Luhut Beri Saran, Kabinet Prabowo-Gibran Juga Diisi Orang Muda
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Matirim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan, kepada Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih melibatkan anak-anak muda dalam pemerintahannya nanti.
Di beberapa kesempatan, Luhut mengungkapkan, Prabowo yang akan dilantik sebagai Presiden ke-8 pada 20 Oktober nanti, pernah menawarkan posisi menteri kepadanya. Namun, Luhut dengan tegas menolak tawaran tersebut.
Menurut dia, masanya sebagai menteri sudah habis. Meski demikian, Luhut mengaku tetap ingin membantu Prabowo. Sebagai mantan senior Prabowo di militer, Luhut berniat mendukung Prabowo dengan memberikan masukan dan saran berdasarkan pengalamannya.
Luhut pun mengusulkan beberapa masukan kepada Prabowo. Usulan tersebut antara lain disampaikan saat Luhut hadir dalam Rapat Bandan Anggaran (Banggar) DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Salah satu masukannya adalah agar Prabowo melibatkan anak muda di kabinetnya. Saran itu diucapkan Luhut saat membahas pembentukan badan baru yang khusus menangani Nationally Determined Contribution (NDC) terkait pengurangan karbon dan pencapaian Net Zero Emission (NZE). Luhut menekankan, pentingnya untuk mulai mengerjakan berbagai persiapan sejak sekarang, tanpa harus menunggu pergantian pemerintahan.
Menurut Luhut, proyek penyimpanan karbon merupakan peluang usaha baru yang sangat potensial dan harus segera dikerjakan. Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan karbon yang sangat besar, yakni 400 gigaton, yang dapat menjadi potensi perdagangan besar.
Selain itu, kata dia, Indonesia memiliki sumber daya alam seperti mangrove, hutan, dan lahan gambut yang mendukung proyek tersebut. Yang diperlukan untuk mendukung proyek ini adalah institusinya. Karena itu, ia menyarankan, segera membentuk badan NDC.
Soal ini, Luhut mengatakan, sudah berkoordinasi dengan tim Prabowo untuk membahas usulan ini. Ia pun mengaku menyarankan kepada Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran agar mengisi jajaran badan NDC tersebut dengan anak-anak muda. Menurut dia, Badan NDC ini sebagai komitmen Indonesia mencapai net zero emission dan menargetkan menjadi negara berpendapatan tinggi.
"Jangan buang waktu, supaya saat beliau dilantik, langsung jalan. Saya pikir itu akan membawa Indonesia lebih bagus," kata Luhut.
Eks Kepala Staf Kepresidenan ini juga menekankan pentingnya mengurangi ego partai dalam proses ini, untuk memastikan efektivitas kerja tim. "Kalau timnya nanti saya usul ke Pak Prabowo cari anak-anak muda dan kemudian ego-ego partai juga perlu dikurangi supaya kita jalan," tambahnya.
Luhut juga menyarankan partai politik juga ikut mencari dan mengerahkan anak-anak muda untuk membantu Prabowo. "Partai, ini saran saya, cari anak muda untuk masuk ke pemerintahan yang akan datang," kata Luhut.
Seperti diketahui, Prabowo membentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi. Tim ini sudah bergerilya menemui para menteri seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Luhut Binsar Pandjaitan.
Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi, Ahmad Muzani menjelaskan, tim ini ditugaskan Prabowo untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan berbagai institusi pemerintah. Tugas ini berkaitan dengan program-program yang akan dijalankan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran, sesuai dengan janji-janji kampanye Pilpres 2024.
Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily menilai wajar Prabowo meminta masukan dari Luhut. Ia menilai, pengalaman dan pandangan Luhut masih dibutuhkan untuk pemerintahan ke depan.
"Saya kira beliau tentu memiliki peran yang sangat dibutuhkan juga dalam konteks bagaimana memberikan masukan kepada pemerintahan yang akan datang dengan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya," kata Ace.
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menilai, keberadaan Tim Gugus Tugas Transisi sangat baik. Apalagi, tim ini sudah bekerja dan melakukan pertemuan dengan para menteri seperti Menteri Sri Mulyani dan Luhut Pandjaitan.
"Artinya Prabowo menginginkan proses transisi berjalan dengan bagus," kata Ujang, saat dikontak, Rabu (5/6/2024).
Menurut dia, langkah Tim meminta, masukan dari Luhut juga baik agar tidak terjadi program tumpang tindih yang bisa membuat kerja pemerintahan Prabowo-Gibran terhambat.
"Saya melihat Pak Prabowo ingin bekerja cepat. Maka harus sesuai antara program Jokowi atau program sebelumnya dengan Pak Prabowo. kalau enggak sinkron kan susah. Karena itu, semua di dalam kementerian atau lembaga harus sinkron," tukas Ujang.
TangselCity | 13 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 16 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu