TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kocek Negara Bakal Hemat Rp 404 Triliun, Tahun Depan BBM B4O Siap Diluncurkan

Laporan: AY
Rabu, 25 September 2024 | 11:46 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pemerintah siap menerapkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) biodiesel campuran dengan solar 40 persen (B40) pada Januari 2025. Kebijakan itu bakal menyelamatkan devisa Rp 404,32 triliun.

Menteri Koordinator (Men­ko) Bidang Perekonomian Air­langga Hartarto mengatakan, selain menyelamatkan devisa negara, B40 juga dapat mengurangi impor solar dengan pemanfaatan biodiesel sebanyak 54,52 juta kiloliter.

“Indonesia satu-satunya negara yang mendorong mandatori biodiesel,” kata Airlangga dalam acara Solutions to Indonesia’s Enviromental Challenge, di Ja­karta, Selasa (24/9/2024).

Airlangga menjelaskan, se­jak 2018-2022 biodiesel yang tersalurkan mencapai 63 juta kiloliter. Hal ini berdampak pada penurunan gas rumah kaca sebesar 358 juta ekuivalen kar­bondioksida.

Persiapan untuk B40 tahun depan tidak ada hambatan. Ter­masuk untuk produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/ CPO). Sebelumnya, Indonesia telah menerapkan B35.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengatakan, saat ini Indonesia telah menerapkan B35 yang im­plementasinya sudah dilakukan sejak 2023. Sudah ada 8,21 juta kiloliter B35 yang disalurkan dari target 13,4 juta kiloliter.

Eniya, Pemerintah memiliki tiga rencana besar dalam penerapan bioenergi. Pertama, pihaknya ingin mendorong peman­faatan sawit menjadi biodiesel.

“Januari 2025, kami akan mewajibkan B40. Bahkan kita bisa mencapai angka B50 atau B60,” katanya.

Kedua, Kementerian ESDM akan mendorong penggunaan bioetanol. Saat ini, bahan bakar Pertamax Green 95 telah meng­gunakan campuran bioetanol.

“Semoga bioetanol E5 juga bisa lebih banyak lagi dan bisa dikomersialkan tahun 2025,” harapnya.

Eniya mengatakan, Pemerintah juga mendorong peman­faatan bioavtur 1 persen pada 2027. Hal itu sesuai dengan peta jalan yang telah diterbitkan Ke­menterian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Presiden terpilih Prabowo Subianto juga punya mimpi be­sar untuk mengebut pengemban­gan B50. Hal tersebut diyakini Prabowo dapat membuat Indo­nesia hemat impor BBM hingga Rp 300 triliun lebih.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo