Setelah Kunker Dari Prancis, Serbia, Turki Dan Rusia, Prabowo Langsung Lapor Jokowi
JAKARTA - Pertemuan Prabowo dengan Erdogan ini membahas soal komitmen kedua negara di bidang pertahanan, termasuk peningkatan kapasitas angkatan bersenjata hingga industri pertahanan kedua negara. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menemui Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler. Keduanya membahas hubungan bilateral di bidang pertahanan.
Selain itu, Prabowo juga menemui Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, untuk membicarakan situasi geopolitik. Kunjungan Prabowo di Turki dilanjutkan dengan mendatangi Pusat Teknologi Nasional Ozdemir Bayraktar, Istanbul. Tempat ini dikenal sebagai pusat inovasi dan pengembangan teknologi pertahanan terkemuka di Turki.
Dari Turki, Prabowo terbang ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow pada Rabu (31/7/2024). Prabowo dan Putin membahas penguatan kerja sama Indonesia-Rusia di berbagai bidang yang mencakup pendidikan, pariwisata, ketahanan pangan dan pertahanan. Selain itu, Prabowo dan Putin juga membahas kerja sama mengenai energi nuklir.
Prabowo mengatakan, saat ini sedang mendalami dan berdiskusi terkait potensi kerja sama dengan pihak Rusia. Sementara untuk sektor pariwisata, Prabowo juga mengungkap dukungan atas sejumlah langkah yang akan dilakukan Rusia. Salah satunya rencana membuka Konsulat Jenderal Rusia di Bali. Prabowo juga mengundang Rusia untuk menghadiri pameran pertahanan yang akan digelar pada November 2024 mendatang di Indonesia.
Setelah melakukan kunjungan ke luar negeri, Prabowo memang selalu melaporkan hasil kunjungan tersebut ke Presiden Jokowi. Sebelumnya, Prabowo juga pernah melakukan kunjungan luar negeri ke Singapura dalam rangka menghadiri Shangri-La Dialogue yang digelar International Institute for Strategic Studies (IISS), pada awal Juni lalu. Usai kunjungan itu, Prabowo langsung melaporkan hasil kunjungan tersebut.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai apa yang dilakukan Prabowo itu menunjukkan keakraban antara Prabowo dan Jokowi. Ini juga pertanda transisi pemerintahan berjalan mulus.
Menurut Ujang, proses transisi yang berjalan damai, tertib dan aman juga menunjukkan bahwa beberapa upaya memecah belah Jokowi dan Prabowo adalah angan-angan belaka. Ujang berpendapat keduanya hanya fokus pada kepentingan negara.
"Tidak terjadi gejolak, tidak terjadi konflik tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Ujang, kemarin.
Ujang berpendapat harmonisnya hubungan Jokowi dan Prabowo, termasuk dalam konteks transisi pemerintah sebagai contoh baik karena elite atau unsur pimpinan negara tak gaduh. Ia pun menyebut hal ini menjadi salah satu bukti kedewasaan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi.epulang dari kunjungan ke Prancis, Serbia, Turki dan Rusia, Presiden terpilih Prabowo Subianto langsung menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/7/2024). Kepada Jokowi, Prabowo melaporkan hasil pertemuan dengan para pemimpin negara selama kunjungan sepekan di Eropa.
Prabowo tiba di Istana Negara sekitar pukul 3 sore. Menteri Pertahanan itu, menumpang mobil Toyota Alphard warna putih bernomor pelat 1-00 berlogo Kemenhan.
Prabowo tampil rapi dengan safari warna krem peci dan kacamata hitam. Turun dari mobil, Prabowo menyapa awak media yang sudah berkumpul sejak siang. Mayor Teddy Indra Wijaya, sang ajudan, mengikuti dari belakang sambil menenteng tas.
Kepada awak media, Eks Danjen Kopassus itu menyampaikan maksud kedatangannya di Istana, yaitu untuk melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke Paris, Serbia, Turki, dan Rusia. “Saya baru tiba kemarin sore, jadi hari ini saya minta waktu ke Presiden untuk melaporkan kunjungan saya kemarin," kata Prabowo.
Prabowo menambahkan, akan melaporkan hasil pertemuan dengan pemimpin Serbia, Turki, dan Rusia. "Ya, laporan saja," kata Prabowo. Setelah itu, Prabowo bergegas masuk ke dalam Istana.
Seperti diketahui, Prabowo memulai kunjungan kerja ke Eropa pada 24 Juli dan kembali ke Tanah Air pada 31 Juli 2024. Dalam rangkaian perjalanannya itu, Prabowo bertemu dengan para pemimpin di Emmanuel Macron; Presiden Serbia Aleksandar Vucic; Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan; dan Presiden Rusia Vladimir Putin.empat negara, yaitu Presiden Prancis
Prabowo memulai kunjungan ke Prancis. Ketum Partai Gerindra itu disambut hangat Presiden Macron di Istana Elysee. Turun dari mobil, Prabowo langsung mendapat salam dan peluk hangat. Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Macron membahas seputar isu keamanan global dan rencana peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, seperti modernisasi alutsista, industri pertahanan, pendidikan dan latihan serta forum dialog.
Kunjungan Prabowo ke Prancis juga dalam rangka melaksanakan tugas dari Presiden Jokowi untuk menghadiri pembukaan Olimpiade Paris 2024, Sabtu (27/72024). Prabowo berkesempatan menemui Presiden FIFA Gianni Infantino dan membahas upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan sepakbola di Tanah Air.
Pada hari yang sama, Prabowo juga menemui Presiden International Olympics Committee, Thomas Bach di Prancis. Pertemuan keduanya membahas soal potensi Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Olimpiade 2036.
Dari Prancis, Prabowo terbang ke Serbia, pada Senin (29/7), dan bertemu Presiden Aleksandar Vucic. Pertemuan keduanya untuk memperkuat dialog politik, mengembangkan serta mendorong kerja sama ekonomi di semua bidang yang dapat menguntungkan kedua negara.
Masih di hari yang sama, Prabowo terbang ke Turki menemui Presiden Recep Tayyip Erdogan. Prabowo merasa terhormat karena disambut langsung oleh Erdogan. Dalam kesempatan itu, Prabowo memberikan selamat pada Erdogan atas terpilihnya sebagai presiden. Erdogan tak kalah memberikan sambutan. Ia berharap Prabowo dapat kembali ke Turki usai resmi dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Pertemuan Prabowo dengan Erdogan ini membahas soal komitmen kedua negara di bidang pertahanan, termasuk peningkatan kapasitas angkatan bersenjata hingga industri pertahanan kedua negara. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menemui Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler. Keduanya membahas hubungan bilateral di bidang pertahanan.
Selain itu, Prabowo juga menemui Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, untuk membicarakan situasi geopolitik. Kunjungan Prabowo di Turki dilanjutkan dengan mendatangi Pusat Teknologi Nasional Ozdemir Bayraktar, Istanbul. Tempat ini dikenal sebagai pusat inovasi dan pengembangan teknologi pertahanan terkemuka di Turki.
Dari Turki, Prabowo terbang ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow pada Rabu (31/7/2024). Prabowo dan Putin membahas penguatan kerja sama Indonesia-Rusia di berbagai bidang yang mencakup pendidikan, pariwisata, ketahanan pangan dan pertahanan. Selain itu, Prabowo dan Putin juga membahas kerja sama mengenai energi nuklir.
Prabowo mengatakan, saat ini sedang mendalami dan berdiskusi terkait potensi kerja sama dengan pihak Rusia. Sementara untuk sektor pariwisata, Prabowo juga mengungkap dukungan atas sejumlah langkah yang akan dilakukan Rusia. Salah satunya rencana membuka Konsulat Jenderal Rusia di Bali. Prabowo juga mengundang Rusia untuk menghadiri pameran pertahanan yang akan digelar pada November 2024 mendatang di Indonesia.
Setelah melakukan kunjungan ke luar negeri, Prabowo memang selalu melaporkan hasil kunjungan tersebut ke Presiden Jokowi. Sebelumnya, Prabowo juga pernah melakukan kunjungan luar negeri ke Singapura dalam rangka menghadiri Shangri-La Dialogue yang digelar International Institute for Strategic Studies (IISS), pada awal Juni lalu. Usai kunjungan itu, Prabowo langsung melaporkan hasil kunjungan tersebut.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai apa yang dilakukan Prabowo itu menunjukkan keakraban antara Prabowo dan Jokowi. Ini juga pertanda transisi pemerintahan berjalan mulus.
Menurut Ujang, proses transisi yang berjalan damai, tertib dan aman juga menunjukkan bahwa beberapa upaya memecah belah Jokowi dan Prabowo adalah angan-angan belaka. Ujang berpendapat keduanya hanya fokus pada kepentingan negara.
"Tidak terjadi gejolak, tidak terjadi konflik tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Ujang, kemarin.
Ujang berpendapat harmonisnya hubungan Jokowi dan Prabowo, termasuk dalam konteks transisi pemerintah sebagai contoh baik karena elite atau unsur pimpinan negara tak gaduh. Ia pun menyebut hal ini menjadi salah satu bukti kedewasaan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi.
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 20 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 9 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu