TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Antisipasi Gejolak Harga Cabe, TPID Provinsi Banten Lakukan Gerakan Tanam 77 Ribu Bibit Cabe

Laporan: AY
Kamis, 01 September 2022 | 08:57 WIB
TPID Provinsi Banten melakukan gerakan menanam 77 ribu bibit cabe di Malimping, Lebak. (Foto : Humas Prov Banten)
TPID Provinsi Banten melakukan gerakan menanam 77 ribu bibit cabe di Malimping, Lebak. (Foto : Humas Prov Banten)

LEBAK - Menindaklanjuti Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten bersama Pemerintah Kabupaten Lebak serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten melakukan gerakan menanam cabe 77 ribu bibit. Cabe menjadi salah satu komoditas pangan yang berkontribusi terhadap inflasi.

Gerakan penanaman cabe dilakukan di dekat Pantai Karang Nawing, Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Rabu (31/8/2022).

"Ini menjadi bukti bahwa TPID Provinsi Banten bersama masyarakat melakukan pengendalian inflasi," ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso.

"Penanaman cabe sinergi antara TPID Provinsi Banten dengan TPID Kabupaten Lebak dan masyarakat," tambahnya.

Dikatakan, dalam pengendalian inflasi, TPID Provinsi Banten mengutamakan kerjasama TPID Kabupaten/Kota dulu sebelum menjalin kerjasama keluar.

"Perlu manajemen logistik pangan," pungkasnya.

Seperti diungkap Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid, lahan tanam cabe di Provinsi Banten saat ini mencapai 58 hektar.

"Produksi mencapai 360 ton dalam masa satu panen," ungkapnya.

"Saat ini para petani sudah menggunakan teknologi dalam penanaman cabe. Salah satunya melalui teknologi urban farming.

Hal senada juga diungkap pegiat urban farming Irsan Rajamin dengan urban farming, penanaman cabe dilakukan secara ilmiah. Tidak sekedar dikira-kira atau ramalan.

Dijelaskan, dalam urban farming diperlukan alat perlengkapan prediksi cuaca, Rapid Soil Cek (RSC) untuk mengecek kondisi tanah sehingga pemupukan dapat dilakukan secara lebih tepat, serta menggunakan sistem pengairan kabut.

"Pada sistem biasa produktivitas mencapai 8 ton per hektar. Dengan sistem urban farming bisa meningkat 20 hingga 30 persen," jelas Irsan.

"Dengan sistem urban farming, risiko gagal panen bisa ditekan," pungkasya.

Dalam kesempatan itu secara simbolis dilakukan Penanaman Cabe 77 Ribu Bibit oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi, Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Imaduddin Sahabat, serta Anggota Komisi XI DPR-RI Marinus Gea, Staf Ahli Gubernur Banten Komari, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Aan Muawanah.

Komentar:
RSUD Tangsel
Bkpsdm
SDA
Perpus
DPRD
Perkim
Kecamatan Pamulang
Disnaker Tangsel
Bkad
ePaper Edisi 29 November 2024
Berita Populer
01
Jagoan Banteng Banyak Yang Tumbang

Nasional | 21 jam yang lalu

03
Norris Akui Kalah Ngegas Lawan Max Verstappen

Olahraga | 2 hari yang lalu

04
Laga NBA Cup 2024-2025

Olahraga | 21 jam yang lalu

10
Benyamin Davnie Yakin Menang Pilkada Kota Tangsel

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo