Pilgub DKI Bukan Pilpres Jilid 2
JAKARTA - Ada yang menilai, Pilgub DKI Jakarta yang akan digelar November nanti sebagai kelanjutan Pilpres 2024. Namun, Anies Baswedan punya pandangan lain. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu yakin, Pilgub DKI Jakarta bukan Pilpres Jilid II.
Pilgub DKI Jakarta memang menarik. Sejak jauh-jauh hari, persaingan untuk memperebutkan kursi DKI-1 sudah terasa hangat. Meski belum ada calon yang pasti, tapi hawa persaingan yang mengarah ke dua kubu sudah terasa. Karena itu, Pilgub DKI disebut Pilpres jilid dua, karena diprediksi mempertemukan dua kubu yang bersaing di Pilpres.
Kubu pertama adalah Koalisi Indonesia Maju (KIM). Kubu ini menjagokan Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil. Selain itu ada nama Kaesang Pangarep.
Belakangan Partai Golkar, partai tempat Kang Emil bernaung, lebih cenderung mengusung Kang Emil di Pilkada Jawa Barat karena peluang menang yang lebih besar. Sebagai gantinya, Golkar menjagokan pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun.
Di kubu lain ada Koalisi Perubahan yang menjagokan Anies Baswedan. PKS, PKB, dan NasDem sudah kompak mengusung Anies. Meski masih belum bulat di sosok pendampingnya. Di kubu ketiga, ada PDI Perjuangan yang masih bimbang. Apakah ikut mengusung Anies atau Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menanggapi peta politik tersebut, Anies meminta, pendukungnya agar tak mengingat lagi soal Pilpres. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu mengatakan, Pilpres udah lewat. Sekarang fokus menatap Pilkada yang akan digelar pada November nanti.
"Pilgub bukanlah kelanjutan Pemilu. Pilgub adalah Pemilihan Gubernur DKI Jakarta untuk kepentingan warga Jakarta," kata Anies saat memberikan sambutan di acara relawan Bang Japar (Jawara & Pengacara) di GOR Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (20/7/2024).
Dalam acara itu, Ormas Bang Japar di bawah komando Fahira Idris resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies untuk bertarung pada Pilkada Jakarta 2024.
Melanjutkan sambutannya, Anies mengatakan, bisa saja dalam Pemilu berbeda pilihan, dalam Pilpres berbeda pilihan. Namun, saat Pilgub DKI ajak semua untuk berjuang bersama.
"Jangan hanya mengajak yang kemarin bersama, tapi juga mengajak semua. Jangan kita melihat Pilkada, Pilpres, dan Pemilu sebagai kesatuan," paparnya.
Anies pun meminta warga yang berbeda pilihan saat Pilpres 2024 untuk berjuang bersama di Jakarta. Dia berpesan kepada para pendukung agar tak saling serang dalam bentuk apa pun.
"Insyaallah bisa memperjuangkan Jakarta yang lebih baik," ucapnya.
Lalu siapa yang akan dijadikan calon wakil gubernur? Soal ini, Anies mengatakan semua masih berproses. Ia mengatakan, terus menjalin komunikasi dengan semua parpol.
"Semuanya didialogkan semua dibicarakan dengan baik-baik dan niat kita sama. Niat kita adalah untuk warga Jakarta bisa bahagia," jelas Anies.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap, Anies mengambil kader PKS yaitu Sohibul Iman sebagai cawagub.
"Tentu harapannya adalah beliau bisa meyakinkan partai-partai lain berlayar bersama dengan PKS ini," kata Hidayat, di Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Jumat.
Untuk urusan ini, kata dia, Presiden PKS Ahmad Syaikhu sudah menemui Anies.
Sementara itu, PDIP belum memutuskan siapa sosok yang akan diusung di Pilgub DKI Jakarta. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, peta politik di Jakarta masih dinamis. Masih banyak calon yang bermunculan. Termasuk elektabilitas Ahok yang melejit menyaingi Anies.
Apakah ada potensi tanding ulang antara Ahok dan Anies? Hasto mengatakan, pihaknya masih cermati karena situasinya masih sangat dinamis.
“Justru berbagai wacana yang muncul saat ini terkait Pak Ahok, terkait Pak Anies, termasuk kombinasi keduanya atau kemungkinan rivalitas di antara keduanya," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (20/7/2024).
Karena itu, lanjut Hasto, pihaknya masih membuka ruang untuk hadirnya calon-calon pemimpin di Jakarta, yang nanti salah satunya akan diusung PDIP.
Selain PDIP, KIM masih belum memutuskan siapa yang akan diusung sebagai cagub DKI DKI Jakarta.
Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengaku telah bertemu sejumlah ketum parpol KIM untuk bahas Pilgub DKI. Namun, kata AHY, belum ada keputusan final soal cagub dan cawagub yang akan didukung di Pilgub Jakarta.
AHY mengatakan, Partai Demokrat masih melakukan kalkulasi dan simulasi mengenai bakal calon yang akan didukung di Pilgub Jakarta. Namun, proses tersebut masih berjalan dan belum selesai.
“Komunikasi politik antar partai juga terus dilakukan," kata AHY di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2024).
Berdasarkan survei Pilgub Jakarta terbaru Litbang Kompas, Anies masih jadi juara. Elektabilitas Anies di survei tersebut 29,8 persen, diikuti Ahok 20 persen, dan Kang Emil 8,5 persen. Sementara Kaesang pada survei itu, justru hanya mendapat angka 1 persen.
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu