Jokowi All Out Bantu Prabowo
JAKARTA - Transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden terpilih Prabowo Subianto akan berjalan lancar. Selain hubungan keduanya baik dan mesra, Jokowi juga all out membantu Prabowo. Segala hal yang diperlukan untuk pemerintahan mendatang disiapkan Jokowi sebelum serahkan tongkat kepemimpinan.
Peran Jokowi seperti itu, diungkapkan langsung Prabowo saat menghadiri Rakornas PAN, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (9/5/2024) malam. Dihadapan para petinggi dan kader PAN, Prabowo menceritakan peran Jokowi agar pemerintahan ke depan berjalan lancar.
Menteri Pertahanan ini menuturkan, Jokowi banyak memberikan masukan. Misalnya, Jokowi meminta dirinya wara-wiri ke berbagai negara untuk bertemu pemimpin dunia. Tujuannya, demi menarik investasi masuk ke Indonesia.
"Beliau perintahkan saya 'kau berangkat ke sini, kau berangkat ke situ, kau perkenalkan diri kepada pemimpin ini. Perkenalkan diri kepada pemimpin itu, karena kita butuh investasi'," kata Prabowo menirukan perintah Jokowi, mengawali sambutannya di hadapan ratusan kader PAN.
Kepada Prabowo, Jokowi mengingatkan betapa pentingnya investasi luar negeri masuk ke Tanah Air. "Pak Presiden bilang ke saya, investasi berguna untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, sehingga jumlah kemiskinan di Tanah Air bisa berkurang," tambah Prabowo.
Ditambah lagi ketika Jokowi mengingatkan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang mempunyai target ekonomi Indonesia tumbuh hingga 7 persen. Target itu bisa dicapai bila investasi di tanah air tumbuh baik.
"Kita butuh pertumbuhan karena kita butuh pabrik-pabrik ada di Indonesia yang banyak. Kita butuh pabrik-pabrik karena kita butuh menciptakan lapangan kerja yang terhormat bagi rakyat kita," sebut Prabowo, kembali menirukan perkataan Jokowi.
Eks Danjen Kopassus itu tak malu-malu mengakui, selama ini banyak belajar dari Jokowi. Salah satunya, belajar menjadi pemimpin negara yang tulus dan ikhlas.
"Saya bersyukur, tapi saya sadar betapa beratnya harapan, betapa beratnya kepercayaan rakyat yang diberikan di pundak kita. Sekarang saatnya kita bekerja," seru Menteri Pertahanan itu.
Selain itu, Prabowo juga menyebutkan peran penting Jokowi terhadap pemerintahannya ke depan. Dia bilang, Jokowi telah memerintahkan para menterinya untuk memberi data guna membantu tugasnya memimpin Indonesia.
"Saya berterima kasih sama Pak Jokowi, beliau benar-benar pemimpin yang ikhlas, beliau membantu saya. Beliau menyuruh semua menteri memberi data kepada saya," jelas Prabowo.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo menyatakan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk terus menjaga komunikasi dengan Prabowo. Menurut Yustinus, terdapat rencana pembentukan tim transisi, meski hilalnya sampai saat ini belum terlihat.
Sejauh ini yang kami tahu Presiden Jokowi sudah memerintahkan dan menugaskan Bu Sri Mulyani untuk terus membangun komunikasi dengan Presiden terpilih," beber Yustinus, Rabu (8/5/2024).
Anak buah Sri Mulyani itu juga mengatakan, obrolan perlu dibangun dengan tim Prabowo. Harapannya, transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo bisa berjalan lancar. "Tidak sulit mengkomunikasikan, Pak Prabowo adalah Menteri Pertahanan yang sangat tahu bagaimana anggaran," imbuhnya.
Terpisah, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai proses transisi kepemimpinan dari Jokowi ke Prabowo berjalan baik. Bahkan bergulir lebih baik dibandingkan dengan situasi politik yang pernah dialami para pemimpin Indonesia terdahulu.
"Dulu Bung Karno turun kayaknya kok masalah, Pak Harto masalah, Gus Dur juga. Karena proses politik belum waktunya turun, sudah diminta turun oleh rakyat. Giliran Pak Jokowi, Pak Prabowo diajak, saya diajak," tutur menteri yang akrab disapa Zulhas itu.
Di sisi lain, pengamat politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan menilai wajar jika Jokowi menggurui Prabowo. Sebab, Jokowi cuma percaya kepada Prabowo yang diyakininya bisa melanjutkan berbagai programnya.
"Karena itu dia ingin menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya di akhir-akhir jabatannya ini untuk memperlancar proses ini," sebut Kacung.
Direktur Eksekutif Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Dimas Oky Nugroho menyatakan memang sudah menjadi tugas Presiden untuk membantu Presiden terpilih dalam melakukan akselerasi transisi pemerintahan. Apalagi, Jokowi juga memiliki kepentingan agar pemerintahan mendatang dapat menjalankan tugasnya secara langsung. Tanpa hambatan atau proses adaptasi yang berlarut.
"Khususnya terkait keberlanjutan sejumlah agenda krusial seperti pembangunan Ibu Kota baru, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, transisi energi, dan hilirisasi," urai Dimas.
Apalagi, jika dikaitkan dengan agenda internasional. Di mana pemimpin baru Indonesia harus menghadiri agenda G20 dan APEC di November 2024 mendatang. Berbarengan dengan agenda Pilkada tahun ini.
"Artinya, sejak pelantikan bulan 10 maka pemerintahan Prabowo-Gibran sudah harus segera langsung dapat menjalankan negara secara baik. Termasuk pula adanya urgensi pengawalan agenda ekonomi nasional yang harus juga dipastikan running well," sambung dia.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai Jokowi merupakan sosok yang mampu mengkader pemimpin setelahnya sebagai legacy. "Walaupun tipis bedanya dengan ingin terus menancapkan pengaruh kuatnya di masa Prabowo, agar Presiden ke-8 itu tak 'meninggalkannya' begitu saja," pungkas Agung.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 20 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu