TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jelang Muktamar PKB, Perang Dengan PBNU Makin Panas

Laporan: AY
Rabu, 21 Agustus 2024 | 09:18 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

JAKARTA - Jelang muktamar PKB, konflik partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan PBNU makin panas. Cak Imin pun cemas, gara-gara konflik dengan PBNU, bakal muncul muktamar tandingan yang mengatasnamakan PKB.

Rencananya, PKB akan menggelar muktamar 24-25 Agustus, di Bali, untuk memilih ketua umum PKB periode 2024-2029. Sejauh ini, Cak Imin masih dijagokan kembali memimpin PKB.

Kecemasan Imin ini terlihat dari beberapa kali dia melemparkan isu akan ada muktamar tandingan. Sebelumnya, dia minta Polri bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang coba mengganggu PKB.

Imin meminta Polri membubarkan bila di kemudian hari, ada pihak-pihak yang mengatasnamakan PKB, menggelar muktamar. Kata Imin, sesuai undang-undang, hanya PKB yang dipimpinnya yang berhak menggelar muktamar.

“Saya meminta Kapolri tegas membubarkan demi berlangsungnya Undang-undang Parpol,” ujar Imin, Kamis (15/8/2024).

Terbaru, saat Imin meminta kepada Menkumham yang baru saja dilantik Supratman Andi Agtas, untuk bersikap profesional. Imin berharap, suksesor Yasonna Laoly itu, menaati aturan yang berlaku terkait kepengurusan parpol.

“Saya yakin pemerintah akan konsisten dengan konstitusi, rujukannya Undang-Undang Pemilu, sehingga tidak boleh main-main. Kalau main-main yang hancur negara, pemerintahan,” ujar Imin, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/8/2024).

“Tidak ada kewenangan (pemerintah) untuk cawe-cawe, apalagi membegal. Kita merujuk pada konstitusi dan Undang-undang Parpol dan Undang-undang Ormas,” tegas Wakil Ketua DPR itu.

Menurutnya, kewenangan tertinggi PKB ada di muktamar. “Muktamar PKB hanya ada satu di Bali. Kalau ada orang yang atasnamakan muktamar PKB, itu liar,” tegasnya.

Tidak Undang Gus Yahya & Yaqut

Waketum PKB Hanif Dhakiri memastikan, pihak tidak mengundang Ketum PBNU Gus Yahya dan jajarannya, hingga Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, ke muktamar PKB.

“Pak Effendy Choirie ya pasti nggak diundang karena pengurus partai lain. Pak Yahya, Pak Lukman, dan Pak Yaqut keanggotaannya otomatis gugur. Kan sudah kampanye partai lain, dan bahkan menyerang dan merusak kehormatan partai di publik,” tegas Hanif, Selasa (20/8/2024).

Ia menilai Gus Yahya dan Gus Yaqut tak loyal membangun PKB. “PKB sudah sukses pada pemilu, lalu dengan penambahan kursi di legislatif di berbagai tingkatan. Nah, mereka ini tidak mendukung bahkan menyerang kita di ranah publik,” beber Hanif.

“Andai saja mereka istikamah di PKB, mau bersama-sama membesarkan PKB, tentu dan pasti kami undang,” kata mantan Menteri Ketenagakerjaan ini.

Merespons kecemasan Cak Imin, Gus Yahya membantah ada gerakan PBNU yang ingin membuat muktamar tandingan. “Apa urusan kami (menggelar muktamar tandingan),” cetus Gus Yahya, di Kantor PCNU Surabaya, Senin (19/8/2024).

Gus Yahya menegaskan, PBNU bukan organisasi pengangguran yang hendak bikin acara abal-abal seperti halnya muktamar PKB.

Gus Yahya minta PKB berbenah. “Yang tidak benar, tidak baik dalam PKB itu, diubah,” sarannya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo