Kiai Ma’ruf Happy, Tidak Punya Beban Jelang Pensiun 20 Oktober
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Kiai Ma’ruf Amin mengaku tidak punya beban jelang pensiun pada 20 Oktober ini. Kiai Ma’ruf justru happy akan melepas jabatan yang dalam 5 tahun ini dipegangnya.
“Sudah siap jauh-jauh hari untuk 20 Oktober ya, bahkan sudah lama saya menanti datangnya 20 Oktober,” kata Kiai Ma’ruf, usai Groundbreaking Pondok Pesantren Darul Amin dan Masjid Mambaul Khair di Rawagede, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/10/2024).
Kiai Ma’ruf sempat berkelakar agar pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa dipercepat. Sayangnya, agenda pelantikan tersebut sudah dijadwalkan, tidak bisa dipercepat atau dimundurkan.
“Agar pemimpin baru bisa segera melanjutkan program-program pembangunan yang telah dijalankan Pemerintah saat ini,” tegas Ketua Dewan Syuro PKB ini.
Wapres berharap, pemerintahan Prabowo-Gibran tidak memulai lagi pembangunan dari nol. Sebab, sudah ada tonggak-tonggak yang sudah dibangun, mulai dari ekonomi, infrastruktur, hingga sumber daya manusianya. “Pemerintah yang akan datang itu kan tidak mulai dari awal semuanya. Pak Prabowo melanjutkan,” ungkap Kiai Ma’ruf.
Wapres menekankan, dengan adanya keberlanjutan ini, program-program yang sudah berjalan tidak akan berhenti di tengah jalan. Selain itu, pemerintahan baru akan memiliki kesempatan untuk mengevaluasi dan menyempurnakan apa yang masih perlu ditingkatkan.
“Saya kira dengan kita mau melakukan sesuatu lompatan baru ini, milestone-nya sudah ada. Tonggak-tonggaknya sudah ada, hingga bagaimana melakukan berikutnya dan menunjukkan yang belum ada,” jelas Kiai Ma’ruf
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini turut mendoakan stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan ke depan berlangsung kondusif. “Kalau sudah aman pasti akan bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
Kenapa Ma’ruf begitu happy? Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai, Kiai Ma’ruf merupakan sosok yang sudah selesai dengan ursan pribadinya. Sebab, Wapres tidak terpengaruh oleh jabatan dan fasilitas yang selama ini diperolehnya sebagai RI 2.
“Di saat yang lain minta diperpanjang atau diperlama, beliau justru minta dipercepat. Itu artinya beliau tidak haus kekuasaan dan memberi contoh yang baik,” ujar Emrus, semalam.
Selain itu, Emrus mengatakan ada pesan lain yang bisa dipetik dari pernyataan Kiai Ma’ruf. Yakni merasa senang karena kodrat manusia selalu ingin kembali kepada statusnya dahulu, sebelum ditunjuk jadi Wapres. “Bagi orang yang sudah selesai dengan dirinya, kekuasaan itu tak perlu dipertahankan. Beliau bisa kembali menjadi suami, kakek, masyarakat biasa, atau panutan organisasi keagamaan,” ungkapnya.
Selain itu, Emrus menilai, Ma’ruf turut menyelipkan pesan bahwa proses peralihan kekuasaan dari Presiden Jokowi kepada Prabowo dipercepat agar lebih efektif.
Mengingat, di awal pemerintahannya, Prabowo-Gibran bisa punya banyak waktu untuk menata negara dan membuat berbagai kebijakan yang lebih baik. Serta memperbaiki kekurangan pemerintahan sekarang.
“Jadi saya melihat Pak Ma’ruf ini contoh yang baik bagi negara kita. Selama 5 tahun ini, saya melihat beliau sebagai guru bangsa,” pungkasnya.
Sikap Wapres yang happy menjelang masa pensiun diapresiasi warga dunia maya. “Menunjukkan beliau itu tidak haus kekuasaan,” cuit @Fadlypenyair12. “Selamat purna tugas Bapak Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin. Terima kasih Pak Jokowi 10 tahun sudah bersama dan selamat bertugas Pak Prabowo-Gibran,” ujar @gtobing2903. “Pergantian yang terindah,” sahut @0ctoberR1.
TangselCity | 9 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu