Ganti Nama, Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis
Chiko Hakim: Jangan-jangan Cuma Telur Dua Butir Sehari
JAKARTA - Program makan siang gratis menjadi andalan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Banyak masyarakat tertarik duet ini, karena program itu.
Tetapi, Presiden terpilih Prabowo Subianto akan mengganti nama program makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis. Alasannya, karena program tersebut kurang pas dengan kesehatan anak-anak di Indonesia.
“Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah yang tepat itu makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya,” kata Prabowo dikutip dari YouTube tvOneNews, Kamis (23/5/2024).
Sementara, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menuturkan, program itu berganti nama agar maksud pemberian makanan ini lebih jelas, yaitu perbaikan gizi. Selain itu, dengan berganti nama, pemberian makanan kepada masyarakat juga tidak dibatasi waktu.
“Makan bergizi gratis bukan berarti rencana awal makan siang gratis itu tidak bergizi, cuma waktu makannya itu tidak dibatasi. Jadi ada dua kemungkinan, bisa diganti makan pagi untuk sarapan,” kata Budiman, Minggu (26/5/2024).
Pergantian nama itu menimbulkan spekulasi beragam. Ada yang menduga karena masalah anggaran, sehingga nama program itu diganti.
Tetapi, ada juga yang mendukungnya. Salah satunya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo. Firman menganggap pergantian nama itu sudah tepat.
“Tujuan makan itu untuk meningkatkan mutu gizi anak. Kalau sekadar makan siang dan asal kenyang, tetapi gizinya tidak terpenuhi, kurang bagus juga,” terang Firman.
Politisi PDIP Chiko Hakim mencurigai, ada hitungan-hitungan yang meleset terkait anggaran, sehingga harus mengganti nama program.
Jangan-jangan mau dikasih telur 2 butir sehari. Itu kan bergizi juga dan tidak melanggar apa yang disampaikan,” katanya.
Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Chiko Hakim tentang pergantian nama makan siang gratis, menjadi makan bergizi.
Ada perubahan nama makan siang gratis menjadi makan bergizi. Respons Anda?
Saya tidak mau berspekulasi lebih jauh, ya. Saat ini, kita berikan kesempatan kepada Presiden terpilih untuk menjalankan dan mengeksekusi semua visi misinya.
Tapi, sepertinya ada hitungan-hitungan yang cukup meleset terkait anggaran, kesiapan pemerintah maupun kesiapan anggaran kita untuk membiayai makan siang gratis yang rencananya untuk diberlakukan di seluruh Indonesia.
Apakah ada perbedaan yang signifikan?
Perubahan nama tersebut menjadi makanan bergizi bagi anak, terlalu luas untuk diterjemahkan, sehingga kami curiga.
Maksud Anda?
Jangan-jangan mau dikasih telur 2 butir sehari. Itu kan bergizi juga dan tidak melanggar apa yang disampaikan. Tapi kalau menyebut bergizi, jangan-jangan itu maksudnya.
Tapi, harapan kami tidak seperti itu. Kita lihatlah ke depannya, semoga perubahan nama itu tidak membuka ruang untuk meminimalisir pengeluaran anggaran dengan hanya memberikan ala kadarnya, tetapi bisa dikatakan bergizi.
Apakah perubahan nama ini, adalah pengakuan bahwa program itu tidak realistis?
Bisa jadi. Makanya, perlu ditanya ulang kepada yang mengeluarkan ide dan program tersebut. Apakah artinya cuma mengubah nama agar lebih keren, atau di balik itu ada perubahan juga dalam menu makan siang gratis.
Lalu, apa saran Anda?
Kami mengusulkan lebih baik memberi insentif tunai, sehingga masyarakat bisa membeli sendiri makanannya. Kami juga menginginkan anggaran lebih kepada pendidikan. Kami pun berharap, pemilih mereka tidak dibohongi dengan adanya perubahan nama ini.
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu