TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Presiden Pekan Depan Kunker Ke Sumbar, Tengok Korban Banjir Bandang

Oleh: Farhan
Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pemerintah memberi perha­tian serius terhadap bencana galodo yang terjadi di Sumatera Barat. Ber­bagai bantuan terus dikerahkan ke lokasi bencana. Rencananya, pekan depan, Presiden Jokowi akan datang langsung tengok korban.
Hal ini disampaikan langsung Menteri Sosial Tri Rismaharini saat konfrensi pers di kantornya, Jumat (17/5/2024). Konfrensi pers digelar usai Risma yang mewakili pemerin­tah datang langsung ke Sumbar untuk memberikan bantuan dan bertemu korban galodo. Galodo merupakan is­tilah masyarakat Minangkabau ketika menyebut air bah yang bercampur dengan lumpur dan batu.
"Insya Allah, nanti Selasa saya juga akan ke sana lagi mendampingi Bapak Presiden yang juga akan ke sana. Ini akan saya perdalam lagi supaya ke depannya tidak ada korban lagi, begitu," kata Risma.

Sebelum Presiden berangkat, Risma akan lebih dulu melaporkan kondisi jalur lahar dingin Gunung Marapi. Terlebih, wilayah yang terdampak sangat luas. Sehingga tidak cukup disampaikan melalui gambar-gambar.

"Nggak bisa dengan hanya penjela­san saja. Karena aliran ini, kalau tadi saya katakan Semeru kan cuma beberapa titik, kalau ini nyebar. Nah, ini agak berat dan sebagian besar me­mang ada hunian, karena itu yang kita lakukan," urai Risma.
Kementerian Sosial (Kemensos) telah mendirikan tenda-tenda pen­gungsian bagi korban. Sebagai lang­kah antisipatif, warga yang rumahnya tidak terdampak, tapi masuk jalur lahar dingin, juga boleh mengungsi.

"Kemarin saya memberikan ma­sukan dan kemudian memerintahkan staf saya untuk menyiapkan area untuk pengungsian sementara. Ini pengungsian untuk terutama lansia, anak-anak dan perempuan. Mereka bisa mengungsi di situ sampai nanti kondisi aman," tutur Risma.
Plt Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana membenarkan ada rencana Presiden terbang ke Sumbar. Hanya saja, Istana masih mencari waktu yang tepat. Ada kemungkinan lawatan Presiden ke Sumbar usai acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Adapun WWF digelar pada 18-25 Mei 2024.

"Ada rencana ke sana (Sumbar). Kemungkinan setelah dari WWF," ungkap Yusuf, saat dikonfirmasi, Jumat (17/5/2024) malam.

Nantinya, sejumlah pejabat akan mendampingi Presiden. Di antaranya Mensos Risma, dan Kepala BNPB Letjen Suharyanto. Adapun bantuan yang diberikan teknisnya ada di Ke­mensos dan BNPB.

Sebelumnya, presiden terpilih yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga sudah datang ke Sum­bar, Kamis (15/5/2024) siang. Saat kunjungannya itu, Prabowo membagi­kan bantuan melalui Gubernur Sumbar Mahyeldi, Bupati Tanah Datar Eka Pu­tra dan Bupati Agam Andri Warman.
Bantuan yang diberikan dimuat dalam 17 truk yang berisi 20 ton beras, ribuan selimut, 10 ribu boks mie instan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.
"Saya berduka cita, berbelasungkawa kepada masyarakat korban terdampak. Saya datang melihat dan memberi ban­tuan yang diberikan dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) serta unsur lain-lain. Semoga semua tabah menerima dan kita semua bisa segera bangkit dan pulih," tutur Prabowo.

Prabowo memastikan, pihaknya akan terus memantau perkembangan, dan membantu apa yang dibutuhkan. Selain itu pihaknya juga sudah men­catat masalah yang disampaikan.

"Kami mengerti bahwa negara kita rawan bencana, kita harus lebih siap dan lebih mengatur langkah-langkah pengerahan sumber daya yang kita miliki," ujar Ketum Gerindra ini.
Berdasarkan catatan BNPB, Ka­mis (16/5/2024), terdapat 67 orang meninggal dunia, dan 20 orang hilang akibat bencana galodo. Sementara, 37 orang mengalami luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya bersama unsur terkait akan terus mencari 20 orang yang dilaporkan masih hilang. Pencarian korban akan dihentikan ketika semua korban sudah berhasil ditemukan.
"Masyarakat yang hilang dan menjadi korban masih terus dicari. Hingga betul-betul ditemukan. Karena hingga saat ini sudah 67 orang ditemukan dari semula 50 orang meninggal dunia," jelasnya.

Suharyanto menyebut, bencana galodo ini berdampak pada tiga Kabupaten di Sumbar. Yaknk Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang. Sementara saat ini pembersihan sisa-sisa material bencana masih terus dilakukan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo