TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ibadah Haji 2024 Lancar

Oleh: Ujang Sunda
Rabu, 26 Juni 2024 | 14:06 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

ARAB SAUDI - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M berjalan dengan baik dan lancar. Yaqut pun memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas sejumlah inovasi yang telah diinisiasi Pemerintah Kerajaan Arabi Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

“Terima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) atas kepemimpinan beliau sebagai pemimpin tertinggi Kerajaan Saudi Arabia yang sangat kuat, sehingga semua perjalanan rangkaian ibadah haji bisa berjalan dengan lancar,” ujar Yaqut, di Jakarta, Senin (24/6/2024).

Atas nama Pemerintah Indonesia dan seluruh jemaah haji Indonesia, Yaqut juga mengucapkan terima kasih atas seluruh pelayanan Pemerintah Kerajaan Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah kepada para jemaah haji, khususnya jemaah haji Indonesia.

Yaqut kembali menjadi Amirul Haj pada operasional haji 1445 H/2024 M. Dia memimpin operasional penyelenggaraan ibadah haji bagi 213.320 jemaah haji reguler. Dia menyaksikan langsung beragam kebijakan dan inovasi yang diinisiasi Saudi selama berada di Tanah Suci.

“Pemerintah Indonesia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inovasi yang dilakukan Kementerian Haji dan Umrah di bawah kepemimpinan Menteri Haji dan Umrah Tawfiq F Al Rabiah atas terbitnya Smart Card atau Nusuk Card yang jelas bisa membedakan mana jemaah haji yang authorized dan anauthorized,” ucapnya.

Dengan Smart Card ini, kata Yaqut, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berjalan lancar. Jemaah haji resmi dapat menjalani ibadah dengan baik.

Atas nama Pemerintah dan rakyat Indonesia, Yaqut juga menyampaikan apresiasi atas pemberian fasilitas fast track oleh Pemerintah Saudi. Fast track merupakan fasilitas pre-clearance atau pemeriksaan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor, yang dilakukan oleh Keimigrasian Pemerintah Arab Saudi di Indonesia.

Dengan pemberian fasilitas fast track ini, jemaah haji Indonesia tak perlu lagi menjalani pemeriksaan saat saat tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah atau King Abdul Aziz, Jeddah. Mereka bisa langsung naik bus untuk selanjutnya menuju hotel.

Selama ini, layanan fast track diberikan untuk jemaah yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Tahun ini, Indonesia mendapatkan dua tambahan fasilitas fast track, yaitu di Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Djuanda Surabaya.

“Fast track ini jelas sangat membantu, alhamdulillah. Atas nama Pemerintah Indonesia, sekali lagi kami sampaikan terima kasih,” imbuhnya.

Apresiasi juga diberikan Yaqut atas kerja sama layanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Saudi. Dia menilai, rumah sakit Kerajaan Saudi sangat responsif terhadap jemaah haji Indonesia yang memerlukan pertolongan cepat.

Aparat keamanan Saudi juga tak luput dari perhatian Yaqut. Dia memberikan apresiasi atas sikap aparat keamanan yang humanis dan ramah terhadap jemaah haji Indonesia. “Mudah-mudahan ini akan terus dipertahankan dari waktu ke waktu,” harapnya.

Selanjutnya, ucapan terima kasih disampaikan Yaqut atas lancarnya komunikasi. Dia merasakan ada keterbukaan informasi dan komunikasi antara Pemerintah Saudi dan Pemerintah Indonesia.

“Lancarnya komunikasi ini membantu keluarga jemaah haji Indonesia untuk mengetahui hal sebenarnya yang terjadi di Arab Saudi ketika keluarga mereka menjalankan ibadah haji dan meng-update segala perkembangan yang dilakukan Pemerintah Saudi,” ucapnya.

Mutasi Kloter

Hingga Senin (24/6/2024) pukul 21.00 WAS, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah me-review dan menyetujui usulan 25 berkas permohonan tanazul (mutasi kloter) jemaah. Pelaksanaan tanazul ini memperhatikan ketersediaan seat (kursi) kosong pada kloter tujuan dan diprioritaskan jemaah haji sakit yang harus segera dipulangkan ke Tanah Air untuk mendapatkan penanganan medis lebih intensif.

Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda menyampaikan, PPIH telah merilis sejumlah persyaratan tanazul jemaah. Bagi jemaah sakit, diperlukan surat rekomendasi petugas kesehatan kloter dan surat rekomendasi dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah.

“Bagi jemaah haji penggabungan ke kloter asal (embarkasi yang sama), harus menyertakan surat pengantar dari PPIH yang bersangkutan, serta surat pengantar dari ketua sektor sesuai penempatan sektor jemaah haji,” terang Widi, dalam keterangan resmi Kemenag, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Bagi jemaah karena alasan kedinasan, diperlukan tiga syarat. Pertama, surat permohonan mutasi dari jemaah haji bersangkutan yang diketahui oleh ketua kloter. Kedua, surat pernyataan tidak menuntut kompensasi atas kurangnya layanan akibat mutasi. Ketiga, surat dari atasan langsung instansi yang bersangkutan dan surat pengantar dari ketua sektor sesuai penempatan sektor jemaah. Widi menegaskan, bagi tim Petugas Haji Daerah tidak diperkenankan mengajukan tanazul.

Widi menyebut, pada fase pemulangan jemaah haji, hingga 24 Juni 2024 pukul 21.00 WAS, jemaah dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 21.723 orang, tergabung dalam 55 kelompok terbang. Sementara, berdasarkan data dari Sistem Informasi Dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 09.24 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 234 orang.

“Dari sisi usia, rata-rata jemaah yang wafat berumur 60-70 tahun. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, ada penurunan jemaah wafat pada hari yang sama. Tahun 2023, jemaah wafat berjumlah 469 orang, sedangkan di tahun 2024 berjumlah 234 orang,” terang Widi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo