Puan Kompak Di Acara Bukber Bersama Tim TKN Prabowo-Gibran
JAKARTA - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, hadiri buka puasa bersama dengan elite Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Puan pun terlihat kompak dengan mantan rivalnya di Pilpres itu.
Momen kebersamaan Puan dalam acara bukber dibagikan oleh Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet di akun Instagram pribadinya @bambang.soesatyo.
Putri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri itu tampak hadir di kediaman Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. Puan mengenakan baju muslim warna coklat bermotif bunga.
Dalam foto-foto yang dipostingnya, Bamsoet terlihat selfie bareng Puan, Rosan dan istrinya serta elite TKN Prabowo-Gibran. Mereka semua nampak sumringah.
“Buka Puasa Bersama bersama Mbak Ketua @puanmaharaniri @ketua_dpri dan pengajian di kediaman Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran @rosanroeslani dan Ayu Heni Rosan (Tuge)," tulis Bamsoet dalam unggahan Instagramnya, dikutip Senin (1/4/2024).
Wakil Ketua TKN Prabowo -Gibran, Eddy Soeparno mengkonfirmasi, Puan memang ikut hadir dalam acara bukber yang digelar pada Kamis, 28 Maret 2024 iti. Namun, Sekretaris Jenderal PAN ini menekankan kehadiran Puan dalam acara tersebut tidak ada kaitannya dengan politik. Menurut Eddy, pertemuan itu terbuka untuk umum dan dalam rangka silaturahmi.
“Tidak ada terkait partai-partai. Mbak Puan juga hadir karena memang berteman saja. Jadi ini sesungguhnya buka puasa bersama yang tidak ada agenda politiknya," tuturnya, semalam.
Wakil Ketua Komisi VII DPR ini pun enggan menjelaskan, apakah momen pertemuan tersebut menjadi sinyal bahwa PDIP bakal merapat ke kubu Prabowo-Gibran. “Saya melihatnya dalam konteks silaturahmi saja di bulan Ramadan memenuhi undangan buka puasa. Jadi saya kira tidak perlu kita tarik ke ranah politik,” pungkasnya.
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, menyambut baik momen kebersamaan itu. Dia memuji silaturahmi yang terjalin antartokoh terutama dalam bulan Ramadan.
Doli mengamini, komunikasi antara PDIP dengan kubu Prabowo-Gibran berjalan dengan baik. "Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus aja. Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya," ujar Doli.
Lalu apa kata PDIP? Politikus PDIP, Deddy Sitorus mengatakan, kedua tokoh ini merupakan teman lama. "Itu kan teman lama, masak itu saja jadi masalah," kata Deddy.
"Nggak ada lah (pertemuan politik), saya juga nggak tahu orang saya nggak hadir, tanya Mbak Puan dong, setahu saya mereka teman lama," ujar Deddy. "Jadi saya kira itu hal yang biasa, silaturahmi, buka puasa bersama," sambungnya.
Terpisah, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku, partainya membuka opsi untuk menjalin koalisi dengan Gerindra dan Golkar. Namun, kerja sama politik itu khusus pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Salah satunya di Jawa Timur dengan mengusung Khofifah Indar Parawansa.
Hasto menekankan, dinamika politik di tingkat nasional berbeda dengan tingkat daerah seperti Pilkada. “Sehingga kerja sama memang dimungkinkan dengan Gerindra, dengan Golkar," kata Hasto di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Hasto menjelaskan, koalisi dengan Gerindra maupun Golkar memungkinkan pada Pilkada 2024 karena terdapat syarat 20 persen untuk mendaftarkan pasangan calon kepala daerah. Syarat 20 persen tersebut merupakan jumlah perolehan kursi DPRD dan merujuk Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota (UU Pilkada).
Selain membuka peluang kerja sama dengan Gerindra dan Golkar, Hasto mengatakan, partainya juga membuka peluang koalisi dengan lainnya. Seperti PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
“Kalau dalam Pilkada, kerja sama dengan partai politik (memungkinkan) karena syaratnya adalah 20 persen. Satu hal yang biasa dilakukan oleh partai,” pungkasnya.
Lalu apa kata pengamat soal kedekatan Puan dengan TKN dan rencana koalisi PDIP dengan Gerindra dan Golkar di Pilkada? Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, hal itu masih prematur.
“Kehadiran Puan bersama Ketua TKN ini bisa dimaknai sebagai ajang "uji coba" dalam rangka penjajakan peluang kerja sama. Sehingga untuk sampai berkoalisi masih butuh waktu,” ujarnya.
Agung menambahkan, keputusan kerja sama politik PDIP dengan parpol lain dalam Pilkada tetap berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Suka atau tidak, PDIP sedang bermain politik dua kaki pasca pengumuman hasil rekapitulasi KPU. Demi memastikan bahwa saat mereka memutus masuk atau di luar sistem memang ini langkah terbaik atau sesuai aspirasi,” pungkasnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu