level 103,11. Sementara nilai tukar rupiah terhada euro melemah 0,18 persen ke level Rp 16.980, terhadap poundsterling Inggris minus 0,10 persen ke level Rp 19.879, dan terhadap dolar Australia naik 0,03 persen ke level Rp 10.242.
Analis pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah dipengaruhi oleh data inflasi produsen atau PPI AS Februari dirilis lebih tinggi dari ekspektasi pasar, yakni 1,6 persen vs 1,1 persen.

“Hal ini mendorong penguatan dolar AS terhadap major currency. Kenaikan inflasi produsen ini pun menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS lebih cepat,” ujarnya dalam keterangan, Jumat (15/3/2024).
Menurutnya, faktor ini sudah mendorong pelemahan nilai tukar emerging markets pagi ini terhadap dolar AS dan rupiah pun bisa turut melemah. Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 15.580 sampai Rp 15.650 per dolar AS sepanjang hari ini.