TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kurangi Ketergantungan Bantuan Sosial

Kemensos Cetak 30 Ribu Lebih Wirausahawan Baru

Laporan: AY
Senin, 19 Agustus 2024 | 09:10 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKATA - Kementerian Sosial (Kemensos) gencar menghasilkan wirausahawan baru melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkap, saat ini Kemensos berhasil mencetak 31.658 wirausahawan baru.

Risma mengatakan, program PENA juga bertujuan agar Ke­luarga Penerima Manfaat (KPM) bisa hidup mandiri dan tak lagi mendapatkan bantuan sosial (bansos). “Total jumlahnya 31.858 orang dan tersebar di seluruh Nusantara, termasuk di daerah 3T (terluar, terdepan dan terpencil),” ujar Risma, di Jakarta, dikutip Minggu (18/8/2024).

Dia menilai, karena tersebar di seluruh Indonesia, produk yang dihasilkan KPM sangat bera­gam dan unik sesuai daerahnya masing-masing.

“Misalnya, di Pulau Buru dihasilkan minyak kayu putih, yang setelah ditangani PENA Kemensos, penjualan lebih laku dan penghasilan menjadi meningkat karena dilakukan perubahan pada kemasannya dan strategi pemasarannya,” beber politisi PDI Perjuangan ini.

Kemudian, minyak kayu putih kini dipasarkan melalui Toko Oleh-Oleh Krisna yang sangat terkenal. Risma menambahkan, di Karangasem Bali, berkat ban­tuan PENA Kemensos, warga juga berhasil memproduksi sandal hotel yang kemudian dijual ke hotel-hotel dan spa yang banyak terdapat di Pulau Dewata.

“Masih banyak lagi produk-produk lainnya yang sangat unik dan mencerminkan keragaman Indonesia,” jelasnya.

Adapun, KPM PENA berasal dari berbagai macam latar be­lakang, seperti keluarga prase­jahtera, penyandang disabilitas, kelompok rentan/korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), korban bencana, korban penyalahgunaan narkoba atau ODHA.

Dari berbagai latar belakang tersebut, sebanyak 2.883 KPM telah tergraduasi dari bansos pada periode Juni 2024.

Mereka menyatakan mengun­durkan diri dari program bansos setelah menjalankan usaha di berbagai bidang, seperti kuliner, kerajinan, jasa dan perdagangan, peternakan serta pertanian dan perkebunan.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan So­sial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nunung Nuryartono mengapresiasi program PENA sebagai salah satu penanga­nan kemiskinan ekstrem pada strategi peningkatan pendapatan.

Kegiatan diarahkan pada pemberdayaan keluarga penerima bansos dalam mencapai ke­mandirian secara ekonomi. “Se­hingga diharapkan graduasi ini mampu menjadi graduasi wilayah dan lebih besarnya lagi bisa menjadi graduasi secara keseluruhan di Indonesia,” harap Risma.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo