TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Celetukan Mega Ke Puan

Kata Banteng, Itu Bukan Sinyal Pergantian Ketum

Oleh: Farhan
Minggu, 26 Mei 2024 | 10:45 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) memastikan, celetukan Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri ingin bertukar posisi dengan Ketua DPR, Puan Maharani, bukan sinyal politik.Pembahasan posisi strategis itu arenanya di Forum Kongres.

“YA kalau celetukan-celetukan seperti itu dianggap sinyal, bagi internal kami itu bukan sinyal. Ibu Ketua Umum (Megawati) itu suka bercanda,” kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, kemarin.

Diketahui, Mega sempat me­nyampaikan ingin berganti posisi dengan Puan yang sering keluar negeri lantaran tugasnya sebagai Ketua DPR. Sementara Puan, diminta menggantinya sebagai Ketum PDIP. Kelakar itu, disampaikan Mega saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP, Jumat (24/5).

Candaan ini muncul mengingatPuan sering pamit kepada Mega untuk bertugas di luar Jakarta. Mulai dari Bali, hingga ke Meksiko. Sementara, Mega standby di Indonesia di tengah kondisi negeri yang menurutnya sedang tidak baik-baik saja.

Said meluruskan, ucapan Mega adalah gurauan yang tidak bisa diartikan secara gamblang bahwa Puan akan menggantikan dirinya dari posisi tertinggi di PDIP. “Itu kan lepasan-lepasan dari Bu Ketua Umum. Tidak bisa kita tangkap langsung bahwa nanti penggantinya Puan. Itu bukan sikap ketua umum karena biasanya setiap hal-hal strategis menyangkut internal partai, Ibu Ketua Umum meletakkannya dalam forum kongres partai,” katanya.

Diungkapkannya, Kongres PDIP akan dilaksanakan pada April 2025. Nah, di sana akan dibicarakan bersama soal kepengurusan partai. Proses kongres, melibatkan seluruh pengurus. Mulai dari ranting, anak-anak ranting, Dewan Pengurus Cabang (DPC), Dewan Pengurus Daerah (DPD), hingga DPP.

Soal siapa yang layak men­gantikan sosok Mega di posisi Ketua Umum PDIP, Said mengamini sulit baginya mencari figur pengganti Presiden Kelima Indonesia itu. “Itu fakta. Tidak bisa dihindarkan,” ujarnya.

Dia tak menampik, suatu saat nanti pasti ada regenerasi tampuk kepemimpinan PDIP. Diyakininya, sosok Mega pasti akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. “Percayalah. Ibu Mega itu orang yang arif. Bukan orang yang haus kekuasaan. Ibu itu seakan-akan merasa dirinya selalu dipaksa setiap kongres. Diminta untuk jadi Ibu Ketua Umum, kan ma­salahnya di situ,” katanya.

Dia meminta publik untuk menunggu proses kongres tersebut. “Kita tunggu dalam proses ini. Kita tunggu prosesnya seperti apa, tapi sebagaimana yang saya sampaikan tadi, PDIP is Megawati Soekarnoputri,” pungkasnya.

Diketahui, PDIP saat ini tengah melakukan Rakernas pada 24-26 Mei 2024. Di hari kedua kemarin, agendanya pengarahan tertutup dari Megawati ihwal menghadapi strategi politik lima tahunan pasca Pemilu 2024. Salah satu yang dibahas adalah tentang mengha­dapi Pilkada Serentak 2024.

Salah satu kesiapan yang telah dilakukan adalah pembentukan tim pemenangan Pilkada serentak secara nasional oleh Megawati. "Saat ini su­dah dibentuk Tim Pemenangan Pilkada secara Nasional yang su­dah ditandatangani SK-nya oleh Ketua Umum PDI-Perjuangan," kata Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP, Adian Napitupulu dalam jumpa persnya di arena Rakernas V di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, kemarin.

Adian melaporkan, dalam Pilkada serentak 2024 nanti, terdapat 142 Kabupaten/Kota di 11 Provinsi, PDIP bisa mencalonkan sendiri pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah. "Di luar daripada itu, kita membangun kerja sama dengan partai-partai yang lain," ujarnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo