Tekan Angka Kecelakaan, Menhub Gencarkan Edukasi Keselamatan
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas sepanjang 2023 mencapai 27.800 jiwa. Angka ini naik 1,32 persen dibandingkan 2022, yakni 27.531 orang
Untuk itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara.
BKS-sapaan akrab Budi Karya Sumadi menegaskan, Pemerintah telah mengupayakan banyak hal untuk meningkatkan keselamatan.
“Pemerintah serius sekali berkaitan dengan keselamatan jalan,” kata BKS saat membuka rangkaian Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024 di Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Minggu (21/7/2024).
Salah satu upaya peningkatan keselamatan itu dilakukan lewat 5 pilar keselamatan jalan, yaitu manajemen keselamatan jalan dengan koordinator Bappenas.
Kemudian, jalan yang berkeselamatan dengan Koordinator Kementerian PUPR. Lalu, kendaraan yang berkeselamatan dengan koordinator Kemenhub.
Berikutnya, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan dengan koordinator Polri, serta penanganan korban pasca kecelakaan dengan koordinator Kemenkes.
Kemenhub secara kebijakan menyiapkan apa saja yang harus ditaati. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jalan dengan kualifikasi yang baik.
“Kemenkes dan yang lainnya juga begitu. Kita sangat terbantu dengan 5 pilar ini. Kolaborasi bersama lima pilar menjadi wajib,” tuturnya.
Eks Direktur Angkasa Pura ll ini mengatakan, sosialisasi keselamatan wajib terus disuarakan. Apalagi, bagi Generasi Z atau Gen Z butuh pengetahuan dan edukasi tentang keselamatan berkendara.
“Karena Gen Z menjadi mayoritas baru dari pengguna jalan, pengguna kendaraan,” bebernya.
Menurutnya, jika Gen Z tidak diberikan edukasi, maka tujuan dalam aspek keselamatan menjadi kurang baik.
Dia berharap, sosialisasi ini menjadi momen untuk terus selalu mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas.
Dia mengingatkan, semua bisa menjadi pahlawan keselamatan apapun profesi dan kedudukannya di masyarakat.
“Sekolah bisa membantu anak didik belajar tentang pentingnya keselamatan jalan sejak usia sekolah,” jelasnya.
Selain keselamatan, BKS juga berpesan terkait peralihan dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Berdasarkan data Bappenas, dalam 5 tahun terakhir pengguna kendaraan pribadi terus meningkat rata-rata 8 persen per tahun. Tingginya angka tersebut dapat berdampak pada kemacetan dan emisi gas rumah kaca.
BKS mengakui telah melakukan langkah-langkah untuk menurunkan penggunaan kendaraan pribadi dan meningkatkan peralihan ke angkutan umum.
Misalnya, menyediakan angkutan umum massal di perkotaan dengan menyusun perencanaan angkutan umum berbasis demand.
Kemudian, pembuatan integrasi antar moda di koridor utama dan pengumpan, manajemen penjadwalan armada, serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang aman, nyaman dan selamat.
Ke depan, Kemenhub akan melakukan upaya pemerataan sarana transportasi publik perkotaan yang modern dan terintegrasi, serta menyediakan layanan bus umum dan bus sekolah di banyak kota.
Kemenhub juga terus berupaya meningkatan kelaikan angkutan umum (AKAP dan pariwisata) melalui ramp check berkala, pengujian berkala kendaraan bermotor, serta pelaksanaan sistem manajemen keselamatan pada perusahaan angkutan umum.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Risyapudin Nursin mengatakan, potensi kecelakaan lalu lintas menjadi ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia. Saat ini jumlahnya terus meningkat.
Dia mengingatkan, di Indonesia kondisi keselamatan masih menjadi ancaman nyata.
“Sudah sepatutnya menjadi perhatian serius kita bersama karena angka kecelakaan dan tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas masih tinggi,” bebernya.
Risyapudin menilai, kecelakaan lalu lintas bisa disebabkan berbagai faktor, salah satunya pengguna jalan yang tidak tertib ketika berlalu lintas.
Menurutnya, Pemerintah dan stakeholders terkait terus berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Hal itu sesuai dengan amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2022 ihwal Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ)
Beleid tersebut mengatur mengenai penetapan RUNK LLAJ untuk periode 20 tahun, dengan jangka waktu sejak 2021-2040.
RUNK LLAJ tersebut nantinya menjadi acuan bagi kementerian/lembaga, Pemerintah daerah provinsi, dan Pemerintah daerah kabupaten/kota dalam menyusun dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian KLLAJ.
Terpisah, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengusulkan perlunya dihidupkan Direktorat Keselamatan Transportasi Darat untuk memperkuat organisasi di Kemenhub.
Sementara, Direktorat Jenderal Transportasi Perkotaan menangani persoalan transportasi perkotaan.
Selain itu, Djoko berharap adanya revisi dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu