Demi Keadilan Dan Kualitas Pendidikan, Madrasah Swasta DKI Digratiskan Juga Dong
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendorong madrasah swasta di Jakarta juga digratiskan sama seperti sekolah swasta. Sehingga, semua sekolah diperlakukan sama dan adil.
Sekolah negeri dan swasta di Jakarta akan digratiskan mulai tahun depan. Hal itu tertuang dalam kesepakatan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) program Sekolah Swasta Gratis yang sudah diteken Dinas Pendidikan dan Komisi E DPRD DKI Jakarta pada 23 Agustus 2024.
Tidak hanya sekolah umum, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menginginkan madrasah juga digratiskan. DPRD DKI menggandeng Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) untuk membahas rencana tersebut.
Khoirudin bilang, kebijakan pendidikan gratis seharusnya bukan hanya untuk sekolah umum. Namun juga berlaku untuk sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah.
“Yang sekolah di madrasah juga warga Jakarta, dan mereka bayar pajak. Seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama, harus adil,” tegas Khoirudin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menerangkan, madrasah belum dimasukkan dalam Program Sekolah Swasta Gratis karena terkendala regulasi. Sebab saat ini, madrasah masih dibiayai oleh Kemenag. Sedangkan sekolah umum negeri anggarannya langsung dari Dinas Pendidikan.
“Itu hanya kendala administratif. Pendanaan kan mestinya tidak terkendala. Bisa melalui jalur hibah,” jelas Khoirudin.
Dia berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap memperjuangkan Program Pendidikan Gratis untuk madrasah melalui anggaran hibah.
“Saya sudah datang menghadap Sekda agar madrasah diperlakukan sama. Mudah-mudahan tahun depan dari Pak Gubernur atau Pak Sekda bisa memberikan alokasi anggaran, sehingga madrasah dapat gratis,” harapnya.
Khoirudin mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan agar pihak eksekutif mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan madrasah gratis saat pembahasan lebih detail mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2025.
Sekarang masih bahas anggaran. Selama belum menjadi APBD penetapan, masih dimungkinkan adanya alokasi hibah untuk madrasah,” terangnya.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DKI Jakarta Nur Pawaidudin berharap, usulan program pendidikan madrasah gratis terealisasi. Sehingga kualitas pendidikan di madrasah meningkat.
“Mungkin dengan skema hibah, sekolah madrasah gratis,” tukas Khoirudin.
Diungkap Pawaiddudin, selama ini telah mendapatkan dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 350 miliar lebih untuk operasional penyelenggaraan madrasah, termasuk pembayaran guru honorer di madrasah swasta dan guru tambahan.
“Hibah ini masih dimungkinkan adanya penebalan. Artinya sudah ada rumahnya tinggal diambahkan,” ujarnya.
Pawaiddudin juga mengusulkan agar pihaknya dilibatkan dalam pembahasan Peraturan Daerah (Perda) terkait pendidikan. Sehingga, penyelenggaraan sekolah gratis di madrasah juga bisa turut dibahas.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 3 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu