TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pilgub Jakarta, RK Vs Pram Masih Selisih Dua Digit

Oleh: Farhan
Jumat, 04 Oktober 2024 | 09:18 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pertarungan di Pilkada DKI Jakarta mulai seru. Elektabilitas Cagub nomor urut 3, Pramono Anung mulai mengalami kenaikan. Sementara Cagub nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) justru sedang menurun. Kendati demikian, selisih antara RK-Pramomo masih berada di atas 10 persen alias dua digit.

Peta kekuatan Pilkada DKI itu, bisa dilihat dari survei terbaru yang digelar Charta Politika Indonesia. Survei tersebut dilakukan 19-24 September 2024 dengan responden 1.200 orang yang diwawancara langsung alias tatap muka.

Hasilnya, dari ketiga Cagub Jakarta, RK meraih elektabilitas tertinggi, 47,9 persen. Berbeda dua digit di bawahnya ditempati Pramono, 35,8 persen. Di posisi terakhir, Cagub Jakarta dari jalur independen, Dharma Pongrekun hanya meraih 5,3 persen. Sedangkan yang menjawab tidak tahu ada 11,1 persen. 

Fakta berbeda justru terjadi di posisi Cawagub. Rano Karno yang merupakan pasangan dari Pramono, justru unggul jauh dari 2 lawannya; Suswono dan Kun Wardana. Rano si 'Doel' memiliki elektabilitas 44,4 persen, Suswono 22,8 persen, Kun hanya 4,9 persen. Sementara yang tidak tahu mencapai 21,8 persen..

Namun, ketika survei dilakukan secara berpasangan, Paslon nomor urut 1 RK-Suswono unggul 48,3 persen. Paslon nomor urut 3, Pram-Rano 36,5 persen. Sedangkan Paslon nomor urut 2, Dharma-Kun 5,6 persen. Sementara yang belum menyatakan pilihannya 9,7 persen.

Meskipun elektabilitas RK masih tinggi, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menyebut, elektabilitas RK mengalami penurunan dibanding survei sebelumnya. Kondisi ini, sama seperti yang dialami Basuki Tjahja Purnama alias Ahok saat Pilkada DKI Jakarta 2017. 

"2017 siapa yang menyangka Ahok di atas 80 persen bisa kalah oleh Anies Baswedan. Kalau baca trennya, RK agak menjauh dari angka amannya dari 50 persen. Timses harus lebih semangat lagi," ujar Yunarto, dalam konfrensi pers di Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Di saat RK sedang turun, lanjut Yunarto, justru elektabilitas Pram menunjukkan tren kenaikan. "Ada kenaikan linear dalam waktu 2 Minggu," urai Toto-sapaan Yunarto.

Apa tanggapan para Cagub? Ditempatkan sebagai jawara survei, RK tidak mau jumawa. Eks Gubernur Jawa Barat itu, masih berhitung untuk meraih simpatik sebanyak-banyaknya dari publik. 

"Survei tinggi jangan lengah. Survei kurang juga harus kita kebut," tegas RK.

Eks Wali Kota Bandung ini menuturkan, instrumen yang dilakukan, dengan memanfaatkan masa kampanye sebaik-baiknya. Terlebih, masa kampanye pilkada tersisa tujuh minggu lagi.

Menurutnya, masih banyak yang harus dikerjakan. "Saya tidak akan lengah. Bersama Pak Suswono bagi-bagi tugas," katanya.

Sementara, Pramono justru pede elektabilitasnya akan terus naik. Hal itu terbukti dari survei yang dirilis Charta Politika 36,5 persen.

"Kalau survei diadakan tanggal 3 Oktober, saya yakin enggak usah ngarang-ngarang lah pasti akan naik terus," katanya, dalam Deklarasi Eks Relawan Anies Pa' Doel di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, (3/10/2024).

Pram menjelaskan, hal ini bisa terjadi karena dukungan yang luar biasa dari masyarakat. Ia mengatakan, kerja kampanye dilakukan dari yang kecil-kecil.

"Saya merasakan yang paling utama adalah dukungan rakyat yang luar biasa dan saya memulai kerja bukan dari yang besar besar, tapi dari yang kecil kecil," ungkapnya.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, secara elektoral, Pramono sedang mengejar. Jika tidak berbenah, RK dalam bahaya. "Karena tren Pram naik signifikan," terangnya, saat dihubungi, tadi malam.

Apalagi, secara personal, Pram baru mulai berkampanye setelah tidak pernah muncul di beragam lembaga survei kredibel. Jika mantan Sekretaris Kabinet itu, makin intensif, RK benar-benar dalam bahaya.

Menurut Baskoro, Suswono harus lebih aktif jika ingin memenangkan kontestasi di Jakarta. Pasalnya, RK sudah mentok secara popularitas.

"Dari sisi RK, harus buat banyak inovasi kampanye agar akseptabilitas tinggi, agar berikutnya terkonversi ke elektabilitas," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo