Tangsel Masih Tunggu Kesiapan Nambo Tampung 500 Ton Sampah Tangsel

SERPONG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menunggu kesiapan Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Lulut Nambo, Kabupaten Bogor, untuk bisa menampung sampah hingga 500 ton per hari. Saat ini, kapasitas Nambo baru sanggup melayani sekitar 10 ton per hari untuk Tangsel.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Bani Khosyatullah, mengatakan bahwa perjanjian kerja sama (PKS) dengan pengelola TPSA Lulut Nambo sebenarnya sudah ditandatangani. Namun, keterbatasan mesin dan sarana-prasarana membuat kapasitas pembuangan sampah belum maksimal.
“Jadi Nambo itu kemarin sudah setuju dan sudah ada PKS-nya dengan kita. Cuma kapasitas dia kan baru 10 ton untuk Tangsel sehari. Sementara permohonan kita sampai 500 ton per hari,” ujar Bani, Kamis (21/8).
Ia menjelaskan, saat ini kapasitas Lulut Nambo baru 50 ton per hari, yang terbagi untuk Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Tangsel. Dengan kondisi ini, Tangsel masih harus menunggu progres dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku penanggung jawab pengelolaan.
“Kalau sudah ada kesiapan sarana-prasarana, kita akan intensifkan komunikasi menindaklanjuti sebagaimana persetujuan kita dengan mereka. Kami berharap segera ada progres setelah kunjungan Pak Menteri Lingkungan Hidup kemarin,” tambah Bani.
Dari sisi akses, Bani memastikan jalur menuju TPSA Lulut Nambo sudah tidak lagi menjadi kendala. “Kita keluar tol Jagorawi, dari Gunung Putri langsung masuk ke area Indocement dan tembus ke Lulut Nambo. Tidak banyak melewati pemukiman, jadi relatif aman,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menegaskan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait pemanfaatan TPSA Lulut Nambo sudah dibangun sejak beberapa tahun lalu. Sampah yang masuk nantinya akan diolah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif bagi pabrik Semen Cibinong.
“Artinya, kita kan sudah MoU dengan Provinsi Jawa Barat sejak beberapa tahun lalu. Kemarin juga sudah ditinjau, akses jalan hanya sekitar 4 kilometer dari tol dan tidak melewati rumah penduduk. Saya sangat berharap kerja sama ini bisa segera terealisasi,” ujar Benyamin.
Ia menambahkan, kapasitas TPSA Lulut Nambo sebenarnya cukup besar, mencapai 2.000 hingga 2.300 ton sampah per hari. Dengan lahan lebih dari 5 hektare dan letaknya yang berdekatan dengan pabrik Semen Cibinong, kawasan ini dinilai sangat strategis.
Terkait rencana kerja sama pembuangan sampah dengan Kabupaten Pandeglang, Benyamin menyebut hingga kini belum ada komunikasi lanjutan. “Saya masih menunggu, mungkin Pemkab Pandeglang masih menyelesaikan problem di lapangan. Sementara dengan Jawa Barat ini memang sudah lebih dulu difinalkan, bahkan langsung ditinjau Pak Menteri,” ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, Pemkot Tangsel kini menunggu kepastian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pengelola Lulut Nambo untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah, sehingga bisa menampung volume sampah dari Tangsel yang mencapai 500 ton per hari.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Opini | 9 jam yang lalu
Nasional | 22 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu