TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pilkada Solo 2024, Jagonya Jokowi Unggul Kalahkan Jagonya Banteng

Oleh: Farhan
Editor: admin
Jumat, 06 Desember 2024 | 10:49 WIB
Paslon Pilkada Solo 2024 Respati Ardi-Astrid Widayani. Foto : Ist
Paslon Pilkada Solo 2024 Respati Ardi-Astrid Widayani. Foto : Ist

SOLO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo resmi menetapkan pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani sebagai pemenang dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Solo 2024. Paslon nomor urut 2 itu meraup suara185.970 suara atau 61,422 persen.

Ketua KPU Solo, Yustinus Arya Artheswara mengatakan, berdasarkan hasil rekapitulasi, perolehan suara paslon nomor urut 1 Teguh Prakosa-Bambang Nugroho mendapat 121.471 suara (36,9 persen). Sedangkan paslon nomor urut 2 Respati Ardi-Astrid Widayani menda­pat suara 185.970 suara (61,422 persen).

“Jumlah suara sah sebanyak 307.441 suara. Sedangkan suara tidak sah sebanyak 19.671 suara. Total suara sah dan tidak sah sebanyak 327.112,” jelas Arya dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024).

Duet Respati Ardi-Astrid Widayani merupakan paslon yang didukung mantan Presiden Jokowi. Indikasinya, Presiden RI dua periode beberapa kali mene­mani paslon Respati Ardi-Astrid Widayani blusukan di Kota Solo saat masa kampanye.

Arya mengatakan, dalam pembacaan penetapan suara di Pilwakot Solo, tidak ada sanggahan atau penolakan dari sanksi para paslon. “Mereka menyetujui jumlah suara yang diperoleh para paslon,” ucapnya.

Selain itu, Arya membeberkan partisipasi pemilih berkisar 73,8 persen untuk Pilwakot Solo, dan 73,9 persen untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng).

Arya mengatakan, jumlah total pemilih lebih rendah dibanding Pemilu 2024 yang tercatat sebanyak 86 persen. Dia mengatakan, target partisipasi pemilih dalam Pilwakot Solo dipatok di angka 80 persen.

Tapi gagal direalisasikan karena mungkin banyak perantau yang berada di luar kota, bahkan luar provinsi, yang tidak bisa memilih,” ujarnya.

KPU Kota Solo, klaim Arya, sudah menggencarkan sosialisasi, terutama kepada pemilih pemula dan disabilitas. Hanya saja, dia mengakui, kegiatan sosialisasi untuk perantau belum bisa dijangkau.

“Nanti kami tingkatkan sosialisasinya, terutama lewat sosial media sosial (medsos) yang jangkauannya lebih efektif un­tuk pemilih di luar provinsi,” janji dia.

Meskipun proses rekapitulasi berjalan lancar, dia menyebut ada beberapa kendala administratif yang ditemukan di tingkat kelu­rahan. Yaitu, meliputi penulisan data pada formulir C hasil yang keliru atau tidak sesuai dengan fakta di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Semua kendala bersifat teknis dan sudah diperbaiki tanpa mengubah hasil akhir,” tegasnya.

Arya menegaskan, penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo terpilih dijadwalkan menunggu surat dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan tidak ada sengketa pemilu di Pilwakot Solo.

“Hingga kini belum ada laporan mengenai sengketa yang diajukan oleh salah satu paslon yang kalah ke MK,” ungkapnya.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo Agus Sulistyo menilai, lemahnya strategi sosialisasi turut men­jadi faktor penurunan partisipasi masyarakat di Pilwakot Solo. Dia mengatakan, metode so­sialisasi yang diterapkan selama ini masih normatif dan kurang inovatif.

Strategi sosialisasi seharusnya tidak hanya untuk menggugur­kan kewajiban, tapi juga harus ada upaya lebih agar pesan sam­pai ke masyarakat,” saran Agus dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024).

Agus mengatakan, di era digital ini, sosialisasi seharusnya menjangkau media sosial (med­sos) yang dikemas dengan kreatif dan inovatif. Padahal, kata dia, dalam beberapa tahun terakhir ini, partisipasi masyarakat Solo selalu meningkat dan bahkan melampaui target.

Namun, kata Koordinator Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Solo ini, penurunan di Pilwakot Solo tahun ini menjadi anomali yang harus dievaluasi secara mendalam.

“KPU perlu menggandeng akademisi untuk meneliti faktor-faktor yang menyebabkan penu­runan ini,” imbaunya.

Sebagai informasi, paslon nomor urut 2, Respati Ardi-Astrid Widayani diusung 11 parpol. Yaitu, Partai Gerindra, PKS, PSI, Partai Demokrat, Partai NasDem, PPP, PKB, PAN, Partai Golkar, Perindo, dan Partai Gelora. Sedangkan paslon nomor urut 1 Teguh-Bambang, hanya diusung PDIP.

Sejak tahun 2000-2005, Kota Solo dipimpin oleh Wali Kota dari PDIP yakni Slamet Suryanto. Selanjutnya, Kota Solo dipimpin oleh Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo di periode per­tama yakni 2005-2010.

Kemudian, posisi Jokowi digantikan oleh FX Hadi Rudyatmo bersama Achmad Purnomo dari 2012-2021.

Selanjutnya, diteruskan dengan mengusung Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa pada tahun 2021-2025. Di tengah kariernya, Gibran memilih mengundurkan diri karena maju sebagai Wakil Presiden (Wapres) mendamping Prabowo Subianto.

Posisi Gibran lantas diganti­kan oleh Teguh Prakosa menjadi Wali Kota. Pada pemilihan calon kepala daerah (cakada) 2024, Teguh kembali diusung oleh PDIP untuk menjadi calon Wali Kota Solo bersama Bambang Nugroho.

Komentar:
ePaper Edisi 05 Februari 2025
Berita Populer
03
Final, Pembangunan Hasil Tender Dini Dibatalkan

Pos Banten | 1 hari yang lalu

06
Jantung Jonan

Opini | 1 hari yang lalu

07
Inter Milan Punya Gelandang Baru

Olahraga | 2 hari yang lalu

08
09
Gas 3 Kg Hanya Boleh Dijual Di Pangkalan

TangselCity | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit