Sri Mulyani Tamu Spesial Pada Jamuan Raja Salman Dan Pangeran MBS

ARAB SAUDI - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mendapat kehormatan menghadiri jamuan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota yang juga Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman (MBS). Sri Mulyani terlihat sangat spesial karena menjadi satu-satunya perempuan yang menghadiri acara itu, dan duduk di barisan depan di antara para tokoh petinggi.

Jamuan digelar di Royal Court Mina, usai pelaksanaan puncak haji. Sri Mulyani mengunggah tiga foto momen acara tersebut, dalam akun Instagram @smindrawati, Selasa (18/6/2024). Sri Mulyani terlihat anggun mengenakan kerudung biru motif dengan gamis biru senada.

"Alhamdulillah, menghadiri undangan dari Custodian Two Holy Mosques Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Crown Prince dan Perdana Menteri Mohammad bin Salman resepsi delegasi tamu haji di Royal Court Mina," tulis Sri Mulyani, di keterangan foto yang diunggahnya.

Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani mendengarkan laporan Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi Arabia Tawfiq Al Rabiah tentang penyelenggaraan Haji 1445 H yang telah berjalan aman dan damai, serta berbagai perbaikan manajemen haji. Sri Mulyani kagum dengan berbagai perbaikan itu. "Subahanallah," sambungnya.

Di akhir tulisannya, Sri Mulyani berdoa untuk kemabruran semua jemaah haji. "Semoga ibadah haji seluruh tamu Allah SWT diterima serta mabrur/mabruroh dan segala dosa diampuni Allah SWT. Aamiin YRA," tutupnya.

Sri Mulyani termasuk 50 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diundang Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud untuk berhaji tahun ini. Sri Mulyani berangkat ke Tanah Suci, Rabu (12/6/2024).

Pemilihan 50 WNI ini didasarkan pada kiprah dan peran mereka dalam dakwah Islam di Indonesia. Seluruh jemaah yang diundang khusus Raja Salman tidak dikenakan biaya sepeser pun untuk ongkos perjalanan, akomodasi, dan segala keperluan selama berada di tanah suci. Termasuk airport tax dan fiskal.

Yaqut Happy Kerja Petugas Haji Baik

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga sedang menjalankan ibadah haji. Yaqut berada di Tanah Suci dalam kapasitasnya sebagai Amirul Haj Indonesia.

Selasa dini hari (17/6/2024), Yaqut melaksanakan lontar jumrah di Jamarat, Mina. Yaqut melontar jumrah bersama istrinya, Eny Retno. Turut mendampingi Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dan sejumlah petugas haji.

Saat berjalan di area Jamarat, langkah Yaqut beberapa kali terhenti lantaran jamaah haji di sekitarnya mengajak berfoto. Yaqut dengan ramah melayani para jemaah itu.

Yaqut juga menyaksikan sejumlah petugas haji yang sedang berjaga di pos melayani jamaah haji. Dia memberikan apresiasi kepada para petugas yang siaga untuk melayani jamaah yang akan melempar jumrah.

Saya ingin menyampaikan rasa senang dan kekaguman teman-teman petugas haji yang luar biasa. Di saat padat seperti ini masih keliatan semua petugas PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji)," ujarnya.

Menurut Yaqut, semua pelayan para tamu Allah itu juga tampak selalu semangat dalam melaksanakan tugasnya selama puncak haji. Dia mendoakan agar petugas haji Indonesia mendapatkan pahala berlebih.

"Semua petugas pelayan jamaah haji bersikap sigap dan semangat. Semoga itu jadi pahala tambahan selain haji," ucap Yaqut.

Jemaah Kembali ke Makkah

Selasa (18/6/2024), yang bertepatan dengan 12 Zulhijjah 1445 Hijriah, adalah hari ketiga jemaah haji berada di Mina. Jemaah haji kembali melakukan lontar jumrah Ula, Wustho, dan Aqabah.

Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda mengatakan, bagi jemaah haji yang mengambil pilihan Nafar Awal, diperbolehkan untuk meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijjah. “Sedangkan jemaah haji yang mengambil pilihan Nafar Tsani dapat meninggalkan Mina pada 13 Zulhijjah,” terang Widi, dalam keterangan resmi Kemenag, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (18/6/2024).

Keberangkatan dari Mina menuju hotel di Makkah dimulai dari pagi hari. "Bus menjemput jemaah di sekitar tenda Mina, lalu mengantar jemaah ke hotel masing-masing di Makkah,” sambungnya.

Ia berpesan, jemaah agar tetap berkelompok saat berjalan menuju jamarat dan saat melontar jumrah. Pada saat meninggalkan Mina, kata Widi, jemaah haji seyogyanya terus bersyukur kepada Allah atas segala rahmat yang telah diterima, sehingga dapat menyelesaikan rangkaian ibadah hajinya dengan sempurna.

“Selanjutnya, setelah beristirahat cukup di hotel, jemaah dapat melaksanakan tawaf Ifadhah di Masjidil Haram,” pungkasnya.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilurrahman meminta jemaah haji untuk memulihkan fisik terlebih dahulu sebelum melakukan tawaf Ifadhah. "Pulihkan kondisi fisik dulu, tidur yang cukup dulu. Jangan langsung menuju Masjidil Haram untuk Ifadhah," ucapnya.

Ia juga mengimbau jemaah tidak melakukan aktivitas yang menguras tenaga, seperti ziarah atau umrah sunnah berulang kali. "Jaga kondisi dan jangan memaksakan fisiknya. Kita ingin semua jemaah dapat kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat wal afiat," ujar Khalil.

Dia juga mengingatkan jemaah haji kloter awal gelombang pertama yang akan segera kembali ke Tanah Air untuk mencermati rencana jadwal kepulangan dan menuntaskan pelaksanaan thawaf Ifadhah dan sa’i sebelum pulang. Begitu pula bagi jemaah kloter awal gelombang kedua yang harus segera bergerak ke Madinah.

"Perhatikan jadwal kepulangan ke Tanah Air atau jadwal keberangkatan ke Madinah. Pastikan thawaf Ifadhah dan sa'i nya sudah tuntas sebelum meninggalkan Makkah," pesan Khalil.

Sementara, bagi jemaah haji lansia, sakit, lemah dan risti, serta jemaah wanita yang sedang haidh, menurut Khalil, gugur kewajiban thawaf wada’-nya dan tidak dikenakan dam. "Jemaah haji yang sehat dan tidak ada halangan/uzur, melaksanakan thawaf wada’ paling lambat 12 jam sebelum rencana jadwal pulang," tandasnya